secara eksternal belum ada sama sekali. Hal tersebut menunjukan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai Pekerjaan Rumah untuk menyelesaikan Juklak dan Juknis agar bisa melakukan
komunikasi eksternal dengan lintas sektor sesuai pedoman yang ada.
5.2 Sumber Daya
Di samping Komunikasi dalam implementasi Sistem Kesehatan Kota Medan, yang perlu mendapat perhatian dalam proses implementasi adalah masalah sumber daya. Karena sumber
daya merupakan salah satu faktor utama dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu program. Tak terkecuali dengan dana yang dibutuhkan, peralatan yang akan digunakan selama
proses implementasi hingga sumber daya manusia yang tergolong mampu dan cakap dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
.
Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan penulis serta melihat kenyataan yang ada di lapangan maka dapat dinyatakan bahwa sumber daya, terkhusus Sumber Daya
Manusia di Dinas Kesehatan yang ada belum bisa difokuskan untuk mengimplementasikan Sistem Kesehatan kota ini, karena belum adanya pembagian tugas dan wewenang Sumber Daya
Manusia yang jelas. Begitu juga dengan Sumber Daya Keuanganfinancial yang belum ada bila dikaitkan
dengan Sistem kesehatan Kota, karena kebijakan yang belum berjalan. Namun bila dikaitkan dengan program lain Dinas Kesehatan, banyak pos-pos yang dapat menjadi sumber daya
keuangan, seperti APBD dan dana-dana CSR dari perusahaan-perusahaan swasta yang bekerjasama dengan Dinas KesehatanKota Medan.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Disposisi
Watak dan karakteristik dari para pelaksana program dalam menyikapisuatu kebijakan merupakan faktor yang tidak dapat dikesampingkan. Jika parapelaksana program setuju dengan
isi suatu kebijakan, dan dalam hal ini berartiadanya dukungan, kemungkinan besar mereka akan melaksanakannyasebagaimana yang diinginkan oleh para pembuat kebijakan.
Disposisiimplementor dapat dilihat dari tanggung jawab pegawai melaksanakantugas pokok dan fungsi dalam menyelesaikan Sistem Kesehatan Kota sampai kepada pembuatan petunjuk
pelaksanaan Juklak dan Petunjuk Teknis Juknis. Bila dilihat dari kronologis proses pembuatan Peraturan Daerah ini dari tahun 2007 dan baru tahun 2012 bisa terselesaikan, serta
beberapa kemacatan-kemacatan yang terjadi dan Juklak dan Juknis yang belum dibuat, menunjukan bahwa pelaksana kebijakan ini, yaitu Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan tidak
responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menyelesaikan Sistem Kesehatan Kota Medan tersebut sampai pembuatan Juklak dan Juknis.
Sebab bila dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan doleh peneliti bahwa salah satu alasan kenapa Sistem Kesehatan ini belum bisa diaplikasikan adalah karena Juklak dan Juknis yang
belum ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Dinas Kesehatan sebagai pelaksana kebijakan ini belum
memiliki tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang seharusnya responsif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.
5.4 Struktur Organisasi