Masalah : Apakah disyariatkan menggabungkan
Masalah : Apakah disyariatkan menggabungkan
beberapa doa ruku dalam satu ruku' Pendapat Syaikh al-Albani :
Abu Thoyyib Siddiq Hasan Khan dalam kitab 'Nujulul Abrar' hal.
84 mengatakan: "Doa-doa tersebut sekali dibaca yang ini dan lain kali dibaca yang
51 Malik, Syafi'i dan Ahmad.
114 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani 114 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Insya Allah, pendapat ini yang benar, tetapi sebagaimana tersebut dalam sunnah, bahwa boleh melamakan ruku dan sujud dengan bacaan panjang. Bila orang yang sholat ingin mencontoh Rasulullah saw dalam sunnah ini, hendaknya mengikuti metode penggabungan sebagaimana pendapatnya Imam Nawawi.
Sifah ash-Shalah 134
Masalah : Syariat bersedekap ketika berdiri dari ruku Pendapat Syaikh al-Albani :
Saya tidak ragu lagi menyatakan, bahwa bersedekap ketika berdiri I'tidal adalah perbuatan bid'ah yang sesat , sebab sama sekali tidak tersebut dalam hadits sholat. Seandainya perbuatan semacam itu benar, niscaya akan ada riwayat yang sampai kepada kami walaupun hanya satu hadits. Padahal sangat banyak hadits-hadits tentang sholat. Juga tidak ada satupun ulama salaf yang mengukuhkan pendapat itu dalam perbuatannya atau tidak pula diriwayatkan dari seorang ahli haditspun mengenai bersedekap ini sepanjang pengetahuan saya.
Sifah ash-Shalah 139
Masalah : Turun untuk sujud dengan mendahulukan kedua tangan
Pendapat Syaikh al-Albani : Sunnah yang benar adalah bertumpu pada kedua tangannya ketika
turun untuk sujud, demikian halnya bangkit dari sujud, berdasarkan hadits Abu Hurairah ra secara mauquf:
"Apabila seorang di antara kamu sujud, janganlah turun seperti turunnya unta, tetapi hendaklah ia letakkan kedua tangannya sebelum
Pasal Ketiga: Hukum Masjid dan sifat sholat — 115 Pasal Ketiga: Hukum Masjid dan sifat sholat — 115
Masalah : Sunnahnya iq'a (duduk dengan menegakkan
telapak dan tumit ke dua kaki di antara dua sujud) Pendapat Syaikh al-Albani :
Disyariatkan duduk iq'a, dan ini salah satu sunnah dan mengikutinya merupakan satu bentuk ibadah. Dan duduk ini bukanlah dilakukan karena udzur sebagaimana yang disangka sebagian orang-orang yang taa'ssub.
Sifah ash-Shalah 152 Masalah : Sunnahnya duduk istirahat
Pendapat Syaikh al-Albani : Cara duduk seperti ini dikenal sebagai duduk istirahat, dan ini
merupakan bentuk pengamalan sunnah. Hadits yang menerangkan hal ini telah diriwayatkan lebih dari sepuluh sahabat sebagaimana tercantum dalam Abu Daud dan lainnya dengan sanad yang shahih.
Adh-dhaifah (II/38)
Masalah : Kewajiban membaca al-Fatihah pada setiap
rakaat Pendapat Syaikh al-Albani :
Nabi saw telah memerintahkan orang yang salah sholatnya untuk membaca al-Fatihah disetiap rakaat sebagaimana beliau bersabda kepada orang yang salah sholatnya setelah membaca al-Fatihah pada rakaat pertama. "Kemudian lakukanlah sholatmu seperti itu pada seluruh sholatmu." Dalam sebuah riwayat: "Pada setiap rakaat dalam sholatmu." Rasulullah juga bersabda: "Pada setiap rakaat ada bacaan (al- Fatihah)."
Sifah ash-Shalah 156
116 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Masalah: Bertumpu pada kedua tangan pada saat
bangkit ke rakaat berikutnya seperti membuat adonan Pendapat Syaikh al-Albani :
Nabi SAW bangkit ke rakaat kedua dengan tangan bertumpu ke tanah untuk melanjutkan rakaat kedua 52 (Nabi melakukan 'ajn
ketika sholat, yaitu berdiri ke rakaat berikutnya bertumpu pada kedua tangannya.) 53
Sifah ash-Shalah 155
Masalah : Syariat mengacungkan telunjuk saat duduk tasyahud
Pendapat Syaikh al-Albani: Dari Jabir bin al'Wan ra bahwa :"Nabi saw apabila duduk di rakaat
kedua atau keempat, beliau meletakkan tangannya di tumit lalu menunjuk dengan telunjuknya 54 . Dalam hadits ini menunjukkan
disyariatkannya menunjuk dengan telunjuk saat duduk tasyahhud. Adapun menunjuk saat duduk di antara dua sujud yang dilakukan sebagian orang saat ini adalah amalan yang tidak berdalil kecuali sebuah riwayat dari Abdur Razaq dalam hadits Wail bin Hajam. Dan hadits ini adalah syadzah (ganjil).
ash-Shahihah (V/314)
Masalah : Kapan takbir ketika hendak sujud dan bangkit
dari sujud. Pendapat Syaikh al-Albani:
Abu Hurairah ra bahwa: "Nabi saw apabila hendak sujud, Rasulullah saw bertakbir kemudian sujud, dan apabila hendak bangkit
dari duduk beliau bertakbir lalu bangkit. " 55
52 HR.Bukhari 53 HR. Abu Ishaq al-Harbi dengan sanad yang shalih, bagi al-Baihaqi hadits ini dengan sanad shahih. 54 Lihat: ash-ShahihahNo. 2245
55 HR. Abu Ya'la dalam Musnadnya (II/284)
Pasal Ketiga: Hukum Masjid dan Sifat Sholat — 117
Hadits ini merupakan nash yang jelas, bahwa yang disunahkan adalah bertakbir lalu sujud. Dan juga bertakbir dalam posisi duduk lalu bangkit. Hadits ini juga sebagai bantahan terhadap apa yang dilakukan sebagian orang-orang bertaklid dimana ia memanjangkan takbir sejak dari duduk hingga berdiri
ash-Shahihah (II/155)
Masalah : Hukum shalawat kepada Nabi dalam tasyahud Pendapat Syaikh al-Albani :
Rasulullah saw pernah mendengar seseorang berdoa dalam sholatnya, di mana ia tidak mendahuluinya dengan memuji Allah swt juga tidak bersholawat kepada Nabi. Beliau bersabda "Orang ini tergesa-gesa" , kemudian Rasulullah saw memanggilnya dan yang lainnya, "Apabila salah satu di antara kalian sholat, hendaklah ia memuji dengan tahmid untuk memuji kapada Allah, lalu bershalawat." Dalam sebuah riwayat : "Kemudian shalawatlah kepada Nabi lalu
berdoa apa yang diinginkan." 56 Ketahuilah, bahwa hadits ini menunjukkan wajibnya bershalawat
kepada Nabi saw saat tasyahud karena perintah dalam hadits ini. Pendapat wajib ini di pegang oleh Imam Syafi'i dan Ahmad dalam salah satu riwayatnya.
Sifah ash-Shalah 182
Masalah : Kewajiban duduk tasyahhud awal dan membaca doa Pendapat Syaikh al-Albani :
Nabi saw menyuruh demikian sebagaimana sabdanya: "Bila kamu sekalian duduk pada setiap dua rakaat ucapkanlah (at
tahiyyat ...... ) kemudian hendaklah seseorang memilili doa yang disenanginya dan hendaklah ia mengajukan permohonannya kepada
Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mulia." 57
56 HR. Ahmad dan Abu Daud. 57 HR. ath-Thabari dalam 'ai-Kabir" (1/55/3)
118 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Hadits ini secara tersurat menyatakan dibenarkannya berdoa pada setiap tasyahud sekalipun pada tasyahhud awal. Pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu Hazm rahimahullah.
Sifah ash-Shalah 160
Masalah : Apa yang dilakukan apabila lupa melakukan tasyahud awal?
Pendapat Syaikh al-Albani : Dari al-Mughirah bin Syu'bah ra, ia berkata : Rasulullah saw
bersabda :"Bila imam berdiri dirakaat kedua, apabila ia ingat sebelum sempurnanya berdiri, hendaklah ia duduk tasyahhud. Dan Apabila sudah sempurna berdirinya, maka jangan duduk tasyahud tetapi hendaklah
ia bersujud dengan sujud sahwi. 58 Hadits ini menunjukkan, bahwa yang mencegah untuk kembali ke duduk tasyahud adalah
sempurnanya posisi berdiri. Jika belum sempurna posisi berdirinya, maka dia harus duduk tasyahhud.
ash-Shahihah (1/575)
Masalah : Dibolehkan memberikan isyarat saat sholat
karena suatu keperluan Pendapat Syaikh al-Albani :
Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Bila seorang perempuan sedang sholat dan dimintai ijin, maka ijinnya adalah
tepukan tangan." 59 Hadist shahih ini menyatakan dengan jelas, bahwa boleh memberi
isyarat ijin lafadz tasbih bagi laki-laki dan tepukan tangan bagi perempuan. Lebih dibolehkan lagi isyarat dengan tangan atau kepala.
ash-Shahihah (1/817)
58 Lihat: ash-Shahihah No. 321 59 Lihat: ash-Shahihah No. 497
Pasal Ketiga: Hukum Masjid dan sifat sholat — 119
Masalah : Kewajiban isti'adah (meminta perlindungan
kepada Allah) dari empat hal sebelum berdoa Pendapat Syaikh al-Albani:
Rasulullah saw bersabda :"Bila seseorang selesai membaca tasyahud (akhir) hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah empat perkara, yaitu : '(Ya Allah aku berlindung kepadaMu) dari siksa neraka jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan darifitnah Dajjal. Selanjutnya hendaklah ia berdoa memohon kebaikan untuk
dirinya sesuai kepentingannya." 60 Sifah ash-Shalah 182
Masalah : Dalam sholat cukup mengucapkan salam satu
kali Pendapat Syaikh al-Albani :
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw pernah mengucapkan salam sekali saja. 61
Secara umum hadits ini adalah shahih dan termasuk hadits yang paling shahih tentang salam hanya satu kali dalam sholat.
ash-Shahihah (I/629/Bagian Kedua)
Masalah: Kewajiban salam Pendapat Syaikh al-Albani :
Sekali salam adalah wajib dan suatu keharusan berdasarkan sabda Rasulullah saw : " Dan di akhiri dengan salam." Adapun dua salam adalah sunnah dan boleh meninggalkan satu salam berdasarkan hadits ini.
ash-Shahihah (II/629/Bagian Kedua)
60 al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kabir (II/247) 61 Lihat: ash-Shahihah No. 316
120 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Masalah : Apakah yang ditetapkan dalam sholat untuk
laki-laki juga mencakup perempuan? Pendapat Syaikh al-Albani :
Semua cara sholatnya Nabi saw berlaku semua bagi laki-laki dan perempuan. Tidak ada keterangan dari sunnah yang menerangkan adanya kekhususan cara sholat bagi perempuan yang berbeda dengan cara yang berlaku untuk laki-laki. Bahkan sabda Nabi saw yang menyatakan : "Sholatlah kalian seperti melihat aku sholat" berlaku secara umum dan mencakup kaum perempuan. Ibrahim an- Nakh'i menyatakan : 'Dalam sholat, wanita melakukannya sama dengan yang dilakukan oleh laki-laki.' HR. Ibnu Abi Syaibah 1/75 dengan sanad shahih.
Sifah ash-Shalah 189
Masalah : Petunjuk Nabi ketika hendak mengakhiri
sholat Pendapat Syaikh al-Albani :
Pertama : cukup dengan satu salam Kedua : Mengucapkan ke sebelah kanan
(Assalamualaikum warahmatullahi) dan ke sebelah kiri: ( Assalamualaikum)
Ketiga : Seperti sebelumnya tetapi salam pertama ditambah ( wabarakatuhu )
ash-Shahihah (II/629-630/Bagian Kedua)
Pasal Ketiga: Hukum Masjid dan Sifat Sholat — 121