seseorang dapat mengubah prilaku seksualnya ke arah yang lebih bertanggung jawab.
2.5.1 Tujuan Pendidikan Seks
Tujuan pendidikan seks adalah membentuk sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dalam membimbing anak dan remaja kearah hidup
dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya. Penjabaran tujuan pendidikan seks adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental
dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2. Mengurangi seksual peran, tuntunan dan tanggung jawab .
3. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua
manifestasi yang bervariasi. 4.
Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga.
5. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial
untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.
6. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual
agar individu dapat menjaga diri dalam melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Universitas Sumatera Utara
7. Untuk mengurangi ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan
eksploitasi yang berlebihan. 8.
Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktifitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai
peran. Mu’tadin, 2002
2.5.2 Kurikulum Pendidikan Seks.
Menurut Athar, kurikulum pendidikan seks terdiri dari : 1.
Pertumbuhan dan perkembangan seksual. a.
Jadwal bagi pubertas. b.
Perubahan-perubahan fisik selama pubertas. c.
Kebutuhan untuk berkeluarga. 2.
Fisiologis sistem reproduksi a.
Bagi para wanita : organ, menstruasi, sindrom pre menstruasi. b.
Bagi para pemuda : organ dan dorongan seksual. 3.
Konsepsi, perkembangan janin, dan kelahiran. 4.
Penyakit menular seksual 5.
Aspek-aspek mental, emosi, dan sosial dari pubertas. 6.
Etika sosial, moral dan agama. 7.
Bagaimana menghindari pengaruh buruk teman sebaya.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Fakor Yang Mempengaruhi Sikap dan Tindakan Ibu Dalam