commit to user mendemonstrasikan penggunaan nomograf,
mereka mengerjakan beberapa soal tentang operasi hitung bilangan bulat menggunakan
nomograf. 6
Rayakan Rayakan
mengandung makna
bahwa pemberian penghormatan pada siswa atas
usaha, ketekunan, dan kesehatan. Dengan kata lain perayaan berarti pemberian umpan balik
yang positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian hadiah atau
bentuk lainnya. Umpan balik sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap
prestasi yang telah dicapai siswa. Hal ini berarti
bahwa perayaan
akan dapat
memperkuat proses
belajar selanjutnya.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, pendidik mengajak siswa untuk bertepuk
tangan secara serentak. Pendidik juga memberikan pujian untuk peserta didik.
R
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang akan dikemukakan oleh peneliti sekarang ini mengacu pada penelitian yang telah ada sebelumnya, yaitu :
Noor Isna Izzati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Pembelajaran Kuantum pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Banyuputih 04 Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 20082009. Persamaan antara penelitian ini dan penelitian penulis adalah sama-sama
menggunakan model pembelajaran kuantum. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah peningkatan hasil belajar IPA, sedangkan pada penelitian
penulis variabel bebasnya peningkatan kemampuan operasi hitung bilangan bulat.
29
commit to user Betty Beliya Anggraheni 2010 dalam penelitiannya yang berjudul
Peningkatan Kemampuan Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Media Manik-manik Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Balangan Teras Boyolali
tahun Pelajaran 2009 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan media manik-manik dapat meningkatkan kemampuan menghitung penjumlahan dan
pengurangan. Kedua penelitian ini memiliki persamaan pada variabel bebasnya, yaitu bilangan bulat. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian ini menggunakan media
manik-manik dan pada penelitian peneliti menggunakan model pembelajaran kuantum.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri II Ngadirojo mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terbukti dari 65 siswa
memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 63 yang ditentukan dari sekolah. Hal ini terjadi karena guru masih menggunakan model-model pembelajaran konvensional serta
kurang menarik dalam membawakan materi yang akan disampaikan kepada siswa sehingga membuat mereka jenuh ketika mengikuti pelajaran.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kuantum. Tindakan ini dilakukan selama dua siklus.
Siklus I mempelajari bilangan bulat dengan angka yang kecil dan menggunakan alat peraga garis bilangan. Sedangkan pada siklus II mempelajari bilangan bulat dengan
angka yang lebih besar menggunakan alat peraga nomograf. Dengan tindakan tersebut diduga melalui model pembelajaran Kuantum dapat
meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan bulat kelas IV SDN II Ngadirojo tahun pelajaran 20102011.
30
commit to user Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Bagan Gambar I
sebagai berikut:
Gambar 1: Bagan Kerangka Berpikir Guru belum menggunakan
model Pembelajaran kuantum, masih
menggunakan metode konvensional dalam
pembelajaran matematika kelas IV SDN II
Ngadirojo. Kemampuan
Operasi hitung bilangan bulat
kelas IV masih rendah.
Kondisi Awal
Dalam pembelajaran guru menggunakan model
pembelajaran kuantum pada pembelajaran
matematika kelas IV SDN II Ngadirojo.
Siklus I Mempelajari bilangan
bulat denga angka yang kecil dan menggunakan
alat peraga garis bilangan.
Tindakan
Siklus II Mempelajari bilangan
bulat dengan angka yang lebih besar dan
menggunakan alat peraga nomograf.
Kondisi Akhir Diduga melalui model pembelajaran
Kuantum dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung bilangan
bulat kelas IV SDN II Ngadirojo
31
commit to user
D. Pengajuan Hipotesis Tindakan