commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Pada awalnya SD Negeri II Ngadirojo merupakan Sekolah Rakyat SR serta belum memiliki bangunan tetap yang berdiri tahun 1947. Setelah mengalami
perkembangan kemudian berubah menjadi Sekolah Dasar Negeri I Ngadirojo. Karena muridnya terlalu banyak maka didirikan SD Negeri II Ngadirojo. Jadi SD Negeri II
Ngadirojo merupakan pecahan dari SD Negeri I Ngadirojo. Fasilitas yang ada di SD Negeri II Ngadirojo cukup lengkap, terutama alat
peraga untuk mendukung proses belajar mengajar. Alat peraga terawat dan disimpan dengan baik. Setiap akan menggunakan guru mengambil alat peraga tersebut dan
dikembalikan setelah selesai digunakan. Jadi alat peraga tidak tertinggal di kelas. Ruang kelas IV SD Negeri II Ngadirojo kurang begitu luas jika dilihat jumlah
siswa sebanyak 39 siswa. Di sebelah belakang kelas sudah tidak ada ruang kosong. Begitu juga samping kanan dan kiri antar meja siswa ruang selanya juga sempit. Di
sebelah utara ruang kelas IV SD Negeri II Ngadirojo merupakan jalan utama jadi suara bising kendaraan merupakan hal yang selalu didengar.
Pembelajaran bilangan bulat yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri II Ngadirojo, guru belum menggunakan model pembelajaran kuantum. Pembelajaran
masih berpusat pada guru. Jika dihubungkan dengan keadaan kelas dan sekitarnya, pembelajaran yang berpusat pada guru tentu dirasa kurang efektif. Siswa pun merasa
bosan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan kemampuan operasi
hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri II Ngadirojo. Dengan penelitian ini diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan kemampuan operasi hitung
bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri II Ngadirojo dapat meningkat.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan
43
commit to user survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di kelas IV SD Negeri II Ngadirojo guru belum menggunakan model
pembelajaran kuantum, selain itu pembelajaran didominasi oleh guru teacher centered.
Dari hasil pretest yang dilakukan diketahui bahwa 60 siswa belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM = 60. Hasil dari nilai pretest Lampiran 9
halaman 146 dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Tes sebelum Tindakan
No. Rentang Nilai Frekuensi
Prosentase 1.
10 – 18 2
5 2.
19 – 27 4
10 3.
28 – 36 5
13 4.
37 – 45 5
13 5.
46 – 54 7
18 6.
55 – 63 2
5 7.
64 – 72 2
5 8.
73 – 81 3
8 9.
82 – 90 9
23 Jumlah
39 100
Rata-rata nilai siswa 54
44
commit to user Berdasarkan Tabel 2, maka dibuat grafik yang dapat dilihat pada Gambar 4
sebagai berikut :
Gambar 4: Grafik Data Nilai sebelum Tindakan Dari Tabel 2 dan Gambar 4 tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai siswa kelas
IV SD Negeri II Ngadirojo sebelum dilaksanakan tindakan adalah 54. Dari data nilai pretest siswa kelas IV SD Negeri II Ngadirojo sebanyak 39 siswa hanya 16 siswa atau 40
yang mencapai nilai KKM. Sebanyak 23 siswa atau 60 memperoleh nilai di bawah KKM. Dari hasil pretest pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
kemampuan operasi hitung bilangan bulat pada kelas IV SD Negeri II Ngadirojo masih kurang.
Selain dilihat dari nilai sebelum tindakan juga dapat dilihat dari hasil wawancara Lampiran 7 halaman 142 yang menyimpulkan bahwa dalam menyampaikan materi
operasi hitung bilangan bulat, guru sudah menggunakan media pembelajaran tetapi masih bersifat abstrak. Meskipun guru sudah berusaha untuk mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran tetapi siswa masih sulit untuk belajara aktif. Hal-hal inilah yang menyebabkan kurangnya kemampuan operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV
SD Negeri II Ngadirojo.
5 10
15 20
25
10-18 19-27 28-36 37-45 46-54 55-63 64-72 73-81 82-90 P
e r
s e
n t
a s
e
Rentang Nilai Hasil Belajar
45
commit to user
C. Hasil Penelitian