53
5.1.8 Lama Rawatan
Proporsi berdasarkan lama rawatan rata-rata pada penderita DSS rata-rata adalah 7,23 hari 7 hari dengan lama rawatan paling singkat adalah 5 hari. Lama
rawatan pada penderita Non DSS rata-rata adalah 5,84 hari 6 hari dengan lama rawatan paling singkat adalah 3 hari. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penderita DSS lebih lama dirawat di RS dibandingkan dengan penderita Non DSS. Pada penderita DSS rawatan terlama adalah 14 hari dimana
penderita datang belum dengan keadaan DSS dan setelah menjadi DSS penderita mengalami syok yang berkepanjangan sehingga memerlukan waktu perawatan
yang cukup lama hingga kondisi penderita dinyatakan dala keadaan normal dan diperbolehkan pulang.
Universitas Sumatera Utara
54
5.1.9 Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013-2015 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada gambar 5.11
berikut:
Gambar 5.11 Diagram Batang Proporsi Penderita DSS dan Non DSS Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Dr. Pirngadi
Tahun 2013-2015
Berdasarkan gambar 5.11 diatas dapat dilihat bahwa distribusi proporsi berdasarkan keadaan sewaktu pulang pada penderita DSS keadaan waktu pulang
yang paling tinggi adalah dengan PBJ sebanyak 27 orang 90,0 dan yang terendah dengan PAPS yaitu sebanyak 3 orang 10,0. Keadaan sewaktu pulang
pada penderita Non DSS adalah dengan PBJ yaitu sebanyak 68 orang 97,1 dan terendah dengan PAPS sebanyak 2 orang 2,9.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nisa 2013 yaitu keadaan sewaktu pulang pada penderita DBD tertinggi pulang
dengan keadaan sembuh sebesar 96,5. Hal ini menunjukkan penanganan yang 90
97,1
10 2,9
20 40
60 80
100 120
DSS Non DSS
P ropor
si Keadaan Sewaktu Pulang
PBJ PAPS
Universitas Sumatera Utara
55
dilakukan terhadap penderita DSS dan Non DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan sudah cukup baik.
5.2 Analisa Statistik