Implementasi Proses – proses Kebijakan Publik

Bagaimana Alternatif ditetapkan? Persyaratan atau criteria seperti apa yang harus dipenuhi? Siapa yang akan melaksanakan kebijakan? Bagaimana proses atau strategi untuk melaksanakan kebijakan? Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan? Hal ini berkaitan dengan proses ketika pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan d. Implementasi Implementation Siapa yang terlibat dalam implementasi kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Hal ini berkaitan dengan proses untuk melaksanakan kebijakan supaya mencapai hasil e. Evaluasi evaluation Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijak diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan perubahan atau pembatalan? Hal ini berkaitan dengan proses memonitoir atau menilai hasil atau kinerja kebijakan.

1.5.2 Implementasi

Dalam kamus Webster Wahab, 1997:64 pengertian implementasi dirumuskan secara pendek, dimana “to implement mengimplementasikan berarti “to provide means for carrying out; to give practical effect to” menyajikan alat bantu untuk melaksanakan; menimbulkan dampakberakibat sesuatu.Menurut Van Meter dan Van Horn Agustino, 2006: 139 mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Masih berkaitan dengan konsep implementasi, Mazmanian dan Sabatier mengatakan bahwa mengkaji masalah implementasi kebijakan berarti berusaha memahami apa yang senyatanya Universitas Sumatera Utara terjadi sesudah program dinyatakan diberlakukan atau dirumuskan, yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan, baik yang menyangkut usaha-usaha mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat atau pada kejadian-kejadian tertentu. Fadillah Putra, 2003:84 Begitupula Lineberry Fadillah Putra, 2003:81 juga menyatakan bahwa proses implementasi setidak-tidaknya memiliki empat elemen-elemen sebagai berikut: 1.Pembentukan unit organisasi baru dan staf pelaksana. 2. Penjabaran tujuan ke dalam berbagai aturan pelaksana Standard Operating Procedures SOP. 3. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran kepada kelompok sasaran; pembagian tugas di dalam dan di antara dinas-dinas badan pelaksana. 4.Pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Dari pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi setelah suatu program dirumuskan, serta apa dampak yang timbul dari program kebijakan itu. Di samping itu, implementasi kebijakan tidak hanya terkait dengan persoalan administratif, melainkan juga mengkaji faktor- faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap proses implementasi kebijakan tersebut. 1.5.3Implementasi Kebijakan Kebijakan yang telah direkomendasikan untuk dipilih oleh pembuat kebijakan policy makers bukanlah jaminan bahwa kebijakan tersebut pasti berhasil dalam implementasinya. Ada banyak variable yang memepengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau institusi. Implementasi dari suatu program melibatkan upaya – upaya policy makers untuk mempengaruhi birokrat pelaksana agar bersedia memberikan pelayanan dan mengatur perilaku kelompok sasaran. Universitas Sumatera Utara Adapun dalam mengimplemetasikan suatu kebijakan dikenal beberapa model sebagai berikut:

A. Teori Merilee S. Grindle 1980 Subarsono, 2009:93

Keberhasilan implementasi menurut merilee S. Grindle 1980 dipengaruhi dua variable besar, yakni: 1. variable isi kebijakan content of policy mencakup: a. sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target groups termuat dalam isi kebijakan b. jenis manfaat yang diterima oleh target group c. sejauh mana perubahan yang diinginkan dari suatu kebijakan d. apakah letak suatu program sudah tepat e. apakah suatu kebijakan telah menyebutkan implementornya dengan rinci f. apakah suatu program didukung oleh sumber daya yang memadai 2. variable lingkungan kebijakan mencakup: a. seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para actor yang terlibat dalam implementsi kebijakan b. karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa c. tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1. Model Implementasi Grindle Tujuan kebijakan Tujuan yang ingin dicapai Program aksi dan proyek individu yang didesain dan dibiayai Program yang dijalankan seperti direncanakan? Mengukur keberhasilan

