Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/ Koperasi Unit Desa (BUUD/KUD), mengganti Inpres No. 4 Tahun 1973

1. Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/ Koperasi Unit Desa (BUUD/KUD), mengganti Inpres No. 4 Tahun 1973

Pemerintahan Orde Baru terus-menerus melakukan usaha menselaraskan gerakan dan pengelolaan koperasi dengan cita- cita di dalam UUD 1945. Pemerintah Orde Baru, didukung oleh gerakan koperasi ketika itu bekerja keras lagi untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional dimana rakyat kecil merupakan pendukung utamanya dan penikmat hasilnya. Pemerintah mengelurkan Inpres No. 2 tahun 1978 dengan maksud

untuk memperkokoh kedudukan BUUD/KUD khususnya mengenai kegiataan usahanya sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang No.

12 tahun 1967. Latar belakang lahirnya Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa (BUUD/

KUD) ini adalah dalam rangka pelaksanaan program pembangunan nasional untuk peningkatan produksi, penciptaan kesempatan kerja, dan pembagian pendapatan yang adil dan merata, perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan peranan dan tanggungjawab masyarakat pedesaan agar mampu mengurusi diri sendiri dan berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan desa atas dasar swadaya gotong-royong serta dapat memetik dan menikmati hasil pembangunan guna peningkatan

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 131 Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 131

Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang BUUD/KUD ditandatangani

6 Februari 1978. Dengan berlakunya Inpres No. 2 tahun 1978, maka Inpres No. 4 tahun 1973 tentang tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Inpres No 2 tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa (BUUD/KUD) ini ditujukan kepada :

a. Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi

b. Menteri Dalam Negeri

c. Menteri Pertanian

d. Menteri Perindustrian

e. Menteri Perdagangan

f. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

g. Menteri Keuangan

h. Gubernur Bank Indonesia

i. Kepala Badan Urusan Logistik j. Para Gubernur Kepala Daerah

Agar dapat melakukan pembinaan dan pembimbingan BUUD/ KUD. Khusus untuk Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi diberikan tugas untuk menyelenggarakan :

a. pembinaan,bimbingan, organisasi dan manajemen serta pengawasan

b. bantuan hukum bagi pengembangan organisasi

c. pendidikan dan latihan bagi para manager

d. bimbingan usaha Inpres No.2 Tahun 1978 adalah penyempurnaan dari Inpres No.

4 Tahun 1973. Kalau pada Inpres No. 4 tahun 1973 usaha KUD terbatas pada kegiatan dibidang pertanian dengan potensi yang terbatas dalam satu wilayah unit desa, sedangkan pada Inpres No.

2 Tahun 1978 usaha BUUD/KUD diperluas tidak hanya dalam bidang pertanian saja. Usaha BUUD/KUD dalam Inpres No. 2

tahun 1978 dapat sehingga dapat mengolah seluruh potensi yang

132 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

a. Inpres No. 4 Tahun 1973 mengatur tentang tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa, dimana BUUD/KUD hanya bagian dari keseluruhan pengaturan ,

sedangkan Inpres No. 2 Tahun 1978 adalah langsusng khusus mengatur mengenai BUUD/KUD, sehingga pengaturan di dalam

Inpres No. 2 Tahun 1978 lebih lengkap dan detail dibanding Inpres No. 4 Tahun 1973.

b. Inpres No. 4 Tahun 1973 usaha KUD lebih ke arah pembinaan yang dilakukan secara terpadu dengan instansi teknik, olehkarena itu sebagai penyempurnaan Inpres No. 2 Tahun 1978, menyebutkan dan menjelaskan berbagai tugas pokok instansi yang harus terlibat dalam pembinaan KUD tersebut.

c. Inpres No. 4 Tahun 1973 menyebutkan bahwa BUUD adalah cikal bakal KUD, sementara di dalam Inpres No. 2/1978 menyatakan

bahwa BUUD adalah institusi tersendiri yang merupakan pendorong, pembimbing, dan badan untuk menumbuhkan, memperkokoh serta mengembangkan KUD. Sehingga di dalam Inpres No. 4 tahun 1973 BUUD menjalankan kegiatan usaha ekonomi, sedangkan di dalam dengan Inpres No. 2 Tahun 1978,

BUUD adalah intansi yang tidak menjalankan kegiatan usaha ekonomi.

Dengan adanya Inpres No. 2 Tahun 1978, BUUD/KUD semakin leluasa dalam mengembangkan kegiatan usahanya, yang tidak hanya

terbatas pada sektor pertanian saja. Namun demikian tidak dapat dipungkiri masih banyak KUD yang menggantungkan kegiatan usahanya dari pasokan pemerintah, baik secara langsung maupun melalui berbagai kebijakannya. Meskipun sebenarnya arah kebijakan koperasi yang demikian adalah menyalahi sendi-sendi dasar koperasi, berupa kemandirian.

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 133

BAGAN ORGANISASI BADAN USAHA UNIT DESA/KOPERASI UNIT DESA

RAPAT ANGGOTA K.U.D.

PEMBINA DITJEN. KOP.

PENGURUS BUUD/

SARANA PRODUKSI

PEMASARAN

D.L.L.

PENYULUH PENYULUH PENYULUH

UNIT-UNIT KEGIATAN USAHA PRODUKTIF

Gambar Bagan Organisasi BUUD/KUD 20