Saran Berbagai Aturan dalamTransaksi di Pajak Buah Berastagi

90

5.3. Saran

Adapun yang menjadi saran di dalam berbagai aturan dalam transaksi di Pajak Buah Berastagi ini, yaitu : a Sebaiknya setiap aktor yang terlibat di Pajak Buah Berastagi tetap menjaga komunikasi yang baik setiap harinya demi menjaga tali persaudaraan diantara sesama pedagang. Salah satu caranya adalah dengan lebih memberikan banyak kegiatan yang membangun dan memotivasi sesama pedagang di dalam Serikat Tolong Menolong Tarum Ijuk. b Sebaiknya pihak pemerintah melalui dinas pasar lebih memperhatikan kondisi kios yang ditempati para pedagang di Pajak Buah Berastagi terutama kios-kios yang sudah rusak dan membutuhkan renovasi segera. c Menurut informasi yang penulis dapatkan dari salah satu pedagang disana, sudah seharusnya pihak pemerintah ikut merenovasi bagian luar kios-kios yang ada di Pajak Buah Berastagi. Karena ada aturan pemerintah yang menyebutkan bahwa paling lama tiga puluh tahun bangunan yang ada di pasar tradisional harus direnovasi. Tetapi sudah tiga puluh tahun sejak tahun 1984 pemerintah setempat belum pernah merenovasi bagian luar kios-kios di Pajak tersebut bahkan sampai hari ini. Karena itu sebaiknya pemerintah setempat segera melakukan renovasi terhadap bangunan kios yang ada di Pajak Buah Berastagi. d Untuk buah-buahan yang dijual para pedagang disana sebaiknya lebih memperhatikan kondisi buah-buahan yang sudah tidak layak Universitas Sumatera Utara 91 dijualagar tidak meletakkannya di bagian stelling atau lapak tempat buah-buahan yang masih segar akan dijual karena hal itu justru akan membuat calon pembeli ataupun pengunjung yang datang akan mengurungkan niatnya untuk membeli buah yang ada disana. e Sebaiknya pemerintah daerah melalui dinas pasar pariwisata agar melibatkan semua aktor di Pajak Buah Berastagi dalam mengambil suatu keputusan agar kedepannya konflik seperti renovasi sepihak dari Pemda dapat dihindarkan. Universitas Sumatera Utara 92 GLOSARIUM Agen Pemasok : Adalah orang-orang yang bekerja sebagai pembeli yang kebanyakan berasal dari luar daerah Karo seperti Aceh, Medan, dan Siantaryang juga membeli barang-barang hasil panen dari petani yang datang ke Pajak Roga Berastagi. Biasanya para agen pemasok ini memiliki kendaraannya masing-masing untuk membawa hasil pembeliannya dari Pajak Roga menuju ke daerah asalnya untuk kemudian dijualnya disana. Anak Beru : Adalah kelompok kerabat yang menerima gadis. Aron : Adalah kelompok kerja yang merupakan sistem gotong- royong ketika mengelola tanah persawahan. Bale-bale : Adalah bangunan tetap dalam bentuk petak yang tidak berdinding keliling, tidak berpintu, dan mempunyai atap yang dipergunakan untuk berjualan. Ersada Ole Bagi Singerintak : Adalah nilai gotong-royong masyarakat Karo yang artinya bersatu aba-aba seperti orang yang menarik tekang. Ijuk : Adalah kumpulan dari rambut-rambut keras, yang biasa digunakan untuk membuat sapu dan atap. Pada zaman dahulu, ijuk digunakan sebagai atap dari rumah yang berfungsi melindungi orang-orang yang ada di bawahnya dari hujan dan sinar matahari. Kalimbubu : Adalah marga ibu atau marga istri dan saudaranya yang merupakan pihak kerabat pemberi gadis. Kategori BS : Adalah sebutan dalam kualitas buah Jeruk, dimana ukuran buah, rasa, dan warna kulitnya adalah yang paling rendah atau buruk. Kios : Adalah sebuah bangunan tetap dalam bentuk petak yang berdinding keliling dan berpintu, yang dipergunakan untuk berjualan. Kuta : Adalah sebutan kampung dalam bahasa Karo. Losd : Adalah sebuah bangunan tetap di dalam pasar yang sifatnya terbuka dan tanpa dinding keliling yang digunakan untuk berjualan. Universitas Sumatera Utara 93 Mehamat : Tradisi masyarakat Karo yang mengharuskan untuk bertindak dan bersikap sopan. Mejuah-juah : Artinya sehat sejahtera, aman, dan damai. Pajak : Adalah istilah khas masyarakat Karo untuk menyebutkan pasar tempat berbelanja. Pemena : Adalah kepercayaan yang meyakini adanya tiga jenis alam yang memiliki makhluk tersendiri. Mereka juga mempercayai roh nenek moyang dan roh orang mati. Perkoper : Adalah orang-orang yang bekerja sebagai pembeli dari petani-petani yang membawa hasil panen tanamannya ke Pajak Roga Berastagi. Sangap : Artinya mendapat rezeki dan kemakmuran. Sangkep Nggeluh : Adalah tiga unsur kekerabatan yang menjadi sumber sikap perilaku seseorang dalam kehidupan masyarakat Karo. Senina : Adalah kelompok kerabat semarga. Tarum : Adalah sebutan atap dalam bahasa Karo. Tekang : Adalah tiang agung pada bangunan tradisional masyarakat Karo. Tiang ini ditarik oleh laki-laki dan perempuan, baik tua maupun muda. Tuah : Artinya menerima berkat dari Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keturunan, banyak kawan, kecerdasan dan kelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang. Tukang Sorong : Adalah orang-orang yang pekerjaannya menyorong atau membawakan barang dagangan yang dimiliki oleh petani atau perkoper, ataupun yang dimiliki agen pemasok. Universitas Sumatera Utara 25 BAB II GAMBARAN UMUM PAJAK BUAH BERASTAGI

2.1. Sejarah Pajak Buah Berastagi