Tahapan Project Based Learning

3. Tahapan Project Based Learning

Terdapat beberapa macam rancangan tahapan atau sintaks PjBL. Tahapan PjBL yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005).

a. Start With the Essential Question (Ajukan pertanyaan). Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan, yaitu pertanyaan yang dapat memberi

penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha

agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.

b. Design a Plan for the Project (Rancang rencana proyek). Secara kolaboratif, guru dan peserta didik merencanakan aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Create a Schedule (Susun jadual). Guru dan peserta didik secara

kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek.

d. Monitor the Students and the Progress of the Project (Pantau peserta didik dan kemajuan proyek). Guru bertanggungjawab untuk memantau kegiatan peserta didik selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.

Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik

yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.

e. Assess the Outcome (Penilaian hasil). Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi,

berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing‑masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai

peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Evaluation the Experience (Evaluasi pengalaman). Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan releksi terhadap

kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses releksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta

92 Buku Guru Kelas VIII SMP/MTs 92 Buku Guru Kelas VIII SMP/MTs

PjBL dirancang supaya peserta didik melakukan penyelidikan untuk mengetahui hal yang kompleks, bukan untuk mengetahui informasi fak- tual semata. Penerapan PjBL telah menunjukan bahwa model tersebut sanggup membuat peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan paham

konstruktivisme. Peserta didik diberi kesempatan untuk menggali sendiri informasi melalui membaca berbagai buku secara langsung, membuat presentasi untuk orang lain, mengomunikasikan hasil aktivitasnya kepada orang lain, bekerja dalam kelompok, memberikan usul atau gagasannya untuk orang lain dan berbagai aktivitas lainnya. Semuanya menggam- barkan tentang bagaimana semestinya orang dewasa belajar agar lebih

bermakna. Implikasi model PjBL dalam proses belajar mengajar adalah mem- berikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya

menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Selain itu, dalam PjBL peserta didik menjadi terdorong lebih aktif berakitivitas dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kinerja ilmiah peserta didik, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan evalua-

tor proses dan produk hasil kinerja peserta didik meliputi outcome yang mampu ditampilkan dari hasil proyek yang dikerjakan peserta didik.