Ciri Umum Lukisan Anak
44
Fungsi pembelajaran seni menurut Schickedanz, dkk Slamet Suyanto, 2005a: 131 sebagai berikut.
a. Sebagai media untuk mengekspresikan diri
b. Mengembangkan estetika
c. Mengembangkan kemampuan motorik
d. Mengembangkan kemampuan koordinasi
e. Mengembangkan persepsi
f. Mengembangkan kreativitas, daya pikir dan daya cipta.
Seni sebagai media untuk mengekspresikan diri. Dalam kegiatan seni anak-anak dapat menyatakan perasaannya melalui menggambar, menyanyi,
bermain drama, maupun melalui seni kriya. Erickson Slamet Suyanto, 2005A: 131 menyebutkan bahwa anak dapat mengekspresikan rasa senang, gembira,
sedih dan kecewa melalui obyek seni seperti cat, kuas, lempung, pasir dan balok. Anak yang tertekan biasanya akan menggambar sesuatu yang tragis atau
menggunakan warna-warna gelap. Brittain, dkk Slamet Suyanto, 2005a: 131 menjelaskan bahwa banyak
ahli pendidikan anak usia dini menyatakan bahwa dasar-dasar estetika diperoleh anak sejak usia dini. Nilai-nilai estetis, keindahan dan kecantikan sangat baik
untuk ditanamkan anak sejak usia dini. Melalui penaataan benda-benda di ruangan, anak-anak belajar tentang keteraturan dan keindahan. Begitu pula dengan
menggambar dan mengkombinasikan warna untuk mencapai suatu keindahan akan menanamkan nilai-nilai estetik pada anak.
45
Kegiatan seni dapat membantu anak mengekspresikan apa yang di dalam dirinya bahkan dari diri anak yang paling dalam. Seni pada anak memperlihatkan
emosinya, seperti halnya aktivitas fisik atatupun aktivitas lainnya. Jika anak menggambar dirinya sebagai sebuah lingkaran yang besar, kaki dan tangannya
digambar dengan garis batang, itu bukan berarti anak tidak peduli dengan bagian- bagian dirinya yang lain. Gambar yang besar menunjukkan bahwa objek yang
digambar itu penting bagi diri anak Suratno, 2005: 117. Seni dapat mengembangkan kemampuan motorik anak usia dini. Anak
menggunakan otot-ototnya untuk berkreasi sehingga kemampuan motoriknya berkembang. Biasanya, sebelum anak belajar menulis, anak menggambar terlebih
dahulu. Kegiatan
menggambar merupakan
latihan bagi
anak untuk
mengembangkan motorik halusnya sebelum anak belajar menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Primadi Tabrani 2014: 86 yang menyatakan bahwa anak-anak
sudah mampu menggambar sebelum anak bisa menulis. Secara tidak langsung anak melatih motorik halus pada tangan dan jari tangan sebagai bekal latihan
menulis. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
seni pada AUD dapat mengembangkan aspek perkembangan seni anak diantaranya ialah mengembangkan rasa percaya diri anak untuk mengkespresikan
diri, mengembangkan estetika anak atau rasa keindahan, mengembangkan kemampuan motorik halus anak, mengembangkan kemampuan koordinasi antara
kognitif berpikir, penglihatan mata, dengan gerak motorik halus,
46
mengembangkan persepsi anak yaitu sudut pandang anak terhadap suatu objek, serta mengembangkan kreativitas, daya pikir dan daya cipta anak usia dini.