PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BRI

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated - 121 - Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan penggunaan instrumen keuangan derivatif. Risk management is the responsibility of the Board of Directors BOD. The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, price risk, credit risk, liquidity risk and the use of derivative financial instruments. Risiko Pasar Market Risk a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Exchange Risk Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas. Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika mata uang melemahmenguat sebesar 1 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi sebesar Rp 5.221 dan Rp 14.189, terutama diakibatkan kerugiankeuntungan dari penjabaran aset keuangan danliabilitas keuangan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As of December 31, 2014 and 2013, if the currency had weakenedstrengthened by 1, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years would have been Rp 5,221 and Rp 14,189 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on translation of US Dollar-denominated monetary assets andliabilities. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2014 and 2013, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: Mata uang Mata uang asal Ekuivalen Rp asal Ekuivalen Rp Original Equivalent Original Equivalent Currency in Rp Currency in Rp dalam ribuan dalam ribuan in thousand in thousand Aset Assets Kas dan setara kas US 27.776 345.535 33.043 390.570 Cash and cash equivalents EUR 3 51 2 30 Piutang usaha US 9.949 123.762 4.501 54.863 Trade accounts receivable Aset lancar - Lain-lain - setoran Other current assets - guarantee 2014 2013