3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Menurut Sugiyono 2012:86, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan. Pemberian skor Skala Likert yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
No Skala pengukuran
Bobot
1 Sangat Setuju
5 2
Setuju 4
3 Kurang Setuju
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak setuju
1
Sumber: Sugiyono 2012
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:115. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Suzuya yang pernah membeli dan
menggunakan deodorant Rexona For Men yang rata-rata pelanggannya dari bulan Mei sampai dengan Oktober 562 orang .
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:116. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data Sugiyono, 2012:96.
Untuk pengambilan sampel dari populasi yang berjumlah 562 orang, penulis menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut:
� = N
1 + Ne
2
Keterangan: n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi e = Taraf Kesalahan
= 562
1 + 5620.1
2
= 99,82 = 100 Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah responden yang akan
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:
Universitas Sumatera Utara
a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilh
pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara interview terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner Questionaire Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono 2012:199. Kuesioner pada
penelitian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian yang akan diisi oleh responden
yaitu pembeli deodorant Rexona For Men di Suzuya Kampung Baru Medan.
b. Studi Dokumentasi Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai
relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang 2014:86 validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin
mengukur kuesioner didalamnya. Pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas
dilakukan pada 30 responden di luar sampel dengan menyebarkan kuesioner pada pelanggan Suzuya Kampung Baru Medan. Pengujian validitas dilakukan
menggunakan program SPSS for windows dengan persyaratan sebagai berikut : 1. r
hitung
≥ r
tabel
, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. r
hitung
≤ r
tabel
, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang 2014:89 reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Uji reabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejalayang
sama untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan
yang matang mutlak diperlukan dan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi baik.
Instrumen yang reliabel berarti apabila instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek sama, akan menghasilkan datayangsama.
Reliabelitas Keandalan merupakan ukuran suatu kesetabilan dan konsistensi
Universitas Sumatera Utara
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai cronbach’s Alph dari 0.80. Uji Realibitas dilakukan pada 30 responden di luar sampel dengan menyebarkan kuesioner pada pelanggan Suzuya Kampung
Baru Medan. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dalam pengujian reliabilitas yang
dilakukan adalah : 1. Jika t
alfa
t
tabel
maka kuesioner reliabel 2. Jika t
alfa
t
tabel
maka kuesioner tidak reliabel
3.10 Model Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono 2012:206 analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal., yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya
variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2014:114.
Universitas Sumatera Utara
a. Pendekatan Histogram b. Pendekatan Grafik
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov 2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari pengamatan
satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan apabila varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas
Istilah multikolniearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.
Istilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear
yang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan
Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2014:147, dimana:
a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X yang terdiri dari Sikap X
1
, Psikologis X
2
terhadap variabel terikat Y yaitu Keputusan Pembelian. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Keputusan pembelian deodorant Rexona For Men a = Konstanta
b = Koefisien regresi X
1
= Sikap X
2
= Faktor Psikologis e = standart error
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat makadilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Uji Signifikan Parsial Uji - t
Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara signifikan dari variabel terhadap variabel terikat dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari nilai t
tabel
dengancara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df
2. Mencari nilai t
hitung
dengan menggunakan bantuan aplikasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Menentukan kriteria keputusan: H
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b.
Uji Signifikan Simultan Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat .
H : b
1
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat .
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.5 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel Y semakin
Universitas Sumatera Utara
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT Uniever Indonesia
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim, makanan ringan dan minuman dari teh, dan produk- produk kosmetik. Merek-merek perawatan pribadi telah dikenal dan diakui di
seluruh dunia. Produk-produk tersebut membantu para konsumen menjadi tampak sehat dan merasa sehat dan mendapatkan nilai lebih dalam hidup ini.
Produk tersebut yaitu Axe, Citra, Pepsodent, Lifebuoy, Clear, Lux, Ponds, Rexona, Sunsilk, Rinso, Sunlight, Bango, Blue band, Royco, Sari Wangi, Taro,
Walls. PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No.33 yang dibua oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No.14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933
dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No.171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini
Universitas Sumatera Utara
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C21.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal
15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan ini juga bergerak dalam bidang produksi sabun, detergen,
margarin, minyak sayur, makanan yang terbuat dari susu, es krim, minuman the dan juga produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam rapat umum
Tahunan perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000, yang dituangkan dalam akta notaries No.82 dibuat oleh notaries Singgih Susilo, SH tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan dengan keputusan No.C-18482HT.01.04-04TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Sebelum membangun pabrik
yang baru ini, Unilever sudah memiliki tujuh pabrik di Indonesia. Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di Cikarang dan Rungkut Surabaya dengan kapasitas 76.000
ton per tahun. PT Unilever Indonesia Tbk meresmikan pabrik perawatan kulit skincare-nya terbesar di Asia. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri
Jababeka, Cikarang ini dibangun dengan investasi awal Rp 500 miliar. https:www.unilever.co.id
4.1.2 Visi dan Misi PT Unilever Visi PT. Unilever Indonesia:
Mengembangkan bisnis, seraya menyingkirkan dampak lingkungan dari perkembangan kami serta meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Misi PT.Unilever Indonesia:
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen.
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas. 3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. 5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham. 6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
4.1.3 Filosofi Identitas LOGO Unilever
Gambar 4.1 Logo Unilever
Sumber : www.unilever.co.id
Identitas Unilever terdiri dari kombinasi teks “unilever” dan simbol “U” yang mencerminkan vitalitas. Konsep vitalitas menggabungkan seluruh merek,
menyatukannya sesuai dengan peran masing-masing merek bagi masyarakat yang menggunakannya. Vitalitas menjelaskan mengapa merek-merek unilever dimiliki
oleh Unilever. Identitas logo adalah suatu ekspresi dari vitalitas dan misi perusahaan. Menjelaskan vitalitas sebagai suatu keniscayaan dari tindakan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Manfaat akhir dari vitalitas Unilever adalah bahwa merek-merek Unilever membantu masyarakat untuk tampil menawan, merasa nyaman, dan
meraih lebih banyak dalam kehidupan. Vitalitas adalah sebuah pernyataan yang sederhana, namun sarat makna. Vitalitas merupakan penggabungan dari merek-
merek perusahaan, budaya, dan komitmen perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Vitalitas juga tentang tujuan kedepan perusahaan, yang
berfokus pada peluang-peluang baru bagi konsumen dalam pengembangan merek dan bisnis.
4.1.4 Inovasi Rexona
For Men
1. Rexona menawarkan rangkaian produk dengan teknologi anti keringat. Bahan anti keringatnya bekerja dengan membentuk zat seperti gel pada
bagian atas kelenjar keringat, dan dengan cepat mengurangi jumlah keringat. Jika kita berhenti menggunakan bahan anti keringat tersebut,
maka akhirnya zat seperti gel akan terlepas dari kulit kita, dan kita akan mulai berkeringat kembali.
2. Pada tahun 2006, Rexona meluncurkan formula baru produk deodorannya yang mengandung Activreserveâyang bekerja selaras dengan tubuh anda.
Semakin anda berkeringat, semakin keras pula Activreserveâbekerja dalam menjaga agar ketiak anda tetap kering dan tidak berbau.
3. Pada tahun 2007, Rexona meluncurkan varian Rexona Men Power baru. Produk tersebut menawarkan perlindungan lebih untuk pria jauh daripada
yang mereka perlukan, dengan lebih dari satu juta molekul aktif dalam masing-masing produk.
Universitas Sumatera Utara
4. Pada tahun 2010, Rexona meluncurkan Rexona Women Naturals Bioprotection yang memberikan proteksi 24 jam dengan formula
bioprotection, mengandung ekstrak biji bunga matahari, yang membuat kulit ketiak kering dan segar sepanjang hari.
4.1.5 Gambaran Umum Produk Rexona For Men
Merek Rexona diciptakan untuk pertama kalinya kira-kira satu abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1908, oleh pasangan ahli farmasi Australia. Sejak saat
itu, teknologi deodorant yang ditawarkan oleh Rexona mengalami banyak kemajuan. Teknologi terbaru Rexona menggunakan microcapsule dengan
efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Microcapsule larut dalam keringat dan melepaskan parfum pada saat suhu tubuh naik sehingga menjamin daya
pengharum yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan produk deodorant lain.
Awalnya Rexona tidak membedakan deodorant untuk segmen pria dan wanita. Kini, Unilever membagi produk Rexona ke dalam tiga segmen, wanita
aktif women, pria man, dan remaja teen. Sementara untuk format, Rexona memiliki kelengkapan bentuk. Yaitu, jenis stick, roll on, aerosol, dan lotion.
Namun, di antara keempat bentuk yang ditawarkan, roll on merupakan pilihan popular masyarakat. Rexona For Men yang menyasar pria usia 18-35 tahun,
Rexona For Men memiliki varian Quantum, Ice Cool, V8, dan Power. Rexona Women yang membidik pasar perempuan aktif 18-35 tahun mempunyai lima
varian, yakni Cotton, Free Spirit, Skin Light, Passion, dan Oxygen. Rexona Teen
Universitas Sumatera Utara
yang menyasar perempuan usia SMP dan SMA, menawarkan varian Music Fun, Fun Spirit, dan Tropical Energy.
