2. Bank dari segi status
Bank dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat baik dalam jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya terbagi atas dua
bagian yaitu: a.
Bank devisa Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya Bank Mega, Bank CIMB Niaga dan Bank Ekonomi Raharja.
b. Bank non devisa
Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, misalnya Bank Dipo
Internasional dan Bank Jasa Jakarta.
C. Pertumbuhan Laba
Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Parameter kinerja perusahaan salah satunya
yaitu laba. Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban.
Menurut Arfan dan Herkulanus 2008:206-209, laba merupakan item laporan keuangan mendasar dan penting yang memiliki berbagai kegunaan dalam
berbagai konteks. Laba secara umum diyakini sebagai dasar untuk:
Universitas Sumatera Utara
1. Laba merupakan dasar untuk perpajakan dan pendistribusian kembali
kesejahteraan diantara individual. Versi laba seperti ini dikenal sebagai laba kena pajak, dihitung sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh badan fiskal
pemerintah. 2.
Laba diyakini sebagai petunjuk bagi kebijakan dividen perusahaan dan penyimpanan. Laba merupakan indikator jumlah maksimum yang dapat
didistribusikan sebagai dividen dan ditahan untuk ekspansi atau diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
3. Laba dipandang sebagai petunjuk investasi dan pembuatan keputusan.
4. Laba diyakini sebagai sarana prediksi yang membantu dalam memprediksi
laba masa mendatang. 5.
Laba diyakini sebagai ukuran efisiensi. Laba merupakan ukuran pengelolaan manajemen atas sumber daya perusahaan dan efisiensi manajemen dalam
menjalankan kegiatan perusahaan. Laba yang diperoleh tidak dapat dipastikan, oleh karena itu dibutuhkan
suatu prediksi pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik,
mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Dividen yang akan dibayar di masa
mendatang besarnya sangat bergantung pada prospek pertumbuhan laba dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri, semakin tinggi tingkat pertumbuhan laba
perusahaan, maka semakin besar jumlah dividen yang akan dibayarkan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hanafi dan Halim dalam Haryanti 2007, pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Besarnya perusahaan
Perusahaan jika semakin besar maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
2. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3. Tingkat leverage
Perusahaan yang memiliki tingkat hutang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa yang akan datang yang meningkat membuat pertumbuhan laba semakin tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu
Perubahan laba di masa lalu jika semakin besar, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa yang akan datang.
Menurut Anoraga dan Pakarti dalam Haryanti 2007 ada dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba yaitu analisis fundamental dan
analisis teknikal. 1.
Analisis fundamental adalah analisis kinerja perusahaan berdasarkan data yang berasal dari perusahaan, baik berupa laporan keuangan, laporan tahunan
maupun informasi lain mengenai seluk-beluk perusahaan Raharjo, 2006:127.
Universitas Sumatera Utara
Para analis fundamental mencoba memprediksikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengestimasi faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi pertumbuhan laba yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi dan kondisi keuangan yang tercermin melalui kinerja perusahaan.
2. Analisis teknikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data atau catatan
pasar yang digunakan berupa grafik. Analisis ini berupaya untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengamati perubahan
laba di masa lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
Analisis yang digunakan untuk menentukan pertumbuhan laba dalam penelitian ini adalah analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan
analisis yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Salah satu bagian dari analisis fundamental adalah analisis rasio yaitu analisis dengan menggunakan hubungan
matematis antarvariabel keuangan yang satu dengan yang lain. Menurut Sartono 2001 dalam Yuniastuti 2009, analisis rasio dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan finansial masa lalu, masa sekarang dan untuk memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang.
D. Permodalan Capital