47
bagi anak dipandang sangat penting. Pendidikan seni bagi anak tidak hanya memberikan kesempatan pada anak untuk berkreasi, akan tetapi memberikan
wadah bagi anak untuk meluapkan emosinya. Pendidikan seni ini dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas yang menekankan pada kebebasan anak untuk
berekspresi menggunakan bervariasi media pembelajaran seni. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran seni untuk AUD merupakan salah satu cara efektif untuk menumbuhkan kreativitas anak, daya imajinatif anak serta membantu anak untuk
melepaskan keagresifanntya dan tekanan batinnya. Pendidikan seni dapat diterapkan melalui berbagai kegiatan yang asik, menarik, menyenangkan dan
memberikan kebebasan anak untuk berkarya.
3. Manfaat Pembelajaran Seni Rupa AUD
Sumanto 2005: 22 menyatakan bahwa ungkapan senirupa anak TK umumnya masih bebas, polos, murni sehingga mempunyai keberanian berekspresi
secara wajar, spontanitas, unik dan kreatif. Disebutkan dalam UU. No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bahwa tujuan pendidikan anak usia dini untuk
mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sejalan
dengan tujuan pendidikan anak usia dini tersebut, maka untuk pengembangan kegiatan senirupa di TK hendaknya dapat dimanfaatkan untuk membina
ketrampilan dan kemampuan anak dalam berisnteraksi dengan lingkungan, dan sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman visual estetis berolah senirupa.
48
Pembelajaran seni memiliki manfaat dalam pendidikan di TK. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut Sumanto, 2005: 23.
a. Sebagai Media Ekspresi
Pendidikan seni di TK dapat menstimulasi anak untuk mengungkapkan rasa ingin tahunya, keinginannya, perasaannya, pikirannya melalui berbagai
bentuk aktivitas seni secara kreatif yang dapat menimbulkan kesenangan, kegembiraan dan kepuasaan bagi anak.
b. Sebagai Media Komunikasi
Aktivitas berekspresi senirupa bagi anak merupakan suatu cara untuk menyampaikan sesuatu atau berkomunikasi kepada orang lain yang diwujudkan
pada karyanya. Anak dapat menceritakan hasil gambarnya pada seseorang dan bahkan memberi judul terhadap hasil karyanya tersebut.
c. Sebagai Media Bermain
Pendidikan seni merupakan media yang dapat memberikan kesenangan, kebebasan untuk mengembangkan perasaan, kepuasan, keinginan, ketrampilan
seperti pada saat bermain. Senirupa sebagai media bermain akan bermanfaat untuk memberikan hiburan yang bernilai edukatif, karena melalui bermain itulah anak
belajar. d.
Sebagai Media Pengembangan Bakat Seni Hal ini didasarkan bahwa semua anak mempunyai poteni bakat yang
harus diberikan kesempatan sejak dini untuk dipupuk dikembangkan melalui aktivitas senirupa sesuai kemampuannya. Meskipun kadar potensi bakat setiap
49
anak bisa berbeda dan juga berhubungan secara tidak langsung dengan keserdasannya.
e. Sebagai Media untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir
Penyaluran daya nalar yang dimiliki anak untuk digunakan dalam melakukan kegiatan berolah senirupa. Anak yang cerdas, cakap kemampuan
pikirnya dapat menjadi pemicu munculnya daya kreativitas seni. Dengan kecerdasan kecerdasan emosional yang dimilikinya akan dapat digunakan untuk
melakukan aktivitas seni dengan cepat, lancar, dan tepat serta mudah untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.
f. Sebagai Media untuk Memperoleh Pengalaman Estetis
Aktivitas penghayatan, apresiasi, ekspresi dan kreasi seni di TK bisa memberikan pengalaman untuk menumbuhkan sensivitas keindahan dan nilai
seni. Berolah senirupa adalah pengalaman estetis yang menarik bagi minat dan keinginan anak.
4. Strategi Pembelajaran Seni Rupa AUD
Strategi pembelajaran seni rupa bagi anak usia dini merupakan suatu cara atau teknik yang dapat diterapkan oleh pendidikan dalam mengajarkan seni pada
anak usia dini. Berikut ini merupakan beberapa pendekatan belajar, metode mengajar, dan teknik mengajar yang diuraikan dalam Hajar Pamadhi 2007: 83.
a. Approach Pendekatan Belajar-Mengajar
1 Pendekatan Definitif
Guru memulai memberikan tugas dengan menjelaskan materi, bagi anak usia dini dapat dilakukan dengan memberikan keterangan yang
50
mudah diterima oleh anak. Misalnya, gambarlah keramaian kota; dimulai dengan menjelaskan peristiwa perjalanan di sebuah kota yang ramai.
2 Pendekatan Partisipatif
Pendidik ikut serta menggambar untuk memotivasi siswa agar bergairah menggambar. Guru tidak hanya duduk dan melihat anak
menggambar, melainkan ikut peran menggambar bersama anak, sehingga anak akan merasa bahwa IbuBapak Guru juga melakukan seperti yang
dilakukan anak dan telah memahami dunia anak. 3
Pendekatan Eksploratif Pendidik bercerita mengenai banyak hal, kemudian siswa diminta
merespon dan dilanjutkan menggambar respon siswa, atau pendidik mengajak jalan-jalan dan kemudian meminta siswa menggambar sesuatu
yang pernah dilihat. b.
Method Metode Mengajar 1
Pengaruh Penentuan Metode Mengajar Pembelajaran seni dapat melihat teori terjadinya seni. Abdul Kadir
Hajar Pamadhi, 2007: 83 menyatakan teori kehadiran seni adalah: a
Theory of Play, teori bermain yang dimaksud adalah teori kehadiran seni berasal dari pengalaman bermain; dengan bermain-main bentuk,
warna maupun garis seseorang menemukan hakikat seni dan akhirnya diangkat sebagai karya seni. Kesenian merupakan substansi
pengalaman yang disatukan ke dalam rasa seni dan kemudian