Latar Belakang Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2010-2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1 Masalah kesehatan yang dihadapi adalah masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular. World Health Organization WHO menyatakan bahwa penyakit yang menjadi penyebab kematian utama di kawasan negara berkembang sudah bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Menurut WHO pada tahun 2000, Proportional Mortality Rasio PMR penyakit tidak menular 59, penyakit menular 31,9 dan sisanya akibat kecelakaan. 2 Perhatian terhadap Penyakit Tidak Menular PTM semakin hari semakin meningkat sehingga pengetahuan tentang PTM sangat penting. Salah satu diantara PTM yang menjadi masalah kesehatan utama adalah masalah penyakit paru. 3 Penyakit Paru Obstruksi Kronik PPOK merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Semakin tinggi umur harapan hidup manusia maka PPOK menjadi salah satu penyebab gangguan pernapasan yang semakin sering dijumpai di masa mendatang baik di negara maju maupun di negara berkembang. 4 WHO melaporkan pada tahun 2004 PPOK menduduki peringkat ke-4 dengan PMR 5,1 dari 10 penyebab kematian utama. 5 Pada tahun 2005, terdapat 210 juta penderita PPOK di dunia dengan Case Fatality Rate CFR 1,43. 6 Berdasarkan laporan United States in National Health Interview Surveys NHIS pada tahun 1986 Universitas Sumatera Utara di Amerika Serikat, hampir 11,4 juta penduduk menderita bronkhitis kronis dan 2 juta menderita emfisema. 7 Menurut WHO pada tahun 2002, 2004, dan 2005 PMR akibat PPOK di negara maju masing-masing sebesar 3,9, 3,5, dan 3,9. Di negara berkembang masing- masing sebesar 7,6, 7,4, dan 8,1, dan di negara miskin masing-masing sebesar 3,1, 3,6, dan 3,4. Angka-angka tersebut menunjukkan semakin meningkatnya kematian akibat PPOK di dunia. 5,8 Pada tahun 1993, di Amerika Serikat terdapat Prevalence Rate PR PPOK 150 per 100.000 penduduk dan merupakan penyebab kematian ke-4. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah AS untuk penatalaksanaan PPOK pada tahun 1993 sekitar 23,9 miliar US dollar. 9 Pada tahun 1998, di Amerika Serikat mortalitas PPOK berada pada peringkat ke-4 dari urutan penyakit penyebab kematian. 10 Berdasarkan publikasi Medical Graphic Corporation pada tahun 2001, di Amerika Serikat hampir 350.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat berbagai penyakit paru yang menduduki peringkat ke-3 dari urutan penyakit penyebab kematian. Bronkhitis kronis diderita oleh 13,5 juta orang Amerika 2001 dan sekitar 1,9 juta menderita emfisema. 11 Berdasarkan South East Asian Medical Information Center SEAMIC Health Statistic pada tahun 2001 terdapat 4 penyakit paru yang merupakan bagian dari 10 penyakit penyebab kematian utama di Indonesia yaitu pneumonia, TB paru, PPOK dan kanker paru. 11 Pada Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 1986 PPOK menduduki peringkat ke-5 sebagai penyebab kesakitan dari 10 penyakit penyebab kesakitan di Indonesia. SKRT Depkes RI pada tahun 1992 menunjukkan angka Universitas Sumatera Utara kematian karena PPOK menduduki peringkat ke-7 PMR 5,6 dari 10 penyakit penyebab kematian di Indonesia. 9 Berdasarkan SKRT pada tahun 2001, peringkat PPOK meningkat menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian di Indonesia. 12 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hisyam dan Nurohman pada tahun 2001 di RS dr. Sardjito Yogyakarta, diperoleh 55 penderita PPOK yang rawat inap, penderita laki-laki 45 orang proporsi 81,9 dan selebihnya penderita perempuan. Penderita PPOK yang merokok terdapat 45 orang proporsi 81,8 dan sisanya tidak merokok. Pada penelitian tersebut jumlah penderita yang meninggal dunia terdapat 5 orang. 13 Menurut penelitian Crysti 2004 di RS Haji Medan terdapat 62 penderita PPOK yang rawat inap pada tahun 2000, pada tahun 2001 terdapat 23 penderita, dan tahun 2002 terdapat 47 penderita. 14 Menurut penelitian Rolina 2009 di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan terdapat 71 penderita PPOK yang rawat jalan pada tahun 2004, pada tahun 2005 terdapat 29 penderita, pada tahun 2006 terdapat 91 penderita, pada tahun 2007 terdapat 33 penderita, dan tahun 2008 terdapat 73 penderita. 15 Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Martha Friska Medan jumlah penderita PPOK yang dirawat inap pada tahun 2010 sebanyak 84 orang, dan pada tahun 2011 sebanyak 83 orang. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik yang dirawat inap di Rumah Sakit Martha Friska Medan tahun 2010-2011. Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah