contoh sastra lisan Melayu Sumatera Utara ialah legenda. Legenda merupakan cerita yang mengisahkan terjadinya sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya
dan masih bisa dilihat bukti peninggalannya. Dari kebenaran itu diyakini memiliki magis oleh masyarakat penganutnya. Banyak hal dan nilai-nilai yang didapatkan
dari sebuah legenda dan nilai-nilai itu dipercaya oleh masyarakat pemiliknya dan diajarkan secara turun-temurun. Banyak sastra lisan yang telah dibukukan, tetapi
harus diakui juga masih banyak yang belum dibukukan. Dengan segala kekurangan dan kelemahannya penulis mencoba mengangkat karya sastra tersebut
berupa legenda atau cerita rakyat, yakni Legenda Tengku Raden yang mengisahkan tentang seorang pendekar yang sakti mandraguna yang ingin
memperjuangkan kemerdekaan untuk Nusantara pada umumnya dan Sumatera Timur khususnya dari penjajahan Belanda.
Dengan melihat sedikit keterangan di atas, penulis mengangkat judul skripsi Nilai Budaya Legenda Tengku Raden di masyarakat Melayu Kualuh –
Leidong.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk menghindari pembahasan atau pembicaraan yang menyimpang dari permasalahan, penulis membatasi masalah seperti berikut:
1. Bagaimana unsur intrinsik legenda Tengku Raden.
2. Nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam legenda Tengku Raden
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1.
Memaparkan unsur-unsur intrinsik legenda Tengku Raden. 2.
Menguraikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam legendaTengku Raden.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pembaca khususnya terhadap penulis untuk dijadikan sebagai :
1. Dokumentasi cerita rakyat pada Departemen Sastra Daerah FIB USU.
2. Sebagai apresiasi sastra daerah khususnya apresiasi sastra Melayu terhadap
prosa rakyat legenda 3.
Menyukseskan program pelestarian sastra daerah sebagai bagian dari kebudayaan nasional
4. Menjadi sumber informasi bagi mahasiswa Departemen Sastra Daerah FIB
USU.
1.5 Anggapan Dasar
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu anggapan dasar. Menurut Arikunto 1996:96, “Anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas”. Maksud kebenaran di sini adalah apabila anggapan dasar tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya.Oleh karena itu anggapan Dasar penulis dalam penelitian ini adalah legendaTengku Raden memiliki nilai – nilai budaya masyarakat Melayu Kualuh.
Universitas Sumatera Utara
Dari Anggapan Dasar di atas penulis merumuskan hipotesis atau dugaan sementara atau dapat juga dikatakan sebagai kesimpulan sementara bahwa
legenda Tengku Raden memiliki nilai budaya yang sangat kental dan tinggi dari masyarakat Kualuh.Hipotesis di atas perlu dibuktikan kebenarannya melalui
analisis terhadap cerita tersebut.Suatu hipotesis boleh benar dan boleh juga tidak benar.
1.6 Lokasi Penelitian
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara dengan luas Kabupaten 3.570.928 Km
2
yang terletak pada koordinat 1° 58’00’’ - 2° 50’00” LU 99
25’00’’-100
Kabupaten Labuhanbatu Utara terletak di antara beberapa Kabupaten, dan mempunyai batas – batas wilayah, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Labuhan Batu, Barat berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, Utara berbatasan dengan Kabupaten Asahan, dan sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Padang Lawas. 05’00’’ BT. kabupaten
Labuhanbatu Utara memiliki delapan kecamatan diantaranya adalah kecamatan Kualuh Leidong, Kualuh Hilir, Aek Kuo, Marbau, NA IX-X, Aek Natas, Kualuh
Selatan, dan Kualuh Hulu. Kecamatan Kualuh Hulu adalah daerah yang menjadi tempat penelitian, tepatnya di Desa Kuala Beringin.
Kecamatan Kualuh Hulu memiliki beberapa Desa diantaranya adalah Desa Membang Muda, Labuhan Haji, Hanna, Sonomartani, Sukarame Baru, Sukarame,
Universitas Sumatera Utara
Kanopan Ulu, Parpaudangan, Pulo Dogom, Londut, Kuala Beringin serta Kelurahan Aek Kanopan dan Aek Kanopan timur.
Keadaan Penduduk Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara berdasarkan data Biro Pusat
Statistik pada tahun 2011 berjumlah 334.776 jiwa dengan komposisi yang berimbang antara laki – laki dan perempuan. Dengan wilayah terpadat di
Kecamatan Kualuh Hulu. Masyarakat yang tinggal di Desa Kuala Beringin terdiri dari berbagai macam suku, seperti : Suku Melayu, Jawa, Minang,
Mandailing, dan Batak, tetapi lebih mayoritas masyarakatnya yang mendiami desa tersebut adalah Suku Batak, hal ini disebabkan letak Geografis dari
Kabupaten Labuhanbatu Utara sebelah Barat berbatasan Langsung dengan Kabupaten Toba Samosir.
Penduduk yang berada di Desa Kuala Beringin rata – rata mata pencahariannya adalah berkebun.Produk perkebunan unggulan di desa ini adalah
sawit dan karet. Namun sebagian kecil masyarakat yang Tinggal di pinggiran sungai Kualuh dan sungai aek rimau ada juga yang bekerja sebagai
nelayan.Namun demikian tidak sedikit juga masyarakatnya yang bekerja pada instansi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kosmologi Masyarakat