Prinsip Koperasi

3. Prinsip Koperasi

Di dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “prinsip” diterjemahkan “kebenaran yang menjadi dasar pokok pemikiran seseorang. 22 Sehingga ketika dimaknai sebagai prinsip koperasi maka

21 Berdasarkan putusan Perkara No. 28/PUU-XI/2013, pada 28 Mei 2014 memutuskan me- nyatakan Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian bertentangan dengan UUD 1945 dan dinyatakan tidak mengikat seluruh isi Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Artinya yang berlaku adalah UU sebelumnya, yakni UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

22 Kamisa. Op cit. hlm 423 28

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia

a. Prinsip Koperasi Menurut para Ahli

1) Prinsip-Prinsip Koperasi Munker Prinsip tersebut meliputi:

a) Keanggotaan bersifat sukarela/volunter

b) Keanggotaan terbuka

c) Pengembangan anggota

d) Identitas anggota sebagai pemilik dan pelanggan

e) Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis

f) Koperasi sebagai kumpulan orang-orang

g) Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi

h) Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi

i) Perkumpulan dengan sukarela j) Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan k) Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi l) Pendidikan anggota

2) Prinsip-Prinsip Koperasi Herman Schulze

Prinsip tersebut meliputi:

a) Swadaya

b) Daerah kerja tak terbatas

c) SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota

d) Tanggung jawab anggota terbatas

e) Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan

f) Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

3) Prinsip-Prinsip Koperasi Raiffeisen

a) Swadaya

b) Daerah kerja terbatas

c) SHU untuk cadangan

d) Tanggung jawab anggota tidak terbatas

e) Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 29 Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 29

g) Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

4) Prinsip-Prinsip Koperasi ICA (International Cooperation Alliance) 23 Prinsip-prinsip tersebut meliputi:

a) Keanggotaan koperasi secara sukarela dan terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat

b) Kepemimpinan atau pengendalian oleh anggota yang demokratis atas dasar satu orang satu suara

c) Adanya partisipasi ekonomi anggota koperasi dalam hal modal, dengan ketentuan modal menerima bunga yang terbatas (bila ada) dan

d) Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus

e) Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional

f) Kepedulian terhadap komunitas

5) Prinsip-Prinsip Koperasi Rochdale Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale,

Inggris (1944) dan menjadi acuan bagi koperasi diseluruh dunia. Prinsip ini meliputi:

a) Pengawasan secara demokratis

b) Keanggotaan yang terbuka dan sukarela

c) Bunga atas modal dibatasi

d) Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding

dengan jasa masing-masing anggota

e) Penjualan sepenuhnya dengan tunai

f) Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan

g) Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota

h) Netral terhadap politik dan agama

23 ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi di dunia. ICA melakukan penyempurnaan melalui Kongres ICA tahun 1995 di Manchester, Inggris tahun 1995. ICA berhasil merumuskan pernyataan tentang jati diri koperasi (Identity Cooperative ICA Statement/ICIS)

30 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

1) UU nomor 79 Tahun 1958 tentang Perkumpulan Koperasi belum secara jelas mengatur mengenai Prinsip-Prinsip

koperasi. Namun di dalam Pasal 2 ayat (1) dinyatakan: (1) Koperasi ialah suatu perkumpulan yang beranggotakan

orang-orang atau badan-badan hukum yang tidak merupakan konsentrasi modal, dengan ketentuan- ketentuan sebagai berikut:

a. Berazas kekeluargaan (gotong royong);

b. Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya;

c. Dengan berusaha : 1.Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan secara teratur; 2.Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi; 3.Menyelenggarakan salah suatu atau beberapa usaha dalam lapangan perekonomian;

d. Keanggotaan berdasar sukarela mempunyai kepentingan, hak dan kewajiban yang sama, dapat diperoleh dan diakhiri setiap waktu menurut kehendak yang berkepentingan, setelah syarat- syarat dalam anggaran dasar dipenuhi;

e. Akta pendirian menurut ketentuan-ketentuan dan telah didaftarkan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang ini.

2) UU nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian Di dalam UU ini tidak dikenal kata prinsip, tapi menggunakan kata sendi-sendi dasar. Hal tersebut dinyatakan di dalam Pasal 6. Sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia adalah:

1. sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia,

2. rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi, sebagai pencerminan demokrasi dalam Koperasi,

3. pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing- masing anggota,

4. adanya pembatasan bunga atas modal,

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 31

5. mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, usaha dan ketata- laksanaannya bersifat terbuka,

6. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencer- minan dari pada prinsip dasar : percaya pada diri sendiri.

3) UU nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Mengenai prinsip-prinsip koperasi diatur di dalam Pasal 5. (1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut;

a. keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;

b. pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;

c. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e. kemandirian. (2) Dalam mengembangkan Koperasi ,maka Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut:

a. pendidikan perkoperasian;

b. kerja sama antar Koperasi. Berdasarkan Pasal 5 UU nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian maka prinsip Koperasi ada 7 (tujuh), yaitu: (1) keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka;

Koperasi berbeda dengan Perseroan Terbatas. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela, tanpa paksaan dan terbuka bagi semua orang yang mampu dan berkehendak menggunakan jasa koperasi dengan syarat yang bersangkutan harus bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, sosial, rasial, politik atau agama

(2) pengelolaan dilaksanakan secara demokratis;

Koperasi bukanlah organisasi yang didesain saling mensubordinat antar anggota. Di dalam Koperasi ada kesetaraan. Kesetaraan anggota inilah yang menjamin prinsip pengelolaan secara demokratis. Para anggota koperasi dapat secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan maupun keputusan arah operasional koperasi. Setiap anggota memiliki kedudukan dan suara yang seimbang.

(3) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; Prinsip ini disebut juga dengan Prinsip Partisipasi Ekonomi Anggota yang Seimbang. Arti seimbang adalah berkorelasi

32 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

(4) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; Prinsip ini juga merupakan konsekuensi dari adanya prinsip ketiga. Anggota akan menerima kompensasi yang terbatas, yang memungkinkan apabila koperasi mengalami keuntungan/surplus, berdasarkan besar kecilnya kontribusi anggota terhadap modal koperasi.

(5) kemandirian. Koperasi memiliki karakter mandiri, artinya fungsi self help menjadi ciri khas. Koperasi adalah kumpulan dari dan untuk anggota.

(6) Pendidikan Perkoperasian Sebagai sebuah kata benda koperasi adalah sebuah institusi/ badan usaha. Namun sebagai sebuah pandangan ekonomi koperasi memiliki definisi yang terus menyempurna, artinya terus berjalan. Untuk itu pendidikan, pelatihan dan pengembangan perkoperasian menjadi sesuatu yang penting. Secara internal koperasi harus mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, pengerus maupun pengelola, agar kemanfaatan koperasi juga senantiasa bertumbuh.

(7) Kerjasama anatar Koperasi Demi menumbuhkan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada anggota, maka kerjasama antar koperasi dan antar institusi menjadi pilihan wajib yang harus diambil oleh pengelola.

Di dalam penjelasan Pasal 5 lebih secara terperinci menjelaskan mengenai prinsip-prinsip tersebut.

Pasal 5 Prinsip Koperasi merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut Koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 33

Ayat (1) Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja Koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri Koperasi yang membedakannya dari badan usaha lain.

Huruf a Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.

Huruf b Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi dilakukan alas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Huruf c Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap Koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

Huruf d Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar.

Huruf e Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi

34 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

Ayat (2) Di samping kelima prinsip sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), untuk pengembangan dirinya koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi.

Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian dan kerja sama antar koperasi merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan Koperasi. Kerja sama dimaksud dapat dilakukan antar koperasi di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.

4) UU nomor 17 Tahun 20112 tentang Perkoperasian

UU ini memberikan perbedaanantara nilai dan prinsip. Nilai diatur di Pasal 5 sedangkan Prinsip diatur di dalam Pasal 6 .

Pasal 5 (1) Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:

a. kekeluargaan;

b. menolong diri sendiri;

c. bertanggung jawab;

d. demokrasi;

e. persamaan;

f. berkeadilan; dan

g. kemandirian. (2) Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:

a. kejujuran;

b. keterbukaan;

c. tanggung jawab; dan

d. kepedulian terhadap orang lain.

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 35

Pasal 6 (1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:

a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;

c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;

d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;

e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;

f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan

g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

(2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya.

36 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia