g. Setelah diisi, kuisioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa
kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan saat itu juga. Kemudian nilai masing-masing jawaban sikap dikategorikan :
a. sikap baik bila responden memperoleh nilai antara 35-60.
b. Sikap buruk bila responden memperoleh nilai 0-34.
Nilai masing-masing jawaban tindakan dikategorikan : a.
baik apabila responden memperoleh nilai 24-30 b.
buruk apabila responden memperolah nilai 15 – 22.
4.7 Analisa Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa kuisioner yang telah kembali apakah semua
pertanyaan telah diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk. b.
Koding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa.
c. Analisa, yaitu menganalisa data yang telah terkumpul dengan menentukan
presentasi jawaban dari setiap responden. Data yang didapat dianalisa dengan menggunakan komputerisasi
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL PENELITIAN 5.1.1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Dalam Pemberian
Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008 No
Umur f
1 37 – 39 tahun
8 26.7
2 40 – 42 tahun
11 36.7
3 43 – 45 tahun
4 13.3
4 46 – 48 tahun
4 13.3
5 49 – 51 tahun
2 6.7
6 52 – 57 tahun
1 3.3
Total 30
100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui ibu yang berumur 40 – 42 tahun merupakan responden yang terbanyak yaitu 11 orang 36,7, sedangkan
kelompok ibu yang berumur 52 – 57 tahun yang paling sedikit yaitu 1 orang 4,9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Agama Ibu Dalam Pemberian
Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008 No
Agama f
1 Islam
23 76.7
2 Kristen Protestan
5 16.7
3 Kristen Khatolik
2 6.7
Total 30
100.0
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar ibu beragama islam yaitu ada 23 orang 76,7, kristen protestan ada sebanyak 5 orang 16,7 dan 2 orang
6,7 beragama kristen khatolik.
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Dalam
Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008 No
Pendidikan f
1 SD
3 10.0
2 SLTP
8 26.7
3 SLTA
11 36.7
4 Diploma sarjana
8 26.7
Total 30
100.0
Tabel diatas menunjukkan ibu berlatarbelakang pendidikan SLTA ada 11 orang 36,7, pendidikan SLTP dan diplomasarjana masing-masing sebanyak 8
orang 26,7 dan pendidikan SD sebanyak 3 orang 10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Dalam
Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008 No
Pekerjaan f
1 Pegawai Negeri
10 33.3
2 Pegawai Swasta
1 3.3
3 Wiraswasta
3 10.0
4 Ibu rumah tangga
16 53.3
Total 30
100.0
Tabel diatas menunjukkan sebagian responden berstatus sebagai ibu rumah tangga ada 16 orang 53,3, pegawai negeri ada 10 orang 33,3, wiraswasta
sebanyak 3 orang 10 dan pegawai swasta ada 1 orang 3,3.
5.1.2. Sikap Tabel 5.5.
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Dalam Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008
No Sikap
f
1 Baik
27 90.0
2 Buruk
3 10.0
Total 30
100.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu mempunyai sikap positif baik dalam memberikan pendidikan seks kepada
putrinya yaitu sebanyak 27 orang 90 dan 3 orang 10 bersikap negatif buruk terhadap pemberian pendidikan seks pada anaknya.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Tindakan Tabel 5.6.
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Ibu Dalam Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri Tahun 2008
No Tindakan
f
1 Baik
21 70.0
2 Buruk
9 30.0
Total 30
100.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan ibu yang bertindak baik dalam memberikan pendidikan seks pada anak remajanya ada sebanyak 21 orang 70
sedangkan 9 orang 30 bertindak buruk terhadap pemberian pendidikan tersebut.
5.2. PEMBAHASAN 5.2.1. Sikap Ibu Dalam Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri
Berdasarkan Tabel 5.5. diketahui hampir seluruh ibu mempunyai sikap positifbaik dalam memberikan pendidikan seks kepada putrinya yaitu ada
sebanyak 27 orang 90 dan 3 orang 10 bersikap negatif buruk terhadap pemberian pendidikan seks pada remaja putrinya.
Glasier dan Gebbie 2005 menyatakan bahwa pendidikan seks yang diterima oleh kaum muda seharusnya membuat mereka berkembang menjadi
orang yang sehat secara seksual, yang mampu membuat keputusan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh mengenai kehidupan seks mereka baik saat ini
maupun dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Sarwono 2002 mengutip pendapat Schinke 1984 yang membuktikan anak maupun orangtua bisa terbuka dan menerima pendidikan seks sejauh yang
memberikannya adalah orang lain, bukan dari orang tua atau anggota keluarga sendiri.
Namun Sarwono juga mengutip hasil penelitian Fox dan Inazu, bahwa perlunya pendidikan seks untuk remaja khusus yang dilakukan orang tua.
Semakin sering terjadinya percakapan tentang seks antara ibu dan anak maka tingkah laku seksual anak makin bertanggung jawab. Semakin awal komunikasi
tersebut dilakukan, fungsi pencegahannya makin nyata. Penelitian Synovate atas nama DKT Indonesia melalui penelitian perilaku
seks di Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya membuktikan informasi tentang seks remaja dapatkan melalui teman 65, film porno 35, sekolah 19 dan
orang tua 5. Dari persentase ini ditemukan bahwa informasi dari teman lebih dominan daripada orang tua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti
dengan permasalahan seks karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
5.2.2. Tindakan Ibu Dalam Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri
Berdasarkan tabel 5.6. menunjukkan ibu yang bertindak baik dalam memberikan pendidikan seks pada anak remajanya sebanyak 21 orang 70
sedangkan 9 orang 30 bertindak buruk terhadap pemberian pendidikan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Effendi 1998 menyatakan bahwa orang tua tidak dapat dipisahkan dari ikatan keluarga yang mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam
pendidikan anak terutama pendidikan seks. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubung dengan
individu dalam kondisi dan situasi tertentu. Mu’tadin 2002 menyatakan bahwa banyak orang tua yang tidak
memberikan pendidikan seks kepada anak remajanya karena mereka berpendapat bahwa seksualitas merupakan sesuatu yang alamiah yang akan diketahui setelah
menikah dan menganggap seks sebagai masalah yang tabu untuk dibicarakan. Walaupun banyak media yang telah memfasilitasi tentang pendidikan seks.
