49
BAB III KEKUATAN YURIDIS AKAD WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN
MURABAHAH
A. Pengertian Murabahah
Sesuai dengan pengertiannya, murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak. Dalam hal jual beli ini, penjual harus memberi tahu harga pokok pembelian barang dan menentukan tingkat keuntungan.
Menurut beberapa kitab figh, Murabahah salah satu dari bentuk jual beli yang bersifat amanah. Jual beli ini berbeda dengan jual beli musawwamah tawar
menawar. Murabahah terlaksana antara penjual dan pembeli berdasarkan harga barang, harga asli pembelian penjual yang diketahui oleh pembeli dan keuntungan
penjual pun harus diberitahukan kepada pembeli.
48
Makna Murabahah secara tekhnis perbankan adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang, dan
dari transaksi tersebut, pihak bank memperoleh keuntungan dari selisih harga jual yang telah dibuat secara transparan dan telah disepakati bersama. Murabahah
merupakan salah satu produk jual beli yang paling terkenal dalam praktek pembiayaan pada perbankan syari’ah.
48
Hasballah Thaib, Hukum Aqad Kontrak Dalam Figh Islam, Program Pasca Sarjana USU, 2005, hal. 121.
Universitas Sumatera Utara
Selain mudah perhitungannya bagi nasabah maupun bagi manajemen bank karena harga yang dibuat secara transparan dan tanpa adanya sistem bunga berjalan,
murabahah juga memiliki beberapa kesamaan yang bukan prinsip dengan sistem
kredit pada perbankan konvensional. Namun secara prinsip, murabahah sangat jauh berbeda dengan suku bunga dalam konvensional.
Murabahah adalah
transaksi kepercayaan,
sebab pembeli
telah mempercayakan penjual untuk menentukan harga asal barang yang dibelinya. Oleh
karena itu ketika bank menawarkan skim pembiayaan murabahah, maka sebenarnya bank menawarkan skim pembiayaan yang tinggi kepada nasabah, dan sebaliknya,
nasabah juga memberikan kepercayaan yang penuh kepada pihak kedua. Konsep amanah dan saling mempercayai inilah yang membedakan murabahah dengan
pinjaman berbasiskan bunga tetap.
49
Secara konvensional, dalam transaksi simpan pinjam dana, si pemberi pinjaman mengambil tambahan dalam bentuk murabahah adalah transaksi penjualan
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Hal yang membedakan murabahah dengan jual beli lainnya adalah penjual harus
memberitahukan kepada pembeli harga barang pokok yang dijualnya serta jumlah keuntungan yang diperoleh.
49
Penjelasan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 04DSN-MUIIV2000 Tentang Murabahah
tanggal 1 April 2000.
Universitas Sumatera Utara
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau kredit , jika secara kredit harus dipisahkan antara keuntungan dan harga perolehan. Keuntungan tidak boleh berubah
sepanjang akad ,kalau terjadi kesulitan bayar dapat dilakukan restrukturisasi dan kalau kesulitan bayar dapat dikenakan denda.
Denda tersebut akan dianggap sebagai dana kebaikan. Uang muka juga dapat diterima, tetapi harus dianggap sebagai pengurang piutang.
1. Sementara murabahah terbagi atas :
a Murabahah berdasarkan pesanan murabahah ini dapat bersifat mengikat
atau tidak mengikat. Mengikat bahwa apabila telah memesan barang harus dibeli sedangkan tidak mengikat bahwa walaupun telah memesan
barang tetapi pembeli tersebut tidak terikat maka pembeli dapat menerima atau membatalkan barang tersebut.
b Murabahah tanpa pesanan maksudnya jual beli tanpa memesan barang
terlebih dahulu ini termasuk jenis murabahah yang bersifat tidak mengikat. Murabahah ini dilakukan tidak melihat ada yang pesan atau
tidak sehingga penyediaan barang dilakukan sendiri oleh penjual. 2.
Rukun dan syarat murabahah Pengertian rukun murabahah adalah suatu elemen yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu kegiatan atau lembaga, sehingga bila tidak ada salah satu
Universitas Sumatera Utara
elemen tersebut maka kegiatan terdebut dinyatakan tidak sah atau lembaga tersebut tidak eksis.
50
a. Rukun dalam murabahah yaitu :
1. Orang yang menjual Bai,
Menurut Jumhur Ulama ada barang atau sesuatu Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Ada pula yang mengatakan jual beli ialah pertukaran
harta atas dasar saling atau memindahkan hak milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Jual beli, sebagaimana tercantum dalam KUH Perdata adalah
suatu perjanjian timbal balik di mana pihak- pihak yang satu penjual berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya
pembeli berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut.
2. Pembeli Musytari orang yang diartikan sebagai nasabah
3. Barang yang akan diperjual belikan Mabi’ yaitu jenis pembiayaan.
4. Ijab Qabul dianalogikan sebagai akad atau perjanjian yaitu pernyataan
persetujuan yang dituangkan dalam akad perjanjian. b.
Syarat-syarat sahnya murabahah adalah : 1.
Pihak yang berakad, dewasa dan saling menyetujui satu sama lain
50
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Kencana, Jakarta, hal. 39.
Universitas Sumatera Utara
2. Barang yang diperjual belikan, harus jelas dari segi sifat, jumlah, jenis yang
akan bertransaksi dan juga bukan termasuk katagori barang haram 3.
Harga dan keuntungan harus disebutkan, begitu pula sistem pembayarannya, semuanya dinyatakan di depan sebelum akad resmi di nyatakan tertulis.
Menurut Gemala Dewi , syarat yang harus di penuhi dalam transaksi transaksi murabahah
meliputi hal-hal berikut :
51
Jual beli harus dilakukan atas barang yang telah dimiliki hak kepemilikannya telah berada ditangan penjual. Artinya
keuntungan dan resiko barang tersebut ada pada penjual sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang sah. Ketentuan ini sesuai dengan kaedah,
bahwa keuntungan itu terkait dengan resiko dapat mengambil keuntungan. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal dan biaya-biaya lain
yang harus dikeluarkan dalam jual beli pada suatu komoditi, semuanya harus diketahui oleh pembeli pada saat transaksi.
Ini merupakan salah satu syarat sah murabahah. a.
Adanya informasi yang jelas tentang keuntungan, baik nominal maupun persentase, sehingga diketahui oleh pembeli.
b. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat pada pembeli
untuk menjamin kerusakan yang tidak terlihat pada barang, tetapi lebih baik syarat itu tidak ditetapkan, karena pengawasan barang merupakan kewajiban
penjual disamping untuk menjaga kepercayaan yang sebaik-baiknya.
51
Gemala Dewi, Op.Cit, hal. 109.
Universitas Sumatera Utara
c. Dasar Hukum Murabahah
Dasar hukum lslam dari jual beli berdasarkan murabahah ini, dapat ditemukan dalam Al-Quran, hadis, dan ’ijma , seperti perdagangan dan perniagaan
selalu dihubungkan dengan : a.
Al-Quran “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta
sesamamu dengan jalan bathil, kecuali jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantaramu.
52
Q.S An-Nisa 4: 29. “Aqad perjanjian mencakup janji hamba kepada Allah, dan perjanjian yang
dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya”.
53
b. Hadis
Dari Abu Said Al-Khudri , bahwa Rasullulah SAW. bersabda: Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka
HR.al-Baihaqi,Ibnu Majah dan Shahi menurut Ibnu Hibban.
54
c. Ijmak Kesepakatan Mayoritas ulama membolehkan jual beli dengan cara murabahah
sebagaimana dinyatakan lbnu Rusyid dalam Bidayah al-mujtahid dan al-Kasani dalam B-ada’i as-Sana’I.
52
Alguran dan Terjemahan, Yayasan Penyelenggara PerterjemahPenafsir Al-quran, Jakarta, 1971, hal 156.
53
Ibid, hal 27.
54
Sayyid Sabiq, Op.Cit, hal. 125.
Universitas Sumatera Utara
Berkenaan dengan pembiayaan murabahah ini dalam kegiatan perbankan syariah, Dewan Syari’ah Nasional mengeluarkan Fatwa Nomor 04DSN-
MUIIV2000, tentang murabahah.
55
Ketentuan Umum Murabahah sebagai berikut : 1.
Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah dimiliki atau hak kepemilikan telah berada ditangan penjual.
2. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal dan biaya-biaya lain yang
lazim dikeluarkan dalam jual beli.. 3.
Ada informasi yang jelas tentang hubungan baik nominal maupun presentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat sah murabahah
4. Dalam system murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada pembeli
untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang, tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan.
5. Transaksi pertama, antara penjual dan pembeli pertama haruslah sah, jika tidak
sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah antara pembeli pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli murabahah.
Aplikasi dan makna murabahah di LKS Lembaga Keuangan Syariah pengertian dan makna dalam daftar istilah himpunan fatwa DSN Dewan Syariah
Nasional dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai laba.
55
lrma Purnasari, Op.Cit, hal. 98.
Universitas Sumatera Utara
Murabahah merupakan bagian terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini
mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank Islam. Dalam lslam, jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia
yang diridhai oleh Allah SWT. Di daerah pulau Batam, murabahah juga merupakan bagian terpentingnya
dalam pembayaran KPR di bank syariah Sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya :
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba QS. Al- Baqarah :275
Rukun dan syarat murabahah dalam perbankan adalah sama dengan fiqih dan hanya dianalogikan dalam pratek perbankannya.
Mengenai syarat yang diminta oleh bank adalah sesuai dengan kebijakan bank syariah yang bersangkutan. Umumnya persyaratan tersebut menyangkut tentang
barang yang diperjual belikan, harga dan ijab qobul akad. Rasulullah SAW. Bersabda:
Kaum muslimin boleh melangsungkan sesuatu berdasarkan ketentuan yang mereka tetapkan. HR. Abu Daud Hakim
.
56
Murabahah sebagai salah satu sistem jual beli dalam Islam sesuai dengan
pengertianya, bahwa dalam jual beli ini, penjual harus tahu harga pokok pembelian barang dan menentukkan tingkat keuntungan tertentu sebagai tambahan dan
menjelaskannya secara transfaran kepada pembeli.
56
Rachmadi Usman, Op.Cit, hal. 269.
Universitas Sumatera Utara
Murabahah jenis produk jenis jual beli yang dibenarkan oleh syari’ah dan
merupakan implementasi tijariyah interaksi bisnis. Menurut beberapa kitab figh, murabahah adalah salah satu dari bentuk jual
beli yang bersifat amanah. Jual beli ini berbeda dengan jual beli musawwamah tawar menawar. Murabahah terlaksana antara penjual dan pembeli berdasarkan harga
barang, harga asli pembelian si penjual yang diketahui oleh si pembeli dan keuntungan penjual dengan si pembeli dengan suatu harga tanpa melihat harga asli
barang.
57
Murabahah menekankan adanya pembelian komoditas berdasarkan
permintaan dari pembeli. Oleh karena itu, pada umumnya penjual barang tidak akan memesan dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan mereka sudah
menyepakati tentang lama pembiayaan, besar keuntungan yang akan diambil, serta besarnya angsuran kalau memang akan dibayar secara angsuran.
Jual beli secara murabahah dilakukan hanya untuk barang ataupun produk yang memang telah dikuasai atau telah dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi
dan berkontrak. Apabila barang atau produk yang menjadi objek dari jual beli tersebut tidak atau belum dimiliki oleh penjual, maka sistem yang digunakan adalah
Murabahah Kepada Pemesan Pembelian KPP. Hal ini dinamakan demikian karena
57
Hasballah Thaib, Op.Cit, hal. 121.
Universitas Sumatera Utara
si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya.
58
B. Praktek Wakalah Dalam Kasus Murabahah di Bank Tabungan Negara