Hubungan Xia Ziwei dan Xiao Yanzi Dengan Alur

4.2.1.5 Hubungan Xiao Yanzi dan Xia Ziwei Dengan Ertai

Ertai adalah saudara laki-lakinya Erkang anak dari sarjana terkemuka kerajaan. Ertai menyukai Xiao Yanzi. Ertai menyukai Xiao Yanzi. Ertai juga membantu Yungchi untuk mempertemukan Xia Ziwei dengan Xiao Yanzi. ―Tidak perlu bersumpah. Aku pangeran dan kau putri. Jadi kita sebenarnya kakak- adik Sedangkan Ertai ibunya sepupu Selir Ling. Jadi juga punya hubungan kekerabatan,hingga juga masih terhitung kakakmu‖ Putri Huan Zhu 1, 1999 : 115.

4.2.2 Hubungan Xia Ziwei dan Xiao Yanzi Dengan Alur

Tokoh dan alur merupakan dua fakta cerita yang saling mempengaruhi dan menguntungkan satu sama lain. Tokoh adalah komponen yang penting didalam cerita. Apabila tokoh tidak ada, sulit menggolongkan sebuah karya satra kedalam karya naratif tindakan para tokoh yang menimpanya. Adanya kejadian demi kejadian, ketegangan, konflik, dan sampai klimaks kesemuanya merupakan hal-hal yang dialami dalam alur. Tokoh-tokoh ceritalah sebagai pelaku sekaligus penderita kejadian, dan penentu perkembangan alur. Tokoh utama dalam novel Putri Huan Zhu 1 adalah Xio Yanzi dan Xia Ziwei. Cerita novel Putri Huan Zhu 1 tentang kisah dua orang gadis bersaudara angkat yang berjuang bersama-sama untuk mengembalikan identitas putri huan zhu aslinya Kaisar Qianlong. Xiao Yanzi dan Xia Ziwei menjalani hidup dengan berbagai macam masalah baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Dengan demikian, peran tokoh sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan alur, sehingga tokohlah yang menimbulkan alur cerita. Tokoh Xiao Yanzi dalam novel Putri Huan Zhu 1 adalah sebagai penentu atau pencipta alur tersebut. Kesemuanya itu menunjukkan adanya Universitas Sumatera Utara saling ketergantungan yang amat erat antara penokohan dengan alur. Ini dapat dilihat dari alur novel Putri Huan Zhu, dimana alur dimulai pada saat tokoh utama, Xiao Yanzi sebagai putri huan zhu yang palsu. Jadi jelas sekali bahwa tokoh utamalah yang menciptakan dan menimbulkan alur tersebut. Alur-alur itu muncul dari peristiwa-peristiwa sebelumnya yang dilakukan oleh tokoh. Kemudian menyebabkan munculnya peristiwa baru. ―Dia membawa-bawa buntalan ini sepanjang jalan. Mari kita lihat ada senjata rahasia apa didalamnya? ‖ Putri Huan Zhu 1, 1999 : 80. ―Sakit….sakit sekali…kipas, lukisan…jangan ambil kipasku…selama benda itu ada, berarti aku hidup. Kalau benda itu sampai hilang, sama saja aku mati…‖ Putri Huan Zhu 1, 1999 : 82. ―Pernah Kata Ibu, Ayahanda Kaisar mampir ke rumahnya untuk duduk dan berteduh sebentar karena hari sedang hujan. Tapi setelah hujan reda, Ayahanda Kaisar tidak jadi pergi Dan duduk sebentar itu pun akhirnya menjadi tinggal sebentar Kemudian…‖ hal? ―Memang benar begitu halnya, berteduh dari hujan…berteduh dari hujan…tepat sekali‖ Putri Huan Zhu 1, 1999 : 124. ―Xiao Yanzi Kau tidak perlu mengatakan apa-apa lagi Aku benar-benar percaya dan yakin terhadapmu Tak ada sedikit pun kecurigaanku Mulai saat ini, siapa pun juga tidak diperkenankan menanyaimu apa-apa. Kau adalah Putri Hua Zhu-ku hilang dan kini telah kembali‖ Putri Huan Zhu 1, 1999 : 131. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Hubungan Xiao Yanzi dan Xia Ziwei Dengan Tema