B AB :S HOLAT L AIL
B AB :S HOLAT L AIL
Masalah : Waktu sholat lail Pendapat Syaikh al-Albani:
Waktu sholat lail dimulai setelah sholat Isya' sampai sholat fajar berdasarkan sabda Rasulullah saw : "Sesungguhnya Allah telah menambahkan sholat kepada kalian yaitu sholat witir, maka sholatlah
witir antara sholat Isya' sampai sholat fajar." 62 Qiyaamu Ramadhaan (26)
Masalah : Keutamaan sholat di akhir malam
Pendapat Syaikh al-Albani: Dan sholat di akhir malam lebih utama bagi yang mampu
melaksanakanya berdasarkan sabda Rasulullah saw: "Barang siapa khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia sholat witir di awal malam. Dan barang siapa yakin bisa bangun di akhir malam maka hendaklah ia sholat witir di akhir malam, sebab sholat di akhir malam
disaksikan oleh para malaikat dan lebih utama." 63 Qiyaamu Ramadhaan (26)
62 Lihat: ash-Shahihah No. 108 63 Lihat: ash-Shahihah No. 2610
Masalah: Syariat sholat Tarawih dengan berjamaah
Pendapat Syaikh al-Albani: Apabila terjadi pergantian antara sholat di awal malam dengan berjamaah
dan sholat di akhir malam dengan sendirian, maka sholat dengan berjamaah adalah lebih utama; sebab ia dihitung seperti sholat semalam penuh.
Qiyaamu Ramadhaan (26)
Masalah : Apakah disunnahkan satu salam atau dua salam ketika sholat sunnah empat rakaat siang hari (dhuhur dan ashar)?
Pendapat Syaikh al-Albani:
Disunnahkan satu salam ketika sholat sunnah empat rakaat siang hari, bukan dua rakaat-dua rakaat salam.
ash-Shahihah (1/422)
Masalah : Syariat sholat sunnah setelah sholat Ashar Pendapat Syaikh al-Albani:
Dua rakaat setelah sholat ashar adalah sunnah apabila ia sholat Ashar dan matahari masih menguning. Adapun pukulan Umar kepada orang yang sholat dua rakaat setelah sholat Ashar termasuk ijtihad-Dari Umar yang sebagian sahabat menyetujuinya dan sebagian yang lain mengingkarinya, di antaranya Ummul Mu'minin Aisyah ra. Jadi dari kedua kelompok ada yang mendukung. Dengan demikian hendaklah kembali kepada hadits
yang diriwayatkan dari Ummul Mu'minin. 64 ash-Shahihah (VI/1013/ Bagian Kedua)
64 Dari Aisyah ra bahwaNabi saw tidak pernah meninggalkan dua rakaat sebelum sholat fajar dan dua rakaat setelah Ashar" HR. Ibnu Abi Syaibah dalam kitab al-Mushannaf (II/352)
126 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Masalah : Disyariatkan sholat sunnah sebelum maghrib Pendapat Syaikh al-Albani:
Dahulu pada masa Rasulullah saw pernah seorang muadzin mengumandangkan adzan untuk sholat Maghrib. Maka hati para sahabat bergegas berebutan untuk melaksanakan sholat dua rakaat sebelum Maghrib, hingga Rasulullah saw keluar sedangkan para sahabat masih melakukan sholat. Maka beliau heran dan mengira, bahwa sholat Maghrib telah selesai dilaksanakan karena banyaknya sahabat yang melakukan
sholat sunnah". 65 Hadits ini mengandung nash yang jelas atas disyariatkannya sholat
sunnah dua rakaat sebelum Maghrib, berdasarkan berlomba-lombanya para sahabat untuk melaksanakannya, juga persetujuan Nabi saw atas amalan mereka.
ash-Shahihah (1/415)
Masalah : Jumlah bilangan sholat sunnah antara sholat
maghrib dan isya' Pendapat Syaikh al-Albani:
Ketahuilah, bahwa semua hadits yang membatasi bilangan rakaat sholat antara Maghrib dan Isya' adalah dhaif, bahkan sebagiannya lebih lemah dari yang lain. Adapun dibolehkannya sholat sunnah antara Maghrib dan Isya' berdasarkan amalan Rasulullah saw tanpa membatasi jumlah rakaatnya. Adapun riwayat berupa ucapan Rasulullah saw dalam masalah ini kesemuanya adalah lemah dan tidak bisa dijadikan dasar amalan.
adh-Dha'ifah (1/680)
Masalah : Penekanan sunnahnya sholat witir Pendapat Syaikh al-Albani:
"Sesungguhnya Allah telah menambahkan sholat kepada kalian yaitu sholat witir, maka kerjakanlah sholat witir antara sholat Isya' sampai
65 Lihat: Ash shahihah No. 234
Pasal Keempat: Masalah sholat sunnah — 127
Sholat fajar". Perintah Rasulullah saw: 'Maka kerjakanlah sholat witir' secara nyata menunjukkan kewajiban sholat witir. Pendapat ini lah yang dipegang oleh Hanafiyah yang berbeda dengan jumhur ulama.
Seandainya tidak ada dalil yang nyata tentang jumlah sholat yang diwajibkan yaitu sholat Lima waktu, niscaya pendapat Hanafiyah ini lebih dekat kepada kebenaran. Oleh karena itu, perlu ditekankan bahwa perintah disini bukanlah suatu kewajiban, tetapi penekanan terhadap sunnahnya sholat witir.
ash-Shahihah (1/172)
Masalah : Hukum sholat kusuf (sholat gerhana) Pendapat Syaikh al-Albani:
Al-Hafidz mengatakan dalam kitab 'al-Fath' (II/527) : 'Jumhur ulama mengatakan, bahwa sholat kusuf hukumnya sunnah muakkad. Adapun Abu Awanah menyatakan dalam kitab shahihnya tentang wajibnya sholat kusuf. Dan saya tidak melihat hukum wajib ini selain dari Abu Awanah kecuali apa yang diceritakan dari Malik, bahwa sholat kusuf hukumnya seperti sholat jum'at. Az Zein Ibnu Munir menceritakan dari Abu Hanifah, bahwa Abu Hanifah menyatakan wajibnya sholat kusuf. Demikian halnya yang tercantum dalam kitab-kitab Hanafiah tentang sholat kusuf ini
Aku (Syaikh al-Albani) berkata : 'Dan pendapat inilah yang paling rajih dalilnya.'
Tamaamu al-Minnah hal. 271
Masalah : Apakah diperbolehkan membaca sirr dalam sholat kusuf.
Pendapat Syaikh al-Albani: Sholat kusuf adalah sholat yang pernah dilaksanakan Rasulullah
saw hanya sekali saja dan diriwayatkan dengan shahih, bahwa beliau saw mengeraskan bacaan dalam sholat kusuf sebagaimana dalam shahih Bukhari dan tidak ada riwayat yang menentangnya, kalaupun ada niscaya hadits penentangnya terungguli.
Tamaamu al-Minnah hal. 263 128 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
Masalah: Haramnya menyegerakan sholat sunnah setelah sholat wajib tanpa didahului perkataan atau keluar dari
masjid. Pendapat Syaikh al-Albani:
Dari Abdullah bin Rabah dari salah satu sahabat bahwa : Rasulullah saw pernah sholat Ashar, setelah selesai ada orang yang langsung berdiri lalu sholat sunnah. Ketika Umar melihatnya, ia berkata : 'Duduklah, sesungguhnya ahlul kitab itu hahcur karena sholat mereka tidak ada pemisahnya.' Lalu Rasulullah bersabda :
"Ibnu Khattab benar." 66 Hadits ini menyatakan dengan jelas, bahwa diharamkan
menyegerakan sholat sunnah setelah sholat wajib tanpa didahului perkataan atau keluar dari masjid.
ash-Shahihah (VI/105/bagian Pertama)
Masalah : Jumlah rakaat sholat tarawih yang tercantum
dalam sunnah Pendapat Syaikh al-Albani:
Jumlah sholat tarawih adalah 11 rakaat. Kami memilih berpendapat bahwa sholat tarawih tidak lebih dari 11 rakaat sebagai bentuk ittiba' kepada Rasulullah saw. Sesungguhnya Rasulullah saw tidak menambah sholat tarawih lebih dari 11 rakaat hingga beliau wafat. Aisyah ra pernah ditanya tentang sholat Nabi saw di bulan Ramadhan, ia berkata: "Tidaklah Rasulullah saw menambah sholatnya baik dibulan Ramadhan atau diluar Ramadhan lebih dari
11 rakaat. Beliau sholat empat rakaat yang tidak perlu engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya sholat tersebut. Lalu Rasulullah saw sholat empat rakaat lagi yang tidak perlu engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya sholat tersebut, lalu beliau sholat tiga
rakaat." 67 Qiyaamu Ramadhaan (22)
66 HR.Ahmad(V/368) 67 HR. asy-Syaikhaniy dan lainnya. Hadits ini sudahditakhrij dalam kitab 'sholatat-Tarawih" hal.20-
21 Pasal Keempat: Masalah Sholat Sunnah — 129
Masalah : Ukuran bacaan sholat lail dibulan Ramadhan atau
diluar Ramadhan Pendapat Syaikh al-Albani:
Adapun bacaan sholat lail dibulan Ramadhan atau diluarnya, Rasulullah saw tidak memberikan batas, yang tidak boleh lebih atau kurang, tetapi bacaan Rasulullah bervariasi antara panjang atau pendek. Terkadang Rasulullah saw dalam satu rakaat seukuran 'ya ayuhal muzamil' yaitu 20 ayat dan terkadang 50 ayat.
Qiyaamu Ramndhann (23-24)
Masalah : Tempat qunut dalam sholat Pendapat Syaikh al-Albani:
Setelah selesai membaca surat dan sebelum ruku', dan tidak mengapa menempatkan qunut setelah ruku'
Qiyaamu Ramadhaan (31)
Masalah : Hukum menbaca selain Qul huzvallahu ahad-Dalam
sholat witir Pendapat Syaikh al-Albani:
Telah diriwayatkan dengan shahih dari Rasulullah saw "bahwa Rasulullah saw pernah membaca dalam sholat witir dengan seratus ayat dari suratan-Nissa". HR an-Nasa'i dan Ahmad dengan sanad yang shahih.
Masalah : Apa yang dilakukan oleh orang yang lupa
melaksanakan sholat witir atau tertidur? Pendapat Syaikh al-Albani:
Dari al-Aghar al-Muzni ra bahwa seseorang datang kepada Rasulullah : 'Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku bangun pagi dan belum sholat witir.' Maka Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya witir dilaksanakan di malam hari." Orang tadi berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku bangun pagi dan belum sholat witir.' Rasulullah
130 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani 130 — Ensiklopedi Fatwa Syekh Al-bani
ash-Shahihah (IV/289)
Masalah: Apa yang dibaca dalam sholat sunnah fajar dan subuh
Pendapat Syaikh al-Albani: Disunnahkan dalam sholat sunnah fajar membaca ( Qul ya ayuhal
kafirun ) dan (Qul huwalahu ahad)Adapun sholat subuh disunnahkan membaca 60 ayat atau lebih.
adh-Dhaifah (1/167)
Pasal Keempat: Masalah Sholat Sunnah — 131