Tabel Perbandingan Buku Erlangga dengan Buku Kemendikbud
82
Namun ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada buku terbitan Tiga Serangkai ini dilihat dari segi kelayakan isi apabila dibandingkan
dengan buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KEMENDIKBUD. Hal itu adalah:
1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta
Didik,
Hal pertama yang terlihat adalah pada perbedaan jumlah bab pada kedua buku ini, pada buku terbitan Tiga Serangkai berjumlah 12 bab,
sedangkan pada buku terbitan Kemendikbud berjumlah 13 bab. Walaupun terdapat perbedaan jumlah masing-masing bab namun pada
intinya buku terbitan Tiga Serangkai maupun buku terbitan Kemendikbud memiliki maksud dan tujuan yang sama setiap babnya,
khususnya yang berkaitan dengan isi dan materi yang tercantum pada buku tersebut. Contohnya terdapat pada pembahasan yang berkenaan
tentang Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada buku terbitan Tiga Serangkai 1 bab pembahasan saja, sedangkan pada buku terbitan
Kemendikbud dibagi menjadi 2 bab pembahasan. Buku terbitan Tiga Serangkai ini sudah mencantumkan seluruh KI
Kompetensi Inti dan KD Kompetensi Dasar pada halaman awal bukunya. Dan untuk KI Kompetensi Inti dan KD Kompetensi Dasar
tersebut sudah sesuai dengan judul yang tertera setiap bab nya, akan tetapi ada beberapa bab yang masih belum sesuai dengan KI dan KD
yang terdapat pada buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KEMENDIKBUD. Contohnya pada Bab 3 Empati
serta hormat kepada orang tua dan guru pada bab ini KI buku terbitan Tiga Serangkai adalah KI-2 saja. Sedangkan pada buku terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KEMENDIKBUD adalah KI-2, KI-3, dan KI-4. Sedangkan untuk KD pada Bab 3 terbitan Tiga
Serangkai adalah KD-2.1 dan 2.2, hal ini belum sesuai dengan KD buku terbitan Kemendikbud yaitu KD-2.3, 3.4, 3.16, 4.4, dan 4.16. Hal
tersebut juga terdapat pada Bab 9 kurang KD-3.15, dan pada Bab 6
83
yang membahas tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW. terbitan Tiga Serangkai tidak terdapat KD-2.9, seperti yang terdapat pada
buku terbitan Kemendikbud yang dibagi menjadi 2 bab, yaitu Bab 6 Selamat datang Nabi kekasihku dan Bab 12 Hijrah ke Madinah
sebuah kisah yang Membanggakan. Tetapi materi yang disajikan oleh buku terbitan Tiga Serangkai secara keseluruhan sudah sesuai dengan
KI dan KD yang tercantum pada buku tersebut. Walaupun KI dan KD pada buku terbitan Tiga Serangkai ini sudah
hampir sama seperti KI dan KD terbitan Kemendikbud, akan tetapi ada hal-hal yang berbeda dalam pembahasannya. Contohnya yang terdapat
pada Bab 1 ilmu pengetahuan, pada buku terbitan Tiga Serangkai tidak ada pembahasan tentang menerapkan hukum bacaan panjang atau
mad, seperti yang terdapat pada buku terbitan Kemendikbud, walaupun pada dasarnya KI dan KD kedua buku tersebut sudah sesuai.
Sedangkan dalam memberikan contoh, kedua buku tersebut memberikan contoh-contoh yang lebih ringkas dan mudah dipahami
oleh siswa. Sehingga kedua buku tersebut Tiga Serangkai dan Kemendikbud memuat contoh-contoh yang praktis yang sesuai
dengan kehidupan yang konkret dalam kehidupan masyarakat, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, seperti pada bab yang
membahas tentang empati serta hormat kepada orang tua dan guru, keduanya sama-sama memberikan contoh yang ringkas dan mudah
dipahami oleh siswa. Contoh-contoh yang lainnya juga terdapat pada fitur “penerapan budi pekerti” buku terbitan Tiga Serangkai, dan fitur
“cerita” buku terbitan Kemendikbud.
2. Substansi Keilmuwan dan Life Skill Pada buku terbitan Tiga Serangkai memiliki substansi keilmuan
dan life skill yang sudah sesuai dengan kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial yang terdapat pada buku
terbitan Kemendikbud. Hal tersebut sudah dijelaskan di atas pada data
84
buku terbitan Tiga Serangkai, hanya saja terdapat perbedaan pada nama fiturnya, jumlah soalnya, serta bentuk-bentuk pertanyaanya.
Contohnya pada latihan-latihan yang terdiri dari soal-soal pilihan ganda dan essay, “wajibah”, “wazifah”, dan “mulahazoh” buku
terbitan Tiga Serangkai dan soal-soal pilihan ganda dan essay, fitur “ayo berlatih”, “mari renungkan”, dan “mari mengamati” buku
terbitan Kemendikbud. Hal ini akan menambah kecakapan siswa dari segi akademik dan personal. Akan tetapi pada buku terbitan Tiga
Serangkai ditambah dengan latihan ulangan umum semester 1 dan 2, hal ini juga berguna untuk menambah kecakapan siswa tersebut untuk
selalu belajar, berpikir, mencari solusi dari setiap masalah, dan mengajak siswa untuk mempraktekkannya sehari-hari.
Sedangkan penambahan substansi keilmuwan untuk kecakapan sosial pada diri siswa pada buku terbitan Tiga serangkai ini mencakup
dari kecakapan personal dan kecakapan akademik yang dimiliki oleh setiap siswa itu sendiri, contohnya pada bab yang membahas tentang
salat Jum’at, yang kecakapan sosialnya bisa dilihat pada bagian yang membahas praktik salat jum’at. Hal yang sama juga terdapat pada buku
terbitan Kemendikbud , dengan nama berbeda yaitu, “aku ingin bisa
salat Jum’at”. Hal ini memiliki substansi keilmuan yang sama, namun memiliki nama yang berbeda. Akan tetapi perbedaan nama tersebut
tidak mengurangi substansi keilmuan yang terdapat pada masing- masing buku tersebut, baik dilihat dari kecakapan akademik,
kecakapan personal, maupun kecakapan sosial. Secara keseluruhan pada buku terbitan Tiga Serangkai dan terbitan
Kemendikbud sudah memiliki substansi keilmuan dan life skill nya masing-masing dengan ciri khasnya masing-masing pula. Oleh karena
itu, pada kedua buku tersebut sudah mencakup kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.