Pendapat diatas didukung dengan hasil penelitian dilapangan yaitu sebesar 30 ibu masih beranggapan bahwa pembicaraan mengenai seks merupakan hal
yang tabu dan tidak lumrah dilakukan. Namun 70 ibu menyatakan sifat keterbukaan orang tua khususnya ibu dan anak sangat besar peranannya dalam
menyampaikan pesan-pesan pendidikan seks ini. Ibu bersedia menjadi sahabat bagi anaknya dalam hal mendengarkan cerita tentang ketertarikan putri terhadap
lawan jenisnya, disituasi inilah peluang yang sangat besar bagi ibu untuk memberikan informasi seks sekaligus nilai- nilai moral agama pada putrinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan karakteristik ibu diketahui ibu yang berumur 40 – 42 tahun merupakan responden yang terbanyak, sebagian besar ibu beragama islam
ada 23 orang 76,7, ibu berpendidikan SLTA ada 11 orang 36,7 dan mayoritas ibu bersatatus sebagai ibu rumah tangga ada 16 orang 53,3.
2. Berdasarkan kategori sikap ibu dalam pemberian pendidikan seks pada putri
remajanya diketahui sebanyak 27 ibu 90 mempunyai sikap positif baik dan 3 ibu 10 bersikap negatif buruk terhadap pemberian pendidikan seks
pada remaja putrinya. 3.
Berdasarkan tindakan ibu dalam memberikan pendidikan seks pada putri remajanya diketahui sebanyak 21 orang 70 sedangkan 9 orang 30
berindak buruk terhadap pemberian pendidikan tersebut.
6.2. Saran
1. Ciptakan suasana komunikasi yang bersifat terbuka dengan anak disaat
membahas berbagai permasalahan atau berusaha menjadi sahabat bercerita bagi anak.
Universitas Sumatera Utara
2. Berusaha menggali informasi dan sebanyak mungkin mengenai pengetahuan
seks dan reproduksi kesehatan baik melalui media massa maupun langsung ke pakarnya sehingga dapat dijadikan bekal dalam memberikan pemahaman
pendidikan seks pada anak. 3.
Peningkatan pemahaman dan penanaman nilai-nilai adat dan agama dilingkungan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abineno, J.L. 2002. Seksualitas dan Pendidikan Seksualitas. Jakarta : PT BPK
Gunung Mulia.
Al- Ghifari, A. 2002. Kesucian Wanita. Bandung : Mujahid Press. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Rineka Cipta.
Athar, S. 2004. Bimbingan Seks Bagi Kaum Muda Muslim. Jakarta : Pustaka
Zahra
Darwinsyah, R, S. 2003. Seksualitas Remaja Indonesia. Dibuka pada website,
http:situs, kespro.infokrrkrr03.htm.
Dianawati, A. 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja . Jakarta : PT Kawan
Pustaka.
Djiwandono, W. E.S. 2001. Menjawab Pertanyaan Anak Anda Tentang Seks.
Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Effendy, N.1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Msyarakat. Jakarta:
EGC.
Fauzan, F. 2002. Pendidikan Seks Bagi Remaja. www.kespro.infokrkrr02.htm
.
Fuady, Z. 2007. Pendidikan Masa Pubertas. Ciputat: Wadi Press.
Universitas Sumatera Utara
Gunarsa, D.S. 1993. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Gupte, S. 2004. Panduan Perawatan Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor. He-Man. 2006. Pendidikan Seks dan Seks Tabu. www.kespro.com.
Hurlock,B. E. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Mohammad, K. 1998. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mu’tadin, Z. 2002. Pendidikan Seks pada Remaja. www.psikologi.com
.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Adi Mahastya. PKBI. 1997. Pendidikan Seksualitas untuk Remaja: Peran Pendamping Dalam
Perkembangan Seksualitas Remaja. Kerjasama PKBI dengan The Ford
Foundation.
Sarwono, W,S. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Universitas Sumatera Utara
KUISIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
Ibu diharapkan : 1.
Menjawab pertanyaan yang tersedi dengan memberikan tanda chekslist √
pada tempat yang disediakan. 2.
Semua pertanyaan harus dijawab 3.
Tiap satu pertanyaan diisi dengan satu jawaban. 4.
Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan pada peneliti.
A. DATA BIOGRAFI NO
: Usia anak remaja
: tahun
Usia responden :
tahun Agama
: Islam Kristen protestan
Kristen Katolik Hindu
Budha Pendidikan terakhir : Tidak sekolah
SD SMP
SMU Diploma Perguruan tTinggi
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Pegawai Swasta Wiraswasta
Buruh Petani
Ibu Rumah Tangga
Universitas Sumatera Utara
B. Kuisioner Penelitian Tentang Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian Pendidikan Seks Pada Remaja Putri.