Konsep Aktor Berbagai Aturan dalamTransaksi di Pajak Buah Berastagi

42 BAB III AKTOR AKTOR YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI

3.1. Konsep Aktor

Aktor dianggap sebagai kesatuan yang dikonstruksi secara sosial.Jenis-jenis aktor terbagi dalam dua, yaitu; 1 Aktor dalam suatu interaksi, artinya individu yang terlibat dalam suatu interaksi dengan individu atau beberapa individu lainnya. Individu dipandang sebagai aktor kreatif dalam menciptakan, mempertahankan, dan merubah dunianya pada saat interaksi berlangsung dan2 Aktor dalam masyarakat, adalah individu yang identitas dirinya tidak tampil tetapi tersembunyi dalam suatu kesatuan yang dinamakan masyarakat. Dalam penelitian iniyang menjadi aktor adalah yang berperan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari di Pajak Roga Berastagi dan Pajak Buah Berastagi.  Aktor-aktor di Pajak Roga Berastagi antara lain Hormat Surbakti pedagang warung kopi, Jesica br Pinem pedagang daun sirih dan tembakau, petani, perkoper, tukang sorong, tukang timbang, pemuda setempat, tukang parkir, petugas kebersihan serta agen pemasok; dan  Aktor-aktor di Pajak Buah Berastagi antara lain Ibu Azis br. Ginting pedagang aksesoris dan pakaian, Ibu Aldi br. Sembiring pedagang pakaian dan buah-buahan, perkoper, tukang parkir, penjaga keamanan pemuda setempat, petugas kebersihan, Alwien Sembiring Pelawi dan Erni br. Ginting pedagang buah-buahan. Universitas Sumatera Utara 43 Posisi aktor lebih ditekankan dalam kegiatan pasar. Aktor-aktor yang berupa individu-individu atau kelompok-kelompok yang berperan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung terhadap jalannya aktivitas sehari-hari yang ada di Pajak Roga Berastagi dan Pajak Buah Berastagi itu akan diungkapkan bagaimana sepak terjangnya terhadap keberlangsungan kegiatan transaksi jual- beli disana. Berbagai peran yang ingin dilihat dari aktor-aktor ini adalah seperti aturan-aturan yang ada disana, bagaimana hubungan aktor-aktor ini terhadap kebijakan dari Pemerintah daerahyang sudah mengeluarkan regulasinyaberkaitan dengan biaya-biaya pengutipan, sampai kepada pemasokan barang-barang sebelum sampai di Pajak Buah Berastagi.

3.2. Aktivitas Aktor-aktor yang Terlibat