Tinjauan Tentang Kartu Pegawai Elektronik KPE
Negeri Sipil, penerima pensiun dan keluarganya. Berbagai kemudahan akses, bisa dilakukan melalui kartu tersebut. Seperti, kartu kredit, ATM maupun
kartu Askes dan lain sebagainya. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun
2008 Pasal 7, 8 dan 9 adapun Fungsi dari Kartu Pegawai Negari Sipil Elektonik, sebagai berikut:
1. Updating data Pegawai Negeri Sipil secara langsung melalui Anjungan
yang terdapat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kota; 2.
Pelayanan Kesehatan ASKES; 3.
Pelayanan Perumahan TAPERUM; 4.
Pelayanan TASPEN; 5.
Tabungan Hari Tua THT; 6.
Pelayanan Pensiun; 7.
Pelayanan Haji; 8.
Kartu ATM dan Transaksi Perbankan. Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik KPE merupakan kartu identitas
pegawai sebagai pengganti dari Kartu Pegawai Karpeg yang ada sekarang sebagai bukti diri seorang Pegawai Negari Sipil. Kartu Pegawai Elektronik
selain sebagai kartu identitas Pegawai Negari Sipil, dirancang secara khusus dengan bentuk dan format berbeda yang dapat digunakan oleh Pegawai
Negari Sipil sebagai kartu belanja dan dompet elektronik. Kartu Pegawai Elektronik ini telah di launching oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara pada tanggal 30 Mei 2006 di Jakarta bertepatan dengan ulang tahun
Badan Kepegawaian Negara ke-58. Untuk persiapan pembuatan Kartu Pegawai Elektronik, Badan Kepegawaian Negara telah mempersiapkan
pedoman pelaksanaan dan implementasinya akan dilakukan secara bertahap.
Di sisi lain juga dalam implementasinya Pencetakan Kartu Pegawai Elektronik ini bertujuan untuk :
a. Mendapatkan data biometric fisik Pegawai Negeri Sipil yang akurat untuk
keperluan perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil.
b. Membangun database Kartu Pegawai Elektronik yang memiliki tingkat
keotentikan dan identifikasi yang tinggi sehingga menghasilkan data dan informasi yang akurat.
c. Mewujudkan Data Kepegawaian yang mutakhir di Instansi Pusat maupun
Daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi kepegawaian yang dapat diakses oleh Pegawai Negeri Sipil bersangkutan
melalui Anjungan Kartu Pegawai Elektronik d.
Memberikan fasilitas multifungsi layanan kepada Pegawai Negeri Sipil yang lebih efektif dan efesien melalui penggunaan Kartu pegawai Negeri
Sipil Elektronik.
Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan Implementasi Kartu Pegawai Negari Sipil Elektronik juga mendapatkan manfaat antara lain :
a. Mempermudah dalam pelaksanaan pembangunan platform elektronik yang
mendukung pelaksanaan e-Government sebagai media pencatatan,
pengawasan dan kontrol serta dapat diintegrasikan dengan layanan sektor yang lainnya.
b. Tersedianya informasi Pegawai Negari Sipil yang akurat untuk keperluan
perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian Pegawai Negari Sipil, dan informasi data kepegawaian Pegawai Negari Sipil dapat
diakses oleh Pegawai Negari Sipil bersangkutan melalui Kartu Pegawai Elektronik dan Anjungan Kartu Pegawai Elektronik.
c. Tersedianya fasilitas layanan dalam rangka penanganan dan pengelolaan
Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik KPE serta pengendalian data Pegawai Negari Sipil.
d. Tersedianya acuan data Pegawai Negari Sipil bagi instansi dan pihak yang
terkait dalam rangka peningkatan layanan kepegawaian secara efektif, efisien dan terpadu, seperti layanan pembayaran gaji, asuransi kesehatan,
tabungan pensiun, tabungan perumahan, dsb.
Gambar 5. Desain Kartu Pegawai Elektronik :
Kartu Pegawai Elektronik dibuat dengan warna dasar kuning dalam bentuk persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
a. Panjang 85,60 mm;
b. Lebar 53,98 mm;
c. Tebal 0,7 mm.
Bagian depan Kartu Pegawai Elektronik berlatar belakang peta wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatasnya terdapat : a.
Gambar burung Garuda Pancasila; b.
Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA; c.
Tulisan KARTU PEGAWAI NEGARI SIPIL ELEKTRONIK KPE; d.
Microchip warna kuning emas; e.
Nama, NIP, dan foto pemilik Kartu Pegawai Elektronik; f.
Tempat dan tanggal ditetapkannya Kartu Pegawai Elektronik. Microchip memuat data elektronik pemilik Kartu Pegawai Elektronik antara
lain : data kepegawaian, sidik jari, data keluarga, nama jabatan. Memory Usage Kartu Pegawai Elektronik Bytes adalah:
a. Main Card for Pegawai Negari Sipil 9.015-14,08 dari 64 Kb;
b. Additional Data for Spouses 6.378 – 9,96 dari 64 Kb;
c. Additional Data for Children 6.362-9,94 dari 64 Kb;
d. Biometric Data Picture FP Aprox. 30 Kb atau 46 dari 64 Kb.
Bagian Belakang Kartu Pegawai Elektronik memuat : a.
Logo dari pihak-pihak yang terkait program Kartu Pegawai Elektronik; b.
Magnetic Stripe Swipe Contact;
c. Pengumuman atau himbauan berkaitan dengan Kartu Pegawai Elektronik;
d. Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BKN, alamat, dan nomor
telepon.
Nomor Induk Pegawai adalah Nomor Identitas Pegawai Negari Sipil, sebagai
nomor pensiun, sebagai nomor asuransi sosial dan sebagai dasar penyusunan tata usaha kepegawaian yang teratur. Nomor Induk Pegawai yang berlaku saat
ini menggunakan sembilan angka, dua angka pertama menunjukkan instansi tempat bekerja, tujuh angka berikutnya menunjukkan nomor urut pegawai.
Jumlah digit yang hanya sembilan angka sudah tidak dapat dipertahankan lagi dengan adanya tuntutan masyarakat dan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, karena nomor induk pegawai yang ada saat ini tidak dapat lagi membedakan antara Pegawai Negari Sipil pusat dan Pegawai Negari Sipil
daerah.
Untuk mengatasi masalah tersebut Badan Kepegawaian Negara telah merancang Nomor Induk Pegawai baru dengan jumlah 18 digit, disusun tidak
lagi menunjukkan unit kerja dimana Pegawai Negari Sipil bekerja, tetapi berdasarkan tahun bulan dan tanggal lahir pegawai yang bersangkutan serta
bulan dan tahun mulai masuk menjadi CPNS serta satu digit menunjukkan jenis kelamin dan 3 digit terakhir menunjukkan angka urut pada saat dinagkat
menjadi PNSCPNS. Sebagai contoh Pegawai Negari Sipil bernama Dedi Saputra lahir di Bandar Lampung pada tanggal 27 November 1986 diangkat
menjadi CPNS bulan Pebruari 2009, dengan demikian penulisan nomor induk pada kartu pegawainya menjadi 19861127 200902 1 002.
Dengan kode Nomor Induk Pegawai yang baru ini nantinya Pegawai Negari Sipil dimanapun bertugas nomor induknya menjadi unik dan diharapkan
dapat menjadi perekat dan pemersatu dalam semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya Nomor Induk Pegawai ini akan menjadi
identitas Pegawai Negari Sipil yang kemudian dituangkan dalam Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik berfungsi multiguna sebagai pengganti Kartu
Pegawai yang telah ada. Kartu Pegawai Elektronik merupakan terobosan untuk meningkatkan
pelayanan di bidang kepegawaian agar lebih efisien dan efektif, Pegawai Negeri Sipil PNS sebagai unsur aparatur negara bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata tetapi di sisi lain, layanan yang diterima oleh Pegawai Negari Sipil itu sendiri masih
sangat rendah. Kartu pegawai elektronik diharapkan dapat memangkas berbagai Birokrasi yang akan mengurangi beban Pegawai Negari Sipil dalam
pengurusan administrasi kepegawaian dan layanan yang diperoleh akan lebih transparan dan objektif. Badan Kepegawaian Negara mulai tahun 2005
mengkaji agar layanan kepada Pegawai Negari Sipil lebih transparan, objektif, dan efisien. Tindak lanjut dari kajian itu adalah dengan
diterbitkannya Kartu Pegawai Elektronik.