buku teks yang ada, untuk sumber materi pembelajaran diperlukan banyak buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas. Buku teks pelajaran menurut
Suryaman 2012:110 adalah buku acuan wajib pembelajaran yang digunakan disatuan pendidikan dasar dan menengah yang isinya merujuk pada standar isi
untuk pendidikan dasar dan menengah. Adapun jenis pengembangan materi pembelajaran,
yakni jenis
penyusunan, pengadaptasian,
pengadopsian, penerjemahan, dan perevisian. Setelah berhasil mengidentifikasi materi
pembelajaran dan memilih sumber materi pembelajaran, langkah selanjutnya adalah memutuskan dalam bentuk apa materi pembelajaran tersebut disajikan
kepada siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa
buku teks pelajaran ialah buku wajib yang digunakan di sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Faisal Isnan 2014
yang berjudul ” Analisis Materi Tata Bahasa Dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Menengah Atas
”, yang menyimpulkan bahwa materi-materi yang dapat dikatakan terintegrasi dengan kurikulum, yaitu pada
kesesuaian materi dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian dalam buku
pelajaran Bahasa Indonesia ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan baca-catat.
Hasil penelitian Faisal Isnan materi tata bahasa dalam BSE Bahasa Indonesia SMA terdiri dari materi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Dari 83 materi yang ada dalam BSE Bahasa Indonesia SMA, dapat diketahui bahwa fonologi dibagi menjadi satu submateri, yaitu membedakan fonem Bahasa
Indonesia. Morfologi dibagi menjadi lima submateri, yaitu afiksasi, reduplikasi, proses pemajemukan, mengidentifikasi proses morfologis, serta kata dan
penggunaannya. Sintaksis dibagi menjadi tiga submateri, yaitu frasa, klausa, dan kalimat. Semantik dibagi menjadi dua submateri, yaitu jenis-jenis semantik serta
perubahan dan pergeseran makna. Dalam kesesuaian materi tata bahasa dengan kurikulum KTSP, ditemukan materi-materi yang dapat dikatakan terintegrasi
dengan kurikulum, yaitu pada materi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, namun hanya terdapat dalam Kompetensi Dasar dan submateri tata
bahasa tertentu. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian mengenai analisis materi
membaca berdasarkan kurikulum 2013. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Faisal Isnan dengan penelitian ini terletak pada materi yang digunakan.
Dalam materi yang dianalisis, peneliti menganalisis materi membaca, sedangkan Faisal Isnan menganalisis materi tata bahasa. Persamaannya terletak pada
kesesuaian materi dengan kurikulum.