BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Usman 2003 dalam Azizah 2007 meneliti pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada bank-bank di Indonesia, dimana
rasio-rasio yang digunakan adalah Quick Ratio, Loan To Deposit Ratio LDR, Operating Profit Margin OPM, Net Profit Margin NPM, Biaya
OperasionalPendapatan Operasional BOPO, Return On Asset ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, Leverage Multiplier, Credit Risk Ratio CRR dan
Deposit Risk Ratio DRR. Hasil menunjukkan bahwa Quick Ratio, ROA, Leverage Multiplier dan DRR merupakan variabel yang tepat digunakan untuk
memprediksikan laba perusahaan di masa yang akan datang. Rasio BOPO, LDR, OPM, NPM, CAR, CRR, mempunyai pengaruh yang negatif terhadap laba tahun
mendatang. Kartikasari 2006 dalam Haryanti 2007 meneliti prediksi pertumbuhan
laba dengan menggunakan rasio keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya dan menganalisis tujuh rasio keuangan yaitu
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Cash Ratio, Primary Ratio, dan Capital Adequacy Ratio. Hasilnya menunjukkan
bahwa tujuh rasio keuangan tersebut terbukti signifikan sebagai prediktor pertumbuhan laba satu tahun yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Ni Ketut 2007 meneliti pengaruh CAMEL terhadap kinerja perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Capital, Asset Quality, Management,
Earning, dan Liquidity CAMEL pada tahun 1997 - 2001 berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan ROA. Hasil analisis menunjukkan bahwa 6 variabel
independen X yang terdiri atas CAR, RORA, NPM, OEOI, CML, LDR memiliki pengaruh terhadap ROA sebesar 52,8.
B. Bank Umum
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Undang–Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan. Bank berdasarkan kegiatan usahanya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR. Bank Umum
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran Triandaru, 2008:84. Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan
masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank Umum menawarkan jasa yang bersifat umum, dalam arti dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Jasa-jasa bank mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Bank Umum juga dikenal
dengan nama bank komersil commercial bank.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan Bank Umum yaitu Triandaru, 2008:84:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan utang.
4. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah transfer. 5.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada pihak lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel tunjuk, cek atau sarana lainnya. 6.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga safe deposit box.
7. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia. 8.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak. 10.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan lain yang
berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis bank terdiri dari Kasmir, 2002:34: 1.
Bank dari segi kepemilikannya Bank ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang
memiliki bank tersebut. a.
Bank milik pemerintah Bank milik pemerintah adalah bank yang akte pendirian maupun modalnya
dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Bank milik pemerintah daerah Pemda terdapat di daerah tingkat
I dan tingkat II masing-masing propinsi. b.
Bank milik swasta nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional, misalnya Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Internasional Indonesia.
c. Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing, misalnya HSBC, Citibank dan
Bank of Tokyo. d.
Bank milik campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak
swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contohnya, Bank Commonwealth, Bank Merincorp
dan Bank Sakura Swadharma.
Universitas Sumatera Utara
2. Bank dari segi status
Bank dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat baik dalam jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya terbagi atas dua
bagian yaitu: a.
Bank devisa Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya Bank Mega, Bank CIMB Niaga dan Bank Ekonomi Raharja.
b. Bank non devisa
Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, misalnya Bank Dipo
Internasional dan Bank Jasa Jakarta.
C. Pertumbuhan Laba