Stock Issuance Costs Aset Keuangan Financial Assets
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2014 dan 2013 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 49 - Tidak terdapat perubahan dalam estimasi
masa manfaat pada aset tetap dan aset tetap yang tidak digunakan, dan masa
menghasilkan tanaman perkebunan selama tahun berjalan. Nilai tercatat tanaman
perkebunan, aset tetap dan aset tetap yang tidak digunakan, diungkapkan masing-masing
pada Catatan 12, 13, dan 14. There is no change in the estimated useful
lives of property, plant and equipment, and assets not used in Operations; and the
production lives of the plantations during the year. The carrying values of plantations;
property, plant and equipment; and assets not used in operations are set out in Notes
12, 13 and 14, respectively.
d. Imbalan Pasca-Kerja d. Post-employment Benefits
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
dijelaskan dalam Catatan 33 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat
kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban
yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen
berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun
demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja
jangka panjang tersebut. The determination of the obligation and post-
employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by
actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 33 and
include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ
from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation
in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable
and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in
assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits
liability.
Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
diungkapkan pada Catatan 33. The amounts of long-term employee benefit
liability as of December 31, 2014 and 2013 are set out in Note 33.
e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset
dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan
temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu
terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi
perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 9.024 dan Rp 13.360. Aset pajak
tangguhan yang diakui dari rugi fiskal sebesar Rp 10.085 dan Rp
28.859 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Catatan 34.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial
statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective
taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against
which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates
are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax
planning strategies. As of December 31, 2014 and 2013, deferred tax assets amounted to
Rp 9,024 and Rp 13,360, respectively. Recognized deferred tax assets on unused
fiscal losses amounted to Rp 10,085 and Rp 28,859 as of December 31, 2014 and
2013, respectively Note 34.