46
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi No
Indikator Jumlah
Butir Aspek Pembelajaran
1 Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi
1 2
Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator 1
3 Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi program
1 4
Kejelasan judul program 1
5 Kejelasan sasaran atau tujuan pengguna
1 6
Kejelasan petunjuk belajar 1
7 Ketepatan penerapan strategi belajar belajar mandiri
1 8
Variasi penyampaian jenis informasi atau data 1
9 Ketepatan dalam penjelasan materi
1 10
Kemenarikan materi dalam membantu pemahaman pengguna
1 11
Kejelasan petunjuk mengerjakan soal latihan atau tes 1
12 Kejelasan rumusan soal latihan atau tes
1 13
Tingkat kesulitan soal latihan atau tes 1
14 Ketepatan pemberian feefback atau jawaban pengguna
1
Aspek Materi
15 Cakupan keluasan dan kedalaman isi materi
1 16
Kejelasan isi materi 1
17 Stuktur atau urutan isi materi
1 18
Kejelasan bahasa yang digunakan 1
19 Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar
1 20
Ilustrasi animasi 1
21 Runtutan soal yang disajikan
1
Jumlah 21
47
d. Instrumen uji kelayakan untuk siswa Instrumen untuk siswa ditinjau dari aspek-aspek sebagai
berikut: Isi, Pembelajaran, dan Media. Kisi-kisi instrumen yang digunakan oleh siswa dapat disajikan pada Tabel 6 berikut :
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa
No Aspek yang Diamati
Jumlah Butir
1 Setiap kalimat yang dituliskan dalam multimedia mudah
dipahami 1
2 Materi yang disajikan mudah dipahami
1 3
Multimedia membantu dalam belajar 1
4 Saya dapat belajar sendiri tanpa bantuan orang lain
1 5
Letak tombol dan tulisan sudah sesuai 1
6 Petunjuk yang disajikan sudah cukup jelas
1 7
Gambar yang digunakan sebagai backgroundlatar belakang menarik
1 8
Tulisan dapat dibaca dengan mudah dan jelas 1
9 Gambaranimasivideo menarik
1 10 Saya suka dengan musik pengiringbacksound yang
digunakan 1
11 Pengaturan volume suara musik pengiringbacksound cukup mudah
1 12 Tombol yang disajikan jelas
1 13 Tombol yang sama tidak berubah-ubah fungsinya
1
Jumlah 13
48
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data untuk mengolah datanya adalah dengan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
Data kuantitatif yang diperoleh melalui angket penilaian dikonversi ke data kualitatif dengan skala 5 untuk mengetahui kualitas produk. Langkah
analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menghitung skor total rata-rata setiap komponen menggunakan rumus
Keterangan: Xi
= skor rata-rata ∑X = jumlah skor
n = jumlah penilai
b. Menghitung rata-rata skor total dari tiap komponen
c. Mengubah skor rata-rata menjadi bentuk kualitatif.
Pengubahan skor menjadi skala lima mengacu pada pengkategorian menurut Eko P. Widoyoko 2009: 238
Tabel 7. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5
Data Kuantitatif
Skor Kriteria
Rumus Rentang
5 X Xi + 1,8 SBi
X 4,2 Sangat Baik
4 Xi + ,6 SBi X ≤ Xi + ,8 SBi
3,4 – 4,2
Baik 3
Xi + ,6 SBi X ≤ Xi + ,6 SBi 2,6
– 3,4 Cukup
2 Xi +
,8 SBi X≤ Xi – 0,6 SBi 1,8 - 2,6
Kurang 1
X ≤ Xi – 1,8 SBi ≤ ,8
Sangat Kurang
49
Keterangan : X
i
= Rerata ideal= ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB
i
= Simpangan baku ideal =16 skor maksimal ideal – skor minimal ideal
X = Skor hasil uji coba
Berikut perhitungan data pada masing-masing skala: Skor Mak
= 5 Skor Min
= 1 X
i
= ½ 5+1 = 3
SB
i
= 16 5-1 = 0,67
Skala 5 = X 3 +1,8x 0,67
= X 3 + 1,2 = X 4,2
Skala 4 = 3 + 0,6 x 0,67 X
≤ 3 +1,8 x 0,67 = 3 + 0,4 X ≤ 4,2
= 3,4 X ≤ 4,2 Skala 3
= 3 – 0,6 x 0,67 X ≤ 3 + 0,6 x 0,67
= 3 – 0,4 X ≤ 3 +0,4
= 2,6 X ≤ 3,4 Skala 2
= 3 – 1,8 x 0,67 X ≤3 – 0,6 x 0,67
= 3 – 1,2 X ≤ 3 – 0,4
= 1,8 X ≤ 2,6
Skala 1 =
X ≤ 1,8
50
Berdasarkan kriteria penilaian diatas, diperoleh standar kualitas produk media pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
a. Produk media pembelajran yang dikembangakan dinyatakan sangat baik, A bila rata-rata skor yang diperoleh 4,2 keatas.
b. Produk media pembelajran yang dikembangakan dinyatakan baik, B bila rata-rata yang diperoleh antara 3,4 sampai 4,2.
c. Produk media pembelajran yang dikembangakan dinyatakan cukup , C bila rata-rata diperoleh 2,6 sampai 3,4.
d. Produk media pembelajran yang dikembangakan dinyatakan kurang layak, D bila rata-rata skor yang diperoleh 1,8 sampai 2,6.
e. Produk media pembelajran yang dikembangakan dinyatakan sangat kurang layak, E bila rata-rata skor yang diperoleh 1,8 kebawah.
Sukardjo dalam Estu Miyarso, 2009: 69-70 berpendapat bahwa produk multimedia yang dikembangkan dapat dikatakan sudah layak
sebagai media pembelajaran apabila hasil penilaian uji coba lapangan minimal termasuk dalam kriteria baik.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Awal Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan bertujuan mengidentifikasi kondisi pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Caturtunggal 6, Depok, Sleman
dan pengumpulan informasi terkait aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pengembangan multimedia pembelajaran IPA. Hasil studi pendahuluan
melalui wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas V, kuesioner untuk siswa, dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut: a.
Hasil Wawancara Wawancara kepada kepala sekolah diantaranya mengenai
kurikulum yang digunakan serta sarana dan prasarana yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran. Hasil wawancara tersebut diketahui
bahwa kurikulum yang digunakan untuk kelas 1 dan kelas 4 menggunakan kurikulum 2013, sedangkan 4 kelas yang lainnya
menggunakan kurikulum KTSP. Dan untuk keberlanjutan dari kurikulum 2013 akan dilaksanakan pada tahun ajaran berikutnya
untuk 4 kelas lainnya yang masih menggunakan kurikulum KTSP. Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang tersedia antara
lain laboraturium komputer, perpustakaan dan LCD proyektor.
52
Wawancara kepada guru kelas V diantaranya mengenai proses pembelajaran di kelas, kendala pembelajaran, sumber-sumber yang
digunakan dalam pembelajaran, dan kebutuhan sumber belajar. Hasil wawancara tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas
menggunakan metode ceramah dan kegiatan praktikum dari buku pelajaran. Dari beberapa mata pelajaran dalam kurun waktu terakhir
pencapaian nilainya menurun dan menurut guru kelas mata pelajaran IPA salah satunya. Kendala pembelajaran yang dihadapi pada
pelajaran IPA dikarena materi yang luas, sulitnya memberikan contoh yang jelas dan nyata serta kurang fokusnya siswa untuk diajak
belajarberdiskusi. Dari beberapa materi yang disajikan pada mata pelajaran IPA salah satunya materi Penyesuaian Makhluk Hidup
Terhadap Lingkungan. Materi tersebut menyajikan keadaan lingkungan alam tentang hewan dan tumbuhan, namun untuk
menyampaikan materi guru masih kurang memberikan contoh yang jelas sehingga beberapa siswa masih kesulitan untuk menguasai
materi. Hal ini terjadi karena sumber belajar yang dominan digunakan adalah buku paket. Guru membutuhkan media
pembelajaran sebagai sumber belajar lain selain buku. Namun guru tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan sumber belajar
yang lain. Media pembelajaran yang diharapkan adalah media yang dapat menangani gaya belajar siswa yang berbeda-beda.