dapat berlatih untuk menghargai pendapat dan keberadaan teman, sifat egois dan dominasi siswa “pintar” dalam kelompok mulai berkurang.
Penggunaan pendekatan
cooperative learning
dalam pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan keefektivan pembelajaran akuntansi.
Cooperative learning
merupakan suatu metode belajar pada individu yang berusia sebaya dengan berbagai tingkat kemampuan bekerja sama secara berpasangan untuk
mencapai tujuan tertentu. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan penguasaan materi tiap anggotanya. Dalam metode
pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih terstruktur dan guru memberikan arahan yang lebih jelas.
Peneliti memilih salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe
Group Investigