Sejarah Pajak Buah Berastagi Lahirnya Pajak Buah Berastagi

25 BAB II GAMBARAN UMUM PAJAK BUAH BERASTAGI

2.1. Sejarah Pajak Buah Berastagi

Pajak Buah Berastagi mulai berdiri sejak tahun 1970 saat namanya masih menjadi Pajak Tarum Ijuk. Nama itu diambil dari bentuk atap yang ada di pajak tersebut dimana pada saat itu dibuat dari bahan ijuk yang diikat dan dikumpulkan sehingga dapat menjadi atap dan melindungi orang-orang yang ada di bawahnya. Sedangkan peresmian dari tempat ini dilakukan empat belas tahun setelahnya, yaitu pada tanggal 18 Mei 1984 oleh Bupati Karo pada saat itu Drs. Rukun Sembiring. Foto 6. Sumber : Foto Leonard Ginting, 23 Januari 2015. Tanda peresmian berdirinya Pajak Buah Berastagi yang diabadikan dalam sebuah batu yang terletak dekat pintu masuk. Kata “pajak” adalah istilah khas masyarakat Karo untuk menyebutkan pasar. Bangunan yang mempunyai luas lima ribu meter persegi ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Sebelum Universitas Sumatera Utara 26 menjadi Pajak Buah Berastagi atau saat namanya masih Pajak Tarum Ijuk, pajak ini tidak memiliki tempat yang cukup luas seperti sekarang ini. Menurut keterangan informan yang penulis dapatkan, lokasi Pajak Tarum Ijuk pada saat itu berada di tempat pengisian bahan bakar minyak SPBU yang sekarang ini letaknya berada di samping Pajak Buah Berastagi.

2.2. Lahirnya Pajak Buah Berastagi

Pajak Buah Berastagi lahir sebagai salah satu daerah dan tujuan objek wisata di Kabupaten Karo dan di Sumatera Utara karena memiliki lokasi yang nyaman, sejuk, dan strategis sebagai pilihan bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk melakukan kegiatan liburan di akhir pekan. Selain faktor tersebut hal lain yang juga berpengaruh terhadap lahirnya Pajak Buah Berastagi adalah dikarenakan kondisi wilayah disana yang merupakan dataran tinggi yang subur sehingga memungkinkan banyak tanaman yang bisa tumbuh disana. Hal inilah yang juga membuat mayoritas penduduk yang berada di Karo untuk memilih bermata-pencaharian sebagai petani. Setelah itu para petani kemudian berpikir untuk membuat sebuah tempat yang akan dijadikan sebagai arena bagi para petani disana yang mau menjual hasil tanamannya setelah tanamannya bisa dipanen. Maka dari itu dibuatlah sebuah pasar pajak kecil-kecilan yang berbentuk persegi panjang yang saat itu berada persis di depan Tugu Perjuangan, Berastagi. Pajak itu berbentuk persegi panjang dan menghadap ke arah persimpangan jalan menuju kota Medan. Pajak itu diberi nama Pajak Tarum Ijuk. Universitas Sumatera Utara 27

2.3. Masyarakat Karo