BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sejak kejadian bencana alam tsunami tahun 2004 sampai saat ini belum ditemukan pengaturan yang tegas mengenai minuta akta yang rusak atau hilang yang
diakibatkan oleh bencana alam, baik dalam perundang-undangan seperti UUJN maupun di peraturan lainnya. Sementara di dalam Peraturan Jabatan notaris hanya
mengatur mengenai penyimpanan protokol yang terdapat dalam pasal 61 yang menentukan bahwa para notaris menyimpan semua minut, daftar repertoria dan
klapper mereka secara cermat dan menguncinya ditempat yang pantas dan aman. Sedangkan mengenai masalah minuta akta yang rusak atau hilang akibat bencana
alam tidak ada diatur lebih lanjut. 2. Tanggung Jawab Notaris terhadap minuta akta yang rusak atau hilang akibat
tsunami tidak dapat diminta pertanggungjawaban karena tidak ada kewajiban notaris untuk harus membuat kembali minuta akta yang rusak atau hilang sebab
bencana tsunami yang timbul dari kejadian atau faktor alam bukan karena kelalaian notaris tetapi ada tanggung jawab moral yang harus dilakukan oleh notaris untuk
melaporkan minuta akta yang hilang atau rusak karena bencana alam kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
3. Tindakan yang dilakukan oleh notaris yang masih hidup terhadap minuta akta yang hilang karena bencana alam adalah segera melaporkan kepada instansi terkait
antara lain: melaporkan kepada kepolisian untuk dimintakan surat keterangan
Universitas Sumatera Utara
hilang, kemudian berdasarkan surat keterangan dari kepolisian dilaporkan kepada Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia c.q Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan rincian laporan bencana perihal kondisi kantor yang rusak, laporan kehilangan berkas dokumen
sehubungan dengan tugas jabatan sebagai notaris, dalam laporan tersebut notaris yang bersangkutan meminta dan memohon petunjuk agar dapat diberikan duplikat
Surat Keputusan Pengangkatan sebagai notaris yang telah hilang, serta memberithaukan alamat notaris yang baru. Setelah dikeluarkan surat keputusan
pengangkatan oleh Menteri Hukum dan HAM RI maka notaris dapat menjalankan tugas jabatan sebagai notaris seperti semula.
B. Saran