Uji Coba Instrumen METODOLOGI PENELITIAN
a. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar Suharsimi Arikunto 2006: 207. Rumus yang digunakan untuk mengukur taraf kesukaran suatu soal adalah sebagai
berikut: P =
ௌ
Keterangan: P : Indeks Kesukaran
B: Banyak siswa yang menjawab dengan benar JS: Jumlah seluruh peserta tes
Tabel 4 Klasifikasi Taraf Kesukaran Rentang Nilai P
Klasifikasi 0,00 ≤ P ≤ 0,30
Soal Sukar 0,30 P ≤ 0,70
Soal Sedang 0,70 P ≤ 1,00
Soal Mudah
b. Daya Pembeda Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 211 daya pembeda soal
adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan berkemampuan rendah. Adapun untuk
menghitung daya pembeda suatu item soal digunakan rumus point biserial yaitu:
ߛ
= ܯ − ܯݐ
ܵݐ √
ݍ
Keterangan:
ߛ
:
koefisien korelasi biserial St
: Standar deviasi dari skor total Mp : rerata skor dari aspek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya Mt
: rerata skor total p
: proporsi siswa yang menjawab benar p =
௬௬ ௦௦௪ ௬ ௪ ௨ ௦௨௨ ௦௦௪
q : proporsi siswa yang menjawab salah q= 1-p
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Klasifikasi Daya Beda Rentang Nilai D
Klasifikasi D 0,20
Jelek 0,20 ≤ D 0,40
Cukup 0,40 ≤ D 0,70
Baik 0,70 ≤ D 1,00
Baik Sekali Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006: 218
c. Faktor Pengecoh distractor Faktor pengecoh perlu diuji untuk mengetahui bagaimana
pengecoh-pengecoh berfungsi, apakah baik atau tidak. Pengecoh yang jelek adalah yang tidak dipilih sama sekali oleh
testee terlalu mencolok menyesatkan, sebaliknya sebuah distractor
berfungsi dengan baik apabila distractor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes yang kurang memahami konsep
atau kurang menguasai bahan Suharsimi Arikunto, 2006: 220.
Oleh karena itu perlu dihitung proporsi Pi mengambil tes yang memilih masing-masing pengecoh dan rata-rata skor kriteria Xi
masing-masing kelompok itu. Efektivitas distractor dapat dicari dengan 5 x jumlah peserta tes. Suatu distractor dapat dikatakan
baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes. Jadi mereka yang terkecoh adalah mereka yang mempunyai kemampuan sedang
dan dibawah rata-rata.
d. Uji Reliabilitas Instrumen Angket Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Instrumen
dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat menghasilkan data yang tetap. Semakin reliabel suatu instrumen memiliki persyaratan maka
semakin yakin bahwa hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Uji reliabilitas angket dalam penelitian ini
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yaitu: ݎ
ଵ ଵ
= ݇
݇ − 11 − Σߪ
ଶ
ߪ
௧ ଶ
Keterangan: ݎ
ଵ ଵ
= reliabilitas instrument ݇ = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σߪ
ଶ
= jumlah varians butir ߪ
௧ ଶ
= varians total Suharsimi Arikunto, 2006: 196
Uji coba reliabilitas dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows, dimana reliabel jika
memenuhi nilai cronbach’s 0,60 Sekaran, 2002: 287.