Tabel 4.1 Jenis produk Rexona
For Men Jenis Produk
Manfaat ICE COOL
Butiran-butiran mikronya melepaskan keharuman yang bertahan sepanjang
hari.
V8 Mengatasi masalah klasik bau badan
dan mencegah keringat sehingga kulit tetap kering dan lembut.
QUANTUM Perlindungan oleh roll on dengan
kombinasi wangi jeruk segar, rempah- rempah, dan kayu untuk mengatasi
bau badan menyengat.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.1
Jenis produk Rexona For Men
Jenis Produk Manfaat
ADVENTURE Perlindungan oleh roll on dengan
kombinasi wangi jeruk dan kayu maskulin untuk mencegah bau badan.
SPORT DEFENCE Memberikan perlindungan optimal
terhadap bau badan menyengat di tengah aktivitas fisik atau olahraga.
INVISIBLE DRY Deodorant dan Anti-Perspirant tanpa
pewarna yang membantu menghilangkan bau badan tanpa
meninggalkan noda putih pada baju hitam atau noda kuning pada baju
putih.
ANTI-BACTERIAL Keringat dan bakteri adalah penyebab
bau badan di ketiak. Rexona
Antibacterial Defense Baru memberikan 10X perlindungan anti
bakteri penyebab bau badan.
Sumber: http:www.rexona.co.idprodukpria
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut:
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan di nyatakan tidak valid. c. Nilai r
hitung
dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation. Pada Uji Validitas dan reabilitas, penyebaran kuesioner diberikan kepada
30 responden diluar sampel yaitu di Suzuya Kampung Baru Medan. Nilai r
tabel
dengan ketentuan df= jumlah kasus=30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 maka angka yang diperoleh=0,361.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
P1 62,3000
56,424 ,789
,927 P2
62,0667 57,513
,720 ,929
P3 62,2000
56,510 ,879
,926 P4
62,8333 55,316
,625 ,932
P5 62,2000
56,510 ,879
,926 P6
62,3000 57,459
,747 ,929
P7 62,3000
57,390 ,550
,934 P8
62,4000 54,869
,693 ,930
P9 62,3667
57,482 ,720
,929 P10
62,4000 58,800
,542 ,933
P11 62,2000
58,097 ,692
,930 P12
62,5667 56,599
,447 ,940
P13 62,2667
56,961 ,869
,926 P14
62,4333 58,323
,520 ,934
P15 62,4333
57,633 ,764
,928 P16
62,2333 58,530
,658 ,931
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows 2017
Corrected Item Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected Item Total Correlation yang merupakan nilai r
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Adapun pada �=0.05 dengan derajat bebas df=30, sehingga diperoleh
r
tabel
adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas
No Butir
Instrumen Nilai r Tabel
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1 P1
0,361 ,789
Valid 2
P2 0,361
,720 Valid
3 P3
0,361 ,879
Valid 4
P4 0,361
,625 Valid
5 P5
0,361 ,879
Valid 6
P6 0,361
,747 Valid
7 P7
0,361 ,550
Valid 8
P8 0,361
,693 Valid
9 P9
0,361 ,720
Valid 10
P10 0,361
,542 Valid
11 P11
0,361 ,692
Valid 12
P12 0,361
,447 Valid
13 P13
0,361 ,869
Valid 14
P14 0,361
,520 Valid
15 P15
0,361 ,764
Valid 16
P16 0,361
,658 Valid
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows 2017 olah data
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di atas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang 2014:89 suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.80. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan SPSS for windows.
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
,934 16
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows 2017
Universitas Sumatera Utara
Pada 16 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach Alpha adalah sebesar 0,934. Ini berarti 0,934 0.80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
4.2.2 Analisis Data 4.2.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan sehingga akan memberikan
gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan
data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk
menanyakan pengaruh Sikap dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian. Variabel Sikap X
1
yang terdiri dari 6 butir pernyataan, variabel Faktor Psikologis X
2
yang terdiri dari 6 butir pernyataan, dan variabel Keputusan Pembelian Y yang terdiri dari 4 butir pernyataan. Kuesioner penelitian ini
disebarkan kepada 100 orang responden.
a. Gambaran Umum Berdasarkan Usia
Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik Usia
Jumlah Responden orang
Persentase
17-30 77
77 30
23 23
Total 100
100
Sumber:Hasil Pengolahaan Data Primer 2017
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 77 orang berusia 17-30 tahun dan terdapat 23 orang berusia 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah berusia 17-30 tahun.
b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Pemakaian