B. Teori Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn 1975 Subarsono, 2009:99

Menurut Meter dan Horn, ada lima variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yakni: a. Standar dan sasaran kebijakan Melaksanakan kegiatan Dipengaruhi oleh: a Isi Kebijakan 1. Kepentingan yang dipengaruhi 2. Tipe manfaat 3. Derajat perubahan yang diharapkan 4. Letak pengambilan keputusan 5. Pelaksana program Hasil kebijakan a. Dampak pada masyarakat, individu, dan kelompok Universitas Sumatera Utara Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik antara para agen implementasi b. Sumber daya Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya baik sumber daya manusia human resourse maupun sumber daya non manusia non human resourse c. Hubungan antar organisasi Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program d. Karakteristik agen pelaksana Yang dimaksud karakteristik agen pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma – norma, dan pola – pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program e. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; sejauhmana kelompok – kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan Universitas Sumatera Utara f. Disposisi implementor Disposisi implementor ini mencakup tiga hal penting, yakni respon implementor terhadap kebijakan, yang akan mempengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, kognisi yaitu pemahamannya terhadap kebijakan,intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. Gambar 1.2. Model Impelementasi Van Meter and Van Horn C. Teori George Edwards III 1980 mengungkapkan ada empat faktor dalam mengimplementasikan suatu kebijakan publik yaitu: 1. Komunikasi 2. Sumber daya 3. Disposisi atau perilaku 4. Struktur Birokratik Universitas Sumatera Utara Keempat faktor tersebut secara simultan bekerja dan berinteraksi satu sama lain agar membantu proses implementasi atau sebaliknya menghambat proses implementasi. Implementasi sebuah kebijakan secara konseptual bisa dikatakan sebagai sebuah proses pengumpulan sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia dan diikuti dengan penentuan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan kebijakan. Rangkaian tindakan yang diambil tersebut merupakan bentuk transformasi rumusan- rumusan yang diputuskan dalam kebijakan menjadi pola-pola operasional yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan sebagaimana diamanatkan dalam kebijakan yang telah diambil sebelumnya. Hakikat utama implementasi adalah pemahaman atas apa yang harus dilakukan setelah sebuah kebijakan diputuskan Dalam pandangan George C. Edwards yang diikuti dalam buku Leo Agustino 2006:149, Implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variable, yaitu: a. Komunikasi, keberhasilan implementasi kebijakan masyarakat adalah implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransisikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok- sasaran, maka kemugkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran. b. Sumber Daya, walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementator kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan, implementasitidak akan berjalan efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumberdaya manusia, yakni kompetensi implementor dan sumber daya financial. Universitas Sumatera Utara c. Disposisi, merupakan watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor, seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. d. Struktur Organisasi, merupakan yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengatuh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Tahapan ini tentu saja melibatkan seluruh stake holder yang ada, baik sektor swasta maupun public, secara kelompok maupun individual. Implementasi kebijakan meliputi tiga unsur yakni tindakan yang diambil oleh badan atau lembaga administratif; tindakan yang mencerminkan ketaatan kelompok target serta jejaring sosial politik dan ekonomi yang mempengaruhi tindakan para stake holder tersebut. Interaksi ketiga unsur tersebut pada akhirnya akan menimbulkan- dampak, baik dampak yang diharapkan maupun dampak yang tidak diharapkan. “Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting bahkan mungkin jauh lebih penting dari pada pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan hanya akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan” Perlu dipahami bahwa implementasi kebijakan merupakan tahapan yang sangat penting dalam keseluruhan struktur kebijakan, karena melalui prosedur ini proses kebijakan secara keseluruhan dapat dipengaruhi tingkat keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan. hal ini dipertegas oleh Chif J.O Udoji 1981 dengan mengatakan bahwa : “ Hasil implementasi kebijakan paling tidak terwujud dalam beberapa indicator yakni hasil atau output yang biasanya terwujud dalam bentuk konkret, keluaran atau outcome yang biasanya berwujud rumusan target semisal tercapainya pengertian masyarakat atau lembaga, manfaat atau benefit yang wujudnya beragam; dampak atau impact baik yang diinginkan Universitas Sumatera Utara maupun yang tak diinginkan serta kelompok target baik individu atau kelompok “ Chif J.O. Udoji 1981

1.5.4 Koordinasi