B. Bunuh Diri B. 1. Pengertian Bunuh Diri
24 seringkali rasa sakit yang tak terperikan, dan dapat dirasakan secara “generelized”
atau “localized”, Travelbee, dalam Bastaman, 1996. b.
Salah guilt Merupakan sejenis penderitaan yang berkaitan dengan perbuatan yang tak
sesuai dengan hati nurani. Hati nurani adalah unsur kepribadian yang menilai sejauh mana pemikiran, perasaan, dan tindakan seseorang sesuai dengan tolok
ukur tertentu. Secara umum dikenal bermacam-macam rasa salah, seperti fantasy guilt, situation guilt, dan real guilt. Semuanya dianggap melanggar hati nurani
dan norma-norma sosial, dan biasanya berakhir dengan penyesalan. c.
Kematian death Baik kematian sendiri maupun kematian orang lain merupakan tragedi
alami yang pasti terjadi dan setiap orang akan mengalaminya. Tetapi sikap orang terhadap kematian pada umumnya paradoksal. Di satu pihak menyadari bahwa
kematian merupakan kepastian, tetapi di lain pihak jarang sekali secara serius bersedia memikirkan dan mempersiapkannya, lebih-lebih bila menyangkut
kematian sendiri.
II. B. Bunuh Diri II. B. 1. Pengertian Bunuh Diri
Kata suicide berasal dari bahasa latin sui yang berarti dari diri sendiri dan cidecidium yang berarti pembunuhan. Dalam Maris, Berman, dan Silverman,
2000 ada beberapa definisi dasar dari perspektif disiplin ilmu yang berbeda, diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
25 1.
pandangan psikologis yang dikemukakan oleh Shneidman 1985 yaitu bunuh diri adalah tindakan yang menyebabkan kehancuran pada diri
sendiri yang dilakukan secara sadar, paling baik dipahami sebagai perasaan tidak enak yang multidimensional pada individu yang
menganggap bunuh diri sebagai solusi terbaik 2.
pandangan eksistensial yang dikemukakan oleh jean baechler 1975,1979 yaitu bunuh diri merupakan semua perilaku yang mencari dan menemukan
solusinya pada suatu masalah eksistensial dengan membuat suatu percobaan dalam kehidupan sebagai subjeknya.
Menurut Shneidman 1996 suicide disebabkan oleh suatu rasa sakit psikologis Psychologycal pain atau psychache sik-ak. Psychache ini muncul
dari distorsi kebutuhan psikologis. Psychache merupakan rasa sakit atau penderitaan yang bersumber diadalam benak mind seseorang. Ia merupakan
proses psikologis yang intrinsik, perasaan sakit dari perasaan malu, bersalah, ketakutan, kecemasan, kesepian yang berlebihan dari bertambah tua atau sekarat.
Bunuh diri terjadi saat psychache tidah tertahankan lagi dan kematian merupakan cara untuk menghentikana aliran kesadaran yang penuh penderitaan.
Cara terbaik untuk memahami bunuh diri adalah melalui penelitian tentang emosi manusia. Saat kita mengalami emosi negatif dalam tingkat yang cukup
tinggi, gangguan dan penderitaan psikologis muncul. Penderitaan atau gangguan atau kekacauan pertubation disebabkan oleh rasa sakit, terkadang rasa sakit fisik
tapi lebih sering rasa sakit psikologis. Rasa sakit psikologis merupakan unsur dasar dari bunuh diri shneidman, 1996.
Universitas Sumatera Utara
26 Beberapa bunuh diri muncul dari keinginan yang kuat untuk keluar dari
self awareness yang aversive, yaitu dari kesadaran yang menyakitkan akan kekurangan dan ketidaksuksesan yang diatributkan seseorang pada dirinya sendiri
Baumeister,1990. Pandangan kedokteran modern bahwa bunuh diri merupakan perhatian
kesehatan mental yang diasosiasikan dengan faktor psikologis seperti kesulitan dalam menghadapi depresi, rasa sakit atau takut yang tak terelakkan, tekanan, atau
penyakit mental. Bunuh diri sering diintepretasikan sebagai “cry for help” dan perhatian, atau untuk mengekspresikan keputusasaan dan harapan untuk keluar
Barlow, 2005. Dalam bunuh diri, ada motif dan niat. Motif merupakan alasan seseorang
untuk bunuh diri, seperti depresi, perceraian, penyakit fisik, rasa malu, bersalah, dan kehilangan. Motif merupakan penyebab atau alasan yang menggerakkan
keinginan dan menyebabkan tindakan. Motif adalah hal yang mendorong dan menstimulasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan tau untuk memproduksi
suatu hasil. Niat adalah maksud yang dimiliki seseorang dalam menggunakan alat khusus bunuh diri untuk mengakibatkan suatu hasil kematian. Niat bunuh diri
biasanya mengindikasikan bahwa individu memahami sifat fisik dan konsekuensi dari tindakan merusak diri Maris, Berman, silverman, 2000
Kuchar, Potter, Powell, Rosenberg 1995 menggambarkan suicide sebagai akhir dari suatu kontinum yang bermula dari suicidal ideation, berlanjut
dengan merencanakan dan mempersiapkan untuk suicide dan berakhir dengan
mengancam, mencoba, dan benar- benar melakukan suicide SPRC, 2004 .
Universitas Sumatera Utara
27 Beck et,all 1973 mengembangkan skema klasifikasi untuk perilaku
bunuh diri. Berdasarkan klasifikasi ini, fenomena suicidal digambarkan sebagai: completed suicide, suicide atempts, suicide ideation.
O’Carrol et al 1996 menyediakan definisi yang sering digunakan dalam penelitian tentang bunuh diri. Suicide atau completed suicide didefinisikan sebagai
kematian karena luka, racun, mati lemas dimana ada bukti eksplisit maupun implisit bahwa luka tersebut diakibatkan diri sendiri dan bahwa pelaku
bermaksud untuk membunuh dirinya sendiri. Suicide attempt didefinisikan sebagai perilaku yang berpotensi menyakiti diri sendiri namun dengan hasil yang
tidak fatal Orang tersebut tidak mati, masih dapat diobati, dan ada bukti eksplisit maupun implisit bahwa orang tersebut memiliki maksud untuk
membunuh dirinya. Suicidal ideation adalah pemikiran apapun yang berkaitan dengan perilaku bunuh diri atau membentuk suatu niat untuk bunuh diri dengan
berbagai derajat keseriusan namun tidak melakukan suatu tindakan eksplisit.