4. Perencanaan
Hari Tangga
l No.
dx Perencanaan Keperawatan
Senin 17061
3 1.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan
pasien mampu melakukan mobilitas fisik, baik ditempat tidur, dan nilai GCS = 15 sesuai dengan
kemampuannya secara mandiri setiap hari Kriteria Hasil :
- Pasien dapat melakukan latihan rentang gerak pada
sendi ektremitas yang lumpuh secara mandiri -
Bergerak sendiri di tempat tidur atau memerlukan bantuan minimal pada tingkat yang realistis
- Menunjukkan peningkatan mobilitas fisik dan
kekuatan otot
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tingkat mobilisasi pasien
dengan tingkatan 0-4 secara berkala
2. Kaji kekuatan ototkemampuan
fungsional mobilitas sendi dengan menggunakan skala kekuatan
otot 0-5secara teratur 3.
Monitor tanda-tanda vital 4.
Ubah posisi menimal setiap 2 jam telentang, miring, dan
sebagainya jika bisa lebih sering jika diletakkan dalam posisi
1. Menunjukkan perubahan tingkatan
mobilitas pasien setiap hari 2.
Menentukan perkembangan peningkatan kekuatan ototmobilitas
sendi pasien sebelum dan sesudah dilakukan latihan rentang gerak
ROM 3.
Kelumpuhan otot mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas
4. Menurunkan resiko terjadinya
traumaiskemia jaringan
Universitas Sumatera Utara
bagian yang terganggu 5.
Instruksibantu pasien melakukan latihan ROM pasifaktif secara
konsisten 6.
Instruksikan pasien pada aktivitas sesuai dengan kemampuannya
7. Melibatkan pasien dalam
perawatan untuk mengurangi depresi dan kebosanan yang
berkaitan dengan terapi mobilisasi ROM
8. Kolaborasi dengan ahli terapi
fisik fisioterapi okupasi dan atau rehabilitasi spesialis
9. Ajarkan keluarga dalam
melakukan latihan rentang gerak mobilisasi ROM sesuai dengan
jadwal pengobatan dan perawatan
pada pasien
5. Meminimalkan atrofi otot,
meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah kontraktur dan
meningkatkan pemulihan fungsi kekuatan otot dan sendi
6. Meningkatkan kemampuan aktivitas
mandiri pasien, harga diri, dan peran diri pasien sehari-hari
7. Peran pasien mendukung motivasi diri
untuk menikmati pengobatan dan perawatan diberikan
8. Mendukung peningkatan kekuatan
otot dan fungsi ekstremitas fungsional dan mencegah kontraktur
9. Peran keluarga sangat menbantu
peningkatan kesehatan pasien dalam mobilsasi fisik di rumah sakit dan atau
dirumah
Hari tanggal
No. dx
Perencanaan Keperawatan
Senin 17061
3 2.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan
pasien mampu berdefekasi dengan lancar
- Pasien akan mengalami kenaikkan BB selama
perawatan Kriteria Hasil :
- BB rentang normal
Universitas Sumatera Utara
- Tidak ditemukan lagi nyeri dan kesulitan saat
berdefekasi -
Nafsu makan meningkat Perubahan vital sign menunjukkan pola sensasi nyeri pada pasien
Rencana Tindakan Rasional
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kaji karakteristik fekal
3. Kaji kebiasaan pola eliminasi
fekal 4.
Auskultasi ada, atau tidaknya perubahan bising usus
5. Catat adanya distensi abdomen,
nyeri tekan otot abdomen yang lemas, dan ukur lingkar perut
sesuai kebutuhan 6.
Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 2000mlhari6-8
gelashari 7.
Intruksikan pasien untuk lebih banyak mengonsumsi makanan
yang menstimulasi peristaltk banyak mengandung serat
8. Instrusikan pasien mengambil
waktu untuk defekasi selama 30- 50 menit setelah sarapan
9. Kolaborasi pemberian laktasif
1. Perubahan vital sign mempengaruhi
adanya gangguan metabolism tubuh 2.
Menunjukkan jenis fekal yang normal 3.
Menunjukkan pola eliminasi fekal yang normal
4. Penurunan atau hilangnya bising usus
dapat merupakan indikasi adanya ileus paralitik yang berarti hilangnya
motilitas usus danatau ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit 5.
Dapat mencerminkan perkembangan ileus paralitik atau adanya impaksi
fekal 6.
Asupan cairan oral yang adekuat dapat membantu melembekkan feses
tetap lunak dan memfasilitasi eliminasi
7. Makanan yang mengandung banyak
tinggi serat dapat menstimulasi peristaltik usus untuk berdefekasi
8. Refleks gastrokolik paaling sensitive
Universitas Sumatera Utara
dulkolaks pada rektal
10. Instruksi keluarga dalam motivasi
pasien dan mengatur pola diet nutrisi sesuai dengan jadwal
pengobatan dan perawatan pada pasien
pada pagi hari sebelum makan 9.
Pemberian laktasif meningkatkan peristaltic ganglion rektal untuk
berdefekasi 10.
Peran keluarga sangat menbantu peningkatan kesehatan pasien dalam
nutrisi di rumah sakit dan atau dirumah
Hari Tanggal
No. dx
Perencanaan Keperawatan
Senin
170613 3.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan
diharapkan pasien menyatakan nyeri hilang
dengan spasme terkontrol
- Pasein mampu melakukan aktivitas seperti
biasanya Kriteria Hasil :
- Skala nyeri 5-0
- Wajah pasien tampak rileks dan mampu
istirahattidur dengan tenang
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji skala nyeri, catat
intensitasnya dengan skala 0- 10, karakteristiknya misal:
berat, berdenyut, konstan, lokasinya, lamanya, faktor yang
memperburuk atau meredakan kepala
2. Monitor tanda-tanda vital
1. Mengetahui skala nyeri merupakan
pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh pasien. Identifikasi
karakter nyeri dan faktor yang berhubungan merupakan suatu hal
yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok dan untuk
mengevaluasi keefektifan dri terapi
Universitas Sumatera Utara
3. Observasi adanya tanda-tanda
nyeri nonverbal, seperti: ekpresi wajah, posisi tubuh, gelisah,
menangismeringis, menarik diri, diaforesis, perubahan frekuensi
jantungpernapasan, tekanan darah
4. Ajarkan teknik relaksasi nyeri
tarik napas dalam dan imajinasi terbimbing
5. Modifikasi lingkungan yang
tenang dan nyaman 6.
Kolaborasi pemberian terapi farmakologi obat analgesik
7. Ajarkan keluarga pasien untuk
melakukan teknik relaksasi pada pasien
yang diberikan 2.
Perubahan vital sign menunjukkan pola sensasi nyeri pada pasien
3. Tanda
nyeri merupakan
indikatorderajat nyeri yang tidak langsung yang dialami. Sakit kepala
mungkin bersifat akutatau kronis, jadi manifestasi fisiologis bisa
muncultidak 4.
Teknik relaksasi dapat menuimalisasi nyeri
5. Lingkungan yang tenang
mempengaruhi persepsi nyeri yang dialami pasien lebih sedikit
6. Analgesik dapat memenurunkan nyeri
7. Peran keluraga pasien dapat
mendukung menimalisasi nyeri
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi