yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan dapat dibutuhkan serentak Narbuko dan Ahmadi,
2004 : 76-77. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.
b. Observasi atau pengamatan, yaitu metode pengumpulan data dengan
cara mengamati secara langsung objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data
yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.
2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari : a.
Penelitian Kepustakaan Library Research, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang
memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b.
Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi
penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2.5 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penetuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan
adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden.
Universitas Sumatera Utara
Adapun format jawaban dari kuesioner menurut skala ordinal dengan lima alternatif jawaban. Tiap alternatif itu diberikan skor dengan penilaian nilai skala
sebagai berikut : a.
Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5 b.
Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4 c.
Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 d.
Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2 e.
Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1 Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing
variabel, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut :
Interval =
= = 0,8
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel, yaitu :
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,24 – 5,00
Skor untuk kategori tinggi = 3,43 – 4,23
Skor untuk kategori sedang = 2,62 – 3,42
Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,61
Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80
Universitas Sumatera Utara
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif, yakni dengan menguji pegaruh antara variabel
Profesionalisme Kerja Pegawai X dengan variabel Pelayanan Publik Y. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui adalah pengaruh variabel Profesionalisme Kerja Pegawai X dengan variabel Pelayanan Publik Y, maka
digunakan rumus Product Moment untuk mencari koefisien antara kedua variabel tersebut Sugiono, 2005 : 212. Perhitungannya dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
r
xy
=
angka indeks korelasi r product moment
N = sampel
∑x = jumlah skor x
∑y = jumlah skor y
xy = jumlah hasil kali antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain. 2.
Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan variabel pertama di ikuti oleh turunnya nilai variabel
keduanya. 3.
Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain
berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono, 2005 : 149 yaitu :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,39 Rendah
Antara 0,40 – 0,59 Sedang
Antara 0,60 – 0,79 Tinggi
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Dari nilai r
xy
yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel
korelasi ini mencantunkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila r dihitung lebih kecil dari r tabel r hitung r tabel maka Ho diterima dan Ha
Universitas Sumatera Utara
ditolak. Sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel r hitung r tabel maka Ha diterima.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa
kerjahipotesa alternatif dapat diterima.
2. Koefisien Determinasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas x terhadap variabel terikat y. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment rxy
2
dikalikan dengan 100. Cara perhitungannya menggunakan rumus “D” Sugiyono, 2005 : 212
yaitu :
D =
r
xy 2
x 100
Keterangan :
D = Koefisien Determinant
r
xy
= Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistik dengan
rumus “t” Sugiyono, 2005 : 212 yaitu :
Kriteria pengujian adalah : -
Jika harga t
hitung
t
tabel
maka hipotesis alternatif ditolak. -
Jika harga t
hitung
t
tabel
maka hipotesi alternatis diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Polresta Binjai 3.1.1 Kilas Balik Pemekaran Polres Langkat
Jalan panjang menapak cita-cita menuju Polri yang mandiri, bersama bergulirnya reformasi di negara ini telah membawa berbagai perubahan dalam
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, tuntutan dan aspirasi masyarakat semakin besar terhadap demokrasi, supremasi hukum dan perlindungan hak-hak
azasi manusia. Polri sebagai lembaga negara yang dinamis, senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan
mengaplikasikan makna dari keberadaannya ditengah-tengah masyarakat. Polri Daerah Sumatera Utara, khususnya Polres Langkat dengan kemauan
dan kemampuannya mengambil langkah-langkah upaya melakukan pemekaran Polres Langkat menjadi dua wilayah, yakni : Polres Langkat yang berkedudukan
di Stabat Kaupaten Langkat dan Polresta Binjai yang berkedudukan di kota Binjai. Kesemua ini bertujuan untuk memelihara stabilitas kamtibmas yang menjadi
prasarat mutlak berlangsungnya proses pemuihan ekonomi dan pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta suksesnya otonomi daerah di
Kabupaten Langkat dan Polresta Binjai yang berkedudukan di kota Binjai. Polres Langkat sebelumnya mempunyai luas wilayah hukum dua
pemerintahan Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Mempunyai luas wilayah 67.091,73 km
2
dengan jumlah penduduk 1.034.356 jiwa dan membawahi 15 Polsek. Wilayah pemerintahan Kabupaten Langkat mempunyai 20 kecamatan dan
Universitas Sumatera Utara