BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar yang
sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, mahasiswa sangat perlu dibantu dan diarahkan untuk mengenali
gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Menurut Deporter 2003, terdapat 3 modalitas tipe dalam gaya belajar yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik. Pelajar Visual belajar melalui apa yang
mereka lihat, Auditori belajar dengan cara mendengar dan Kinestetik belajar dengan gerak, bekerja dan menyentuh. Tetapi dalam kenyataannya, setiap orang
memiliki ketiga gaya belajar tersebut, hanya saja satu gaya biasanya lebih mendominasi. Sedangkan hasil belajar menurut oemar 2007 adalah suatu
penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam waktu yang lama karna hasil belajar turut serta dalam
membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berfikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih
baik. Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama
yang bersifat verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya dapat menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
adanya ketimpangan dalam menyerap informasi. Tulisan atau kata-kata yang terlalu banyak akan membuat seseorang menjadi bosan dan lelah serta sangat
mungkin menghasilkan proses belajar yang kurang optimal. Dalam hal ini menurut Solehudin 2006 Pembelajaran praktikum adalah proses model
pembelajaran yang efektif untuk mencapai tiga tujuan secara bersamaan, yaitu : meningkatkan keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan
psikomotorik. Pengalaman praktikum dapat meningkatkan perkembangan intelektual mahasiswa. Peningkatan ini disebabkan oleh pengamatan langsung
terhadap benda-benda serta sifat-sifatnya yang dapat mendorong timbulnya fikiran yang lebih kompleks, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap teori perkuliahan
menjadi lebih kuat. Selain itu pembelajaran praktikum cocok untuk melatih proses pembiasaan diri dalam memecahkan persoalan-persoalan teknis secara ilmiah,
karena semua keterampilan yang penting dalam praktikum dapat dilatih secara bersamaan.
Dari uraian tersebut tampak bahwa suasana yang menyenangkan dalam proses belajar tidak boleh diabaikan karena sangat menentukan efektifitas dalam
belajar. Suasana menyenangkan dalam proses belajar dapat dilakukan dengan melakukan variasi dalam penggunaan metode pembelajaran auditory, visual, dan
kinestetik. Misalnya tulisan atau kata-kata yang kemudian dicoba untuk diperagakan sehingga dapat diterima oleh ketiga gaya belajar baik visual, audio
dan kinestetik sehingga pembelajaran yang diterima tidak membosankan dan lebih mudah untuk dipahami. Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk
mengetahui gaya belajar dan hasil belajar mahasiswa dengan modalitas Visual,
Universitas Sumatera Utara
Auditorial, dan Kinestetik pada kegiatan praktikum khususnya mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Tujuan Penelitian