Defenisi Operasional METODE PENELITIAN

20 sebanyak 100 kasus yaitu terdiri dari penderita DSS dan Non DSS, dan dengan kriteria ekslusi yaitu yang datang ke RS sudah dengan DSS dikeluarkan dari sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder penderita DSS dan Non DSS yang berasal dari rekam medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013-2015. Rekam medis penderita dikumpulkan sebanyak sampel dan data dicatat berdasarkan variabel yang diteliti.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari rekam medis kemudian diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer. Data univariat dianalisa secara dekriptif dan bivariat dianalisa dengan uji Chi- Square dan Exact Fisher’s. Hasilnya disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, dan diagram batang.

3.6 Defenisi Operasional

3.6.1 Penderita DSS adalah penderita yang memiliki sekumpulan gejala DBD disertai dengan perembesan cairan di luar pembuluh darah, perdarahan parah, dan syok yang mengakibatkan tekanan darah sangat rendah yang datang dengan DBD. 3.6.2 Penderita Non DSS adalah penderita yang memiliki sekumpulan gejala DBD dan selama masa perawatan hingga pulang tidak mengalami syok. 3.6.3 Umur adalah lama hidup penderita DSS dan Non DSS sejak lahir hingga penderita menjadi penderita di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dikategorikan atas: Universitas Sumatera Utara 21 1. 15 tahun 2. ≥15 tahun 3.6.4 Jenis kelamin adalah ciri-ciri khas yang dimiliki penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.6.5 Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. Islam 2. Kristen 3. Katolik 3.6.6 Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas UU No. 20 Tahun 2003: 1. Rendah Belum sekolah, SD, SMP 2. Menengah SMA 3. Tinggi Perguruan Tinggi 3.6.7 Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penderita DSS dan Non DSS yang tercatat pada kartu status penderita di RSUD Dr. Pirngadi Medan, yang dikategorikan atas Riskesdas, 2013: 1. Tidak Bekerja 2. Pegawai 3. Wiraswasta 4. Petaninelayanburuh 5. Lainnya Universitas Sumatera Utara 22 3.6.8 Tanda-tanda perdarahan adalah tanda-tanda perdarahan yang dialami oleh penderita DSS dan Non DSS, dan dikelompokkan atas: 1. Petekie 2. Epistaksis 3. Perdarahan gusi 4. Hematemesis 5. Melena 6. 1 tanda perdarahan 3.6.9 Jumlah trombosit penderita DSS dan Non DSS pada saat datang ke rumah sakit adalah jumlah trombosit yang terdapat pada darah penderita DSS dan Non DSS saat datang ke rumah sakit di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. 50.000mm 3 2. ≥50.000mm 3 3.6.10 Persentase hematokrit penderita DSS dan Non DSS saat datang ke rumah sakit adalah jumlah sel darah merah yang terdapat pada darah penderita DSS dan Non DSS saat datang ke rumah sakit di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. 40 2. ≥40 3.6.11 Penatalaksanaan medis adalah usaha pengobatan yang dilakukan pada penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. Pemberian cairan kristaloid 2. Pemberian cairan koloid 3. Pemberian cairan kristaloid+transfusi 4. Pemberian cairan kristaloid +koloid+transfusi darah Universitas Sumatera Utara 23 3.6.12 Lama rawatan adalah lama hari rawatan dari hari pertama penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan sampai penderita keluar baik dengan izin dokter ataupun meninggal dunia yang tercatat pada kartu status penderita. 3.6.13 Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita DSS dan Non DSS ketika keluar dari rumah sakit, dan dikelompokkan atas: 1. PBJ Pulang Berobat Jalan 2. PAPS Pulang Atas Permintaan Sendiri 3.6.14 Persentase hematokrit pada penderita DSS dan Non DSS saat pulang dari RS adalah jumlah sel darah merah yang terdapat pada darah penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada saat pulang dari RS yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. 40 2. 40-45,9 3. 46-50 3.6.15 Jumlah trombosit penderita DSS dan Non DSS saat pulang dari RS adalah jumlah trombosit yang terdapat pada darah penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan saat pulang dari RS yang tercatat pada kartu status penderita, dan dikelompokkan atas: 1. 100.000mm 3 2. ≥100.000mm 3 Universitas Sumatera Utara 24

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan yang berlokasi di Jalan Prof. HM. Yamin SH No. 47, didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh pemerintah kolonial B elanda dengan nama “GEMENTA ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Macky, anak dari walikota Medan saat itu, dan yang diangkat sebagai direktur adalah Dr. W. Bays. Selanjutnya dengan masuknya Jepang ke Indonesia tahun 1942, rumah sakit ini berganti nama dengan “SYURITSU BYUSONO INCE” dan sebagai direktur dipercayakan kepada putra Indonesia “Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro” yang akhirnya ditetapkan menjadi nama rumah sakit ini. Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Rumah Sakit Umum Pirngadi diambil alih dan diurus oleh pemerintah pusat Kementerian Kesehatan di Jakarta. Pada masa negara Sumatera Timur tahun 1947 nama rumah sakit diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan. Tahun 1969, Rumah Sakit Umum Pusat Medan berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Provinsi Medan Provincial Top Referal Hospital. Sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 150 Tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979, RSU Pusat Medan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan yang berasaldari nama seorang putra bangsa Indonesia serta menjadi pimpinan rumah sakit ini. Dalam periode tahun1950-1952 Rumnah Sakit Pirngadi mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah pendirian Fakultas Kedokteran USU, karena salah satu syarat pendirian Fakultas Universitas Sumatera Utara