Inpres No. 4 Tahun 1973 tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa

2. Inpres No. 4 Tahun 1973 tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa

Latar belakang lahirnya Intruksi Presiden ini adalah dalam rangka pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi pangan melalui usaha intensifikasi, perlu ditumbuhkan dan di tingkatkan peranan dan tanggungjawab para petani produsen dengan tujuan agar para petani produsen tidak hanya merasa mempunyai tanggungjawab untuk ikut serta meningkatkan produksi itu sendiri, tetapi juga secara nyata dapat memetik dan menikmati hasilnya guna peningkatan taraf hidupnya. Oleh karena itu setiap unit desa dirasa perlu untuk dilakukan pembinaan, khususnya dalam peningkatan kapasitas ekonominya melalui unit usaha maupun koperasi.Pengaturan secara tekstual mengenai koperasi terdapat di dalam Bab V tentang Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa, yang termuat di dalam Pasal 12- Pasal 15 Inpres No. 4 Tahun 1973 tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa.

Pasal 12

1) Pada dasarnya pada setiap Wilayah unit Desa dibentuk Ba dan Usaha Unit Desa sebagai suatu lembaga

128 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

2) Dalam hal pada suatu Wilayah Unit Desa tidak terdapat atau hanya ada satu Koperasipertanian/Koperasi desa, maka pada Wilayah Unit Desa tersebut secara langsung dapat dibentuk Koperasi Unit Desa

Pasal 13 Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa melakukan fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang dimaksudkan dalam ayat (1) haruf d jo. ayat (2) Pasal 5 Lampiran instruksi Presiden ini.

Pasal 14 Hal-hal mengenai pembentukan, pengesahan dan kepengurusan Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa diatur oleh Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi.

Pasal 15 Dalam hal Badan Usaha Unit Desa tersebut telah sampai pada tahap peleburannya menjadi suatu Koperasi Unit Desa, statusnya sebagai badan hukum (koperasi) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Oleh karena itu Inpres ini juga disebut sebagai Inpres tentang KUD, karena menjadi landasan dasar pemberlakukan KUD. Seperti diketahui bahwa usaha koperasi erat hubungannya dengan daerah kerja dan besarnya potensi yang dimiliki oleh wilayah kerjanya. Koperasi-koperasi yang berkembang di desa belum semuanya dapat memebrikan pelayanan dengan baik kepada anggotanya sendiri dan kepada masyarakat lingkungannya sebab terbatasnya potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, ide besar Inpres No. 4 Tahun 1973 ini adalah untuk memperkuat kedudukan koperasi di pedesaan yang potensinya sebagian besar berasal dari sektor pertanian. Jalan pengembangan

Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 129 Hukum Koperasi Dalam Potret Sejarah di Indonesia 129

Setelah dikeluarkannya Inpres No. 4 Tahun 1973 tentang Pedoman Mengenai Pengaturan Dan Pembinaan Unit Desa, perkembangan koperasi secara umum cenderung terbagi menjadi dua kategori: Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi-koperasi yang bukan KUD. KUD adalah koperasi serba usaha yang beranggotakan pendudukdesa dan berlokasi di daerah perdesaan Daerah kerjanya mencakup satu wilayah kecamatan. Kegiatan usaha yang dilakukan KUD pasca lahirnya Inpres No. 4 Tahun 1973 adalah :

1) Penyaluran sarana produksi untuk kepentingan para petani di dalam meningkatkan produksi

2) Mengolah dan memasarkan hasil para petani

Selain kegiatan tersebut KUD juga melakukan usaha lain berupa pemberian kredit pedesaan yang pada permulaan dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Desa dan penyuluhan pertanian yang pada permulaannya dilakukan oleh para penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang terdiri dari aparatur Departemen Pertanian.

Pada masa ini pemerintah melalui Menteri Perdagangan dan Koperasi sangat melakukan pembinaan koperasi. Tujuan pembinaan ini adalah mengembalikan koperasi pada landasan dan dasar koperasi sebagaimana dimaksud di dalam Pancasilan dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Secara kelembagaan kemudian dilakukan berbagai penataan di dalam organisasi kementrian di pemerintahan. Pada tahun 1974, Direktorat Jenderal Koperasi kembali mengalami perubahan yaitu digabung kedalam jajaran Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, yang ditetapkan berdasarkan:

a. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen. Departeen Koperasi berada di bawah Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi. Ha; tersebut terdapat di

130 Hukum Koperasi

Dalam Potret Sejarah di Indonesia Dalam Potret Sejarah di Indonesia

.b. Instruksi Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor : INS-19/MEN/1974, tentang Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Koperasi tidak ada perubahan (tetap memberlakukan Keputusan Menteri Transmigrasi Nomor:120/KPTS/Mentranskop/1969) yang berisi penetapan tentang Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Koperasi.