nilai korelasi sebesar 0,47 yang berarti terdapat hubungan antara kepemimpinan terhadap stres kerja karyawan, dengan tingkat hubungan sedang. Hasil determinasi
menunjukkan bahwa hubungan antara pengaruh kepemimpinan terhadap stres karyawan sebesar 22,09, dan 77,81 stres karyawan disebabkan oleh faktor
lain. Dari analisis t test hubungan antara kepemimpinan terhadap stres karyawan menunjukkan nilaisignifikansi sebesar 2,81 2,048 maka dapat disimpulkan
terdapat hubungan antara pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja dan stres Karyawan
2.5 Kerangka Konseptual
Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju mundurnya suatu usaha. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang
berkualitas dapat meningkatkan kinerja nya salah satu nya melalui gaya kepemimpinan. Menururt Nawawi 2003:115 gaya kepemimpinan adalah
perilaku atau car yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya.
Pemimpin harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya dan merancang kembali lingkungan kerja dengan baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu
penentu dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selain faktor kepemimpinan, jaminan keamanan kerja bagi karyawan
juga berperan penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan jauh dari stress kerja. Menurut Mathis dan Jackson 2002:245, keamanan adalah
perlindungan terhadap fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk melindungi karyawan ketika sedang bekerja atau sedang
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan penugasan pekerjaan. Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa
materil maupun nonmateril. Menurut Rivai 2004:108 stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan
yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Gaya
kepemimpinan yang kurang baik dapat menyebabkan stress kerja bagi karyawan misalnya gaya kepemimpinan yang otoriter dapat menjadikan karyawan tidak
nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya, dan merasa terganggu dengan aturan- aturan yang ditetapkan meskipun awalnya aturan tersebut baik untuk karyawan.
Gaya kepemimpinan yang seperti ini biasanya menyebabkan gangguan mental ataupun psikis karyawan yang akhirnya tanpa disadari karyawan mengalami stress
dalam melaksanakan pekerjaannya. Jaminan keamanan juga sangat diperlukan dalam setiap pelaksanaan pekerjaan khususnya perusahaan yang bergerak
dibidang industri dan pengolahan kelapa sawit, karena jaminan keamanan ini sangat dibutuhkan karyawan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan. Stress kerja dapat terjadi apabila jaminan keamanan dalam perusahaan
tidak terlaksana dengan baik, hal ini terlihat apabila sewaktu-waktu karyawan mengalami kecelakaan kerja, dan tidak terdapat jaminan yang akan
mempertanggungjawabkan kecelakaan atas dirinya, maka akan timbul stress kerja pada diri karyawan tersebut. Dari uraian tersebut, secara skematis dapat
digambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Sumber :Nawawi 2003:115 , Mathis dan Jackson 2002:245 , Rivai 2004:108
2.6 Hipotesis