Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

pihak maka notaris masih memiliki bukti perjanjianpenetapan. Hal ini juga perlu disadari oleh pihak pembuat akta karena banyak kejadian dimana para pihak pembuat akta ingin membatalkan isi perjanjian dalam akta yang dilakukan dengan menghilangkan atau merobek akta. 51 Dalam minuta ini juga tercantum asli tanda tangan, paraf para penghadap atau cap jempol tangan kiri dan kanan, para saksi dan Notaris, renvooi, dan bukti-bukti lain yang untuk mendukung akta yang dilekatkan pada minuta akta tersebut. 52 Akta dalam bentuk Minuta wajib disimpan oleh Notaris 53 Minuta akta adalah asli akta notaris, dan minuta akta adalah bagian dari protokol notaris. Protokol tersebut wajib dirawat dan disimpan dengan baik oleh Notaris yang bersangkutan atau oleh Notaris pemegang protokol, dan akan tetap berlaku selama sepanjang Jabatan Notaris masih tetap diperlukan oleh negara. , diberi nomor bulanan dan dimasukkan ke dalam buku daftar akta Notaris Repertorium serta diberi nomor Repertorium. 54

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menghubungkan teori dan observasi, antara abstrak dan kenyataan. Pemaknaan konsep terhadap istilah yang digunakan, terutama dalam judul 51 Ibid, Hal. 43 52 Habib Adjie, Op.Cit, Hal. 46 53 Pasal 16 ayat 1 huruf b dan ayat 2 UUJN 54 Habib Adjie, Op.Cit, Hal. 49 Universitas Sumatera Utara penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkominikasikannya semata-mata kepada pihak lain, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga demi menuntun peneliti sendiri di dalam menangani proses penelitian bersangkutan. 55 Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional. 56 Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. 57 Suatu Kerangka konsepsionil, merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep- konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti, akan tetapi merupakan suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala itu sendiri biasanya dinamakan fakta, sedangkan konsep merupakan suatu uraian mengenai hubungan-hubungan dalam fakta tersebut. 58 Kerangka konsep mengandung makna adanya stimulasi dan dorongan konseptualisasi untuk melahirkan suatu konsepnya sendiri mengenai sesuatu permasalahan. 59 Kerangka konsepsional dalam penelitian hukum, diperoleh dari peraturan perundang-undangan atau melalui usaha untuk merumuskan atau membentuk pengertian-pengertian hukum. Apabila kerangka konsepsional tersebut diambil dari peraturan perundang-undangan tertentu, maka biasanya kerangka konsepsional 55 Sanapiah Faisal, Format-Format penelitian Sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, Hal. 107-108 56 Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, Hal. 3. 57 Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, Medan: PPs-USU,2002, Hal.35 58 Soerjono Soekanto, Op.Ci.t, Hal. 132 59 M.Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, CV. Mandar Maju, Bandung, 1994, Hal. 80 Universitas Sumatera Utara tersebut sekaligus merumuskan defenisi-defenisi tertentu, yang dapat dijadikan pedoman operasional di dalam proses pengumpulan, pengolahan, analisa dan konstruksi data. 60 Dalam kerangka konsepsional diungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum, guna menghindari perbedaan penafsiran dari istilah yang dipakai, selain itu juga dipergunakan sebagai pegangan dalam proses penelitian ini. Oleh karena itu, untuk menghindarkan terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk mendefenisikan beberapa konsep penelitian agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan makna variabel yang ditetapkan dalam topik, yaitu: a. Notaris Menurut Pasal 1 angka 1 UUJN, Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini. Menurut Sutrisno, Pasal 1 angka 1 UUJN tersebut merupakan pengertian mengenai notaris secara umum, untuk defenisi apa itu notaris, diuraikan lebih lanjut 60 Soerjono Soekanto, Op.Cit., Hal. 137 Universitas Sumatera Utara di dalam Pasal 15 ayat 1 UUJN. Jadi bila digabung Pasal 1 angka 1 dengan Pasal 15 ayat 1, terciptalah defenisi notaris, yaitu: 61 Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik, mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan peundang-undangan danatau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan, untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. b. Jabatan Jabatan berarti suatu pekerjaan atau tugas dalam pemerintahan atau organisasi. 62 Jabatan dalam arti yang umum adalah setiap bidang pekerjaan yang sengaja dibuat untuk keperluan yang bersangkutan baik dari pemerintahan maupun organisasi yang dapat diubah sesuai dengan keperluan. 63 c. Pejabat Pejabat dapat diartikan sebagai pegawai pemerintah yang memegang jabatan atau orang yang memegang suatu jabatan. d. Pejabat Umum 61 Sutrisno, Op. Cit., Hal. 117 62 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1994. 63 Habib Adjie, Op. Cit., Hal. 10 Universitas Sumatera Utara Pejabat umum adalah pejabat yang diangkat dan diberhentikan oleh suatu kekuasaan umum yang diberi wewenang serta kewajiban untuk melayani publik dalam hal-hal tertentu, karena itu ia ikut melaksanakan kewibawaan pemerintah. e. Profesi Profesi merupakan suatu konsep yang lebih spesifik dibandingkan dengan pekerjaan. Pekerjaan memiliki arti yang lebih luas daripada profesi. Suatu profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan merupakan profesi. Profesi adalah suatu pekerjaan yang harus mencerminkan adanya pengetahuan intellectual character yang diabadikan untuk kepentingan orang lain dan keberhasilan dari pekerjaan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial kemudian didukung oleh adanya organisasi association profesi. 64 f. Akta Notaris Di dalam Pasal 1 ayat 7 UUJN, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan akta notaris adalah akta autentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang-undang ini. g. Minuta Akta adalah asli Akta Notaris h. Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang merupakan arsip negara yang harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris 64 Shidarta, Op. Cit., Hal. 101 Universitas Sumatera Utara i. Bencana Alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami suatu peristiwa fisik seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, banjir dan sebagainya dan aktivitas manusia. j. Hilang adalah tidak ada lagi, lenyap, menghilang k. Rusak adalah menjadi berubah dari aslinya dan tidak bisa dipakai lagi.

G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian