Pajak Roga Berastagi Berbagai Aturan dalamTransaksi di Pajak Buah Berastagi

38 Foto 12. Sumber : Foto Leonard Ginting, 20 Desember 2014. Ibu Jesica br Pinem yang sedang merapikan barang-barang dagangannya di Pajak Roga Berastagi.

2.5. Pajak Roga Berastagi

Disini penulis akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai Pasar Sayur Mayur Roga Berastagi atau Pajak Roga Berastagi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Pajak Roga Berastagi adalah salah satu kawasan serupa dengan Pajak Buah Berastagi. Disana penulis bertemu dengan salah satupedagang yang membuka kedai nasi bernama Bp. Hormat Surbakti. Beliau adalah salah satu informan kunci yang memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai sejarah Pajak Roga Berastagi ini. Berikut adalah kutipan wawancaranya 9 . Ya, saya lahir dan besar sampai sekarang di Berastagi ini. Saya juga sudah lama berjualan nasi di Pajak ini, jadi saya mengenal dengan baik sejarah lahirnya Pajak Roga Berastagi ini. 9 Hasil wawancara dengan Bp. Hormat Surbakti, 25 Maret 2015. Universitas Sumatera Utara 39 Jadi Bp. Hormat mengatakan bahwa Pajak Roga Berastagi ini baru saja dipindahkan lokasinya pada tahun 2013. Sebelum berada di daerah Simpang Ujung Aji ini, Pajak ini dulunya berada di Jalan Pembangunan Berastagi dan namanya masih Pajak Sayur Berastagi. Pajak Sayur Berastagi ini mulai berdiri pada tahun 1979. Itu artinya Pajak itu sudah berdiri selama tiga puluh empat tahun disana. Alasan mengapa Pajak Sayur sudah berpindah lokasi adalah karena status lahan yang dijadikan Pajak tersebut adalah lahan sewaan. Jadi selama ini pihak pemerintah daerah setempat menyewa kepada tuan tanah yang menjadi pemilik lahan di Pajak Sayur itu. Tetapi pada tahun 2013 yang lalu saat kontrak sewanya sudah habis, sang pemilik tanah tidak mau lagi memberikan kontrak sewa kepada Pemda. Alasan yang penulis dengar adalah karena lahan seluas 1,5 hektar yang dulu disewakan kepada Pemda untuk dijadikan Pajak tersebut ternyata adalah tanah peninggalan orang tua yang telah meninggal. Jadi tanah itu sekarang dibagi rata kepada anak- anaknya. Hal ini memang sering dilakukan dengan tujuan untuk menghindari konflik di kemudian hari. Sedangkan mengenai lahan yang saat ini menjadi Pajak Roga Berastagi kebetulan ceritanya memiliki persamaan yang cukup banyak. Jadi setelah kontrak Pemda di Pajak Sayur itu sudah habis maka Pemda segera mencari tempat untuk dijadikan lokasi yang sama, yaitu Pajak. Akhirnya ditemukanlah lahan kosong di daerah Simpang Ujung Aji. Lahan ini juga adalah tanah kosong yang dimiliki oleh sebuah keluarga bermarga Purba. Melihat lahan seluas dua hektar ini diyakini memiliki posisi yang baik dan Universitas Sumatera Utara 40 strategis untuk kegiatan pasar, maka Pemda setempat melalui dinas pasar ingin membeli tanah ini kepada keluarga Purba. Namun sayang, mereka hanya ingin lahannya disewakan saja. Hal ini juga penulis dengar karena posisi lahan ini yang merupakan tanah peninggalan orang tua jadi mereka masih enggan untuk menjualnya. Mereka ingin menjualnya hanya pada saat tanah itu sudah dibagi rata. Untuk pertanyaan terakhir penulis pun bertanya kepada Bp. Hormat, “berapa jangka waktu yang telah disepakati Pemda kepada keluarga Purba ini ?” Lalu beliau pun menjawab, “ya, setahu saya Pajak Roga ini dikontrakkan oleh keluarga Purba kepada pihak Pemda selama dua puluh lima 25 tahun”. Sedangkan untuk biaya pengutipan-pengutipan yang ada di Pajak Roga penulis juga berhasil mendapatkan informasi dari Bp. Hormat Surbakti ini. Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 2 : Biaya-biaya Pengutipan yang ada di Pajak Roga No. Jenis Pengutipan Biaya Pengutipan Oknum Aktor-aktor yang Mengutip 1. Cukai. Rp 2.000,00 hari. Dinas pasar perpas. 2. Kios ukuran 3m x 3 m. Rp 2.000.000,00 tahun. Dinas pasar perpas. Ada juga pengutipan tambahan Rp 3.000,00 hari oleh pihak tuan tanah. 3. Lapak. Rp 600.000,00 tahun. Dinas pasar perpas. Ada juga pengutipan tambahan Rp 3.000,00 hari oleh pihak tuan tanah. 4. Jaga Malam. Rp 2.000,00 hari. Pemuda setempat. 5. Kebersihan. Rp. 2.000,00 hari. Dinas kebersihan. 6. Listrik. Rp. 2.000,00 hari. Tuan tanah. 7. Parkiran. Rp 2.000 untuk mobil kecil, dan Rp 5.000,00 untuk mobil besar. Dinas perhubungan. 8. Jaga malam barang. Rp 5.000,00 keranjang malam. Pemuda setempat. Sumber : Hasil wawancara dengan Bp. Hormat Surbakti, 25 Maret 2015. Foto 13. Sumber : Foto Leonard Ginting, 13 Februari 2015. Salah satu bentuk aktivitas yang terlihat di Pajak Roga Berastagi, dimana Perkoper, Petani, Tukang Sorong, dan Tukang Timbang saling berinteraksi dan bernegosiasi. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah