Teori Budaya Kosmologi Masyarakat

Setiap cerita mempunyai tokoh dimana tokoh itu dianggap sebagai pembentuk peristiwa alur dalam alur cerita. Oleh karena itu, setiap tokoh yang mempunyai watak tersendiri yang dapat dianalisis dan diramalkan secara analisis yaitu dapat diterangkan secara langsung watak tokohnya, sedangkan secara dramatik yaitu dapat diterangkan secara tidak langsung tetapi mungkin melalui tindakannya dan lain-lain. Aspek perwatakan karakter merupakan imajinasi pengarang dalam membentuk suatu personalita tertentu dalam sebuah karya sastra. Pengarang sebuah karya sastra harus mampu menggambarkan diri seseorang tokoh yang ada dalam karyanya.

2.3.3 Teori Budaya

Analisis nilai budaya di dalam legenda Tengku Raden ini sudah di luar teori struktural, tetapi mengarah pada sebuah makna teks sastra itu sendiri. Koentjaraningrat 1980:15 berpendapat bahwa kebudayaan suatu bangsa terwujud dalam tiga unsur yang dapat ditemukan dalam berbagai segi kehidupan bangsa, yakni 1 kompleks gagasan, nilai, nama dan peraturan, 2 kompleks aktivitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat, dan 3 benda hasil karya manusia. Ketiga unsur itu sebagian di antaranya akan tersimpan di dalam sebuah karya sastra, seperti ungkapan pikiran, cita – cita, serta renungan manusia pada zaman silam. Lebih lanjut koentjaraningrat 1984:25 mengatakan bahwa nilai budaya itu adalah tingkat pertama kebudayaan ideal atau adat.Nilai budaya adalah lapisan paling abstrak dan luas ruang lingkupnya.Tingkat ini adalah ide – ide yang mengonsepsikan hal – hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat.Selain itu, sistem nilai budaya terdiri atas konsepsi yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal – hal yang harus mereka anggap bernilai dalam kehidupan.Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Dalam kaitan itu, dapat dipastikan bahwa etnis Melayu Kualuh – Leidong masih memiliki warisan budaya, khususnya nilai – nilai kehidupan yang masih tersimpan di dalam naskah sastra lama. Oleh sebab itu, penulis akan berusaha menggali nilai – nilai budaya yang terkandung di dalam karya sastra legenda Tengku Raden. Kenyataan atau latar belakang nilai budaya yang tergambar dalam karya sastra ini yakni : 1. Menghormati orang lain 2. Tanggung jawab 3. Kasih sayang 4. Keberanian 5. Cinta tanah air 6. Menuntut ilmu 7. Gotong Royong 8. Kepercayaan kepada takdir 9. Kepercayaan kepada kekuatan gaib BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; logos artinya ilmu pengetahuan. Sudaryanto 1982:2, “Metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan”. Penelitian adalah suatu kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai dengan menyusun laporan. Jadi, metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai suatu pemahaman.

3.1 Metode Dasar

Metode yang dipergunakan dalam penganalisisan ini adalah metode analisis deskriptif dengan teknik penelitian lapangan. Metode ini dilakukan agar dapat menyajikan dan menganalisis data secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerahnya. Tujuan metode deskriptif ialah membuat pembahasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerah tertentu.