Persentase Hematokrit pada Saat Datang Ke RS berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

60 kurang dari 5 sehingga dilakukan uji alternative yaitu Fisher’s Exact Test sehingga didapat nilai p0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah trombosit penderita saat datang ke RS dengan keadaan sewaktu pulang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mandriani 2009, dengan hasil p=1,000 p0,05 yang berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara jumlah trombosit pada saat masuk RS berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

5.2.5 Persentase Hematokrit pada Saat Datang Ke RS berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita DSS menurut persentase hematokrit saat datang ke RS berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013-2015 dapat dilihat pada gambar 5.16 berikut: Gambar 5.13 Diagram Batang Proporsi Penderita DBD dan DSS Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Dr. Pirngadi Tahun 2013-2015 55,6 33,3 48.5 100 44,4 66,7 51.5 20 40 60 80 100 120 PBJ PAPS PBJ PAPS DSS Non DSS Pro p o rs i Hematokrit Keadaan Sewaktu Pulang Universitas Sumatera Utara 61 Berdasarkan gambar 5.13 dapat bahwa persentase hematokrit 40pada penderita DSS dengan keadaan sewaktu pulang berobat jalan ada sebanyak 55,6 sedangkan dengan persentase hematokrit ≥40sebanyak 44,4. Penderita Non DSS persentase hematokrit 40dengan keadaan sewaktu pulang berobat jalan sebanyak 48,5, sedangkan persentase hematokrit ≥40 sebanyak 51,5. Penderita DSS dengan keadaan sewaktu pulang atas permintaan sendiri dengan persentase hematokrit 40sebanyak 33,3 sedangkan dengan persentase hematokrit ≥40sebanyak 66,7. Penderita Non DSS dengan keadaan sewaktu pulang atas permintaan sendiri dengan persentase hematokrit 40 adalah 100 sedangkan Non DSS dengan persentase hematokrit ≥40 sebanyak 0. Hasil uji Chi square penderita DSS dan Non DSS pada keadaan PBJ dan PAPS tidak memenuhi syarat karena terdapat 2 sel 50 yang mempunyai expected count kurang dari 5 sehingga dilakukan uji alternative yaitu Fisher’s Exact Test sehingga didapat nilai p0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan persentase hematokrit penderita saat datang ke RS dengan keadaan sewaktu pulang. Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mandriani 2009, dengan hasil p=0,011 p0,05 yang berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara persentase hematokrit pada saat masuk RS berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera Utara 62

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Proporsi penderita Non DSS dan DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2013-2015 berdasarkan sosiodemografi, proporsi penderita DSS dan Non DSS berdasarkan kelompok umur 15 tahun pada penderita DSS tertinggi pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 13 orang 61,9 dan pada penderita Non DSS pada kelompok umur 15 tahun tertinggi pada perempuan sebanyak 18 orang 58,1. Berdasarkan kelompok umur ≥15 tahun pada penderita DSS lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang 66,7 dan pada penderita Non DSS pada kelompok umur ≥15 tahun tertinggi pada jenis kelamin perempuan sebanyak 22 orang 56,4. Berdasarkan pendidikan pada penderita DSS dan Non DSS lebih tinggi pada pendidikan rendah yaitu pada penderita DSS sebesar 90,0 dan Non DSS sebesar 52,9, pada penderita DSS dan Non DSS berdasarkan pekerjaan lebih tinggi pada kelompok tidak bekerja yaitu penderita DSS sebesar 93,3 dan Non DSS 80,0. 6.1.2 Proporsi penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2013-2015 berdasarkan tanda-tanda perdarahan tertinggi pada petekie yaitu pada penderita DSS sebesar 40,0 dan Non DSS sebesar 68,6. 6.1.3 Perbedaan jumlah trombosit pada saat datang ke RS penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2013-2015 pada penderita DSS tertinggi pada kelompok 50.000mm 3 yaitu sebanyak 23 orang Universitas Sumatera Utara