111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setiap Akad Murabahah harus ada Wakalah, pihak bank memberikan kuasa
kepada calon nasabah untuk membeli barangrumah yang diinginkan, kemudian pihak bank menjual kembali rumah tersebut kepada nasabah
setelah di mark up harganya. Untuk itu akad wakalah menjadi keharusan dalam pembiayaan kredit KPR di Bank BTN Syariah Cabang Batam dan
setiap murabahah harus ada wakalah. 2.
Yang menjadi kekuatan yuridis Akad Wakalah pada perjanjian pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah KPR adalah :
a. Al-Qur’an
b. Sunnah
c. Ijma Ulama
d. Fatwa Majelis Ulama lndonesia
e. Fatwa Dewan Syariah Nasional
f. Peraturan Bank lndonesia
3. Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang Wakalah yaitu PBI nomor :
746PBI2005, Pasal 12 ayat 15 yang menyatakan bahwa dalam hal bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang, maka akad murabahah
Universitas Sumatera Utara
harus dilakukan setealah barang secara prinsip menjadi milik bank, PBI ini sejalan dengan konsep wakalah didalam hukum lslam.
B. Saran-saran
1. Disarankan kepada Pemerintah untuk membuat peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang lengkap tentang murabahah dan wakalah, bahwa setiap produk murabahah harus ada akad wakalah.
2. Disarankan kepada pihak bank untuk membuat akad wakalah kepada nasabah
untuk membelikan barang yang dibutuhkan oleh pihak nasabah dan membuat akad murabahah setelah barang itu di kuasai oleh bank.
3. Mengingat bahwa pembiayaan syariah adalah suatu konsep pembiayaan yang
lebih memberikan rasa keadilan dan menghindari hal-hal yang dikatagorikan haram menurut syariah lslam, maka seyogyanya lembaga perbankan syariah
dan lembaga keuangan syariah dapat menjadi jawaban dan suatu model bagi system ekonomi yang masalahah dan menggeser system ekonomi
konvensional yang sarat dengan semangat kapitalis dan liberalisasi perekonomian yang menjadikan modal dan kebebasan.
Universitas Sumatera Utara
113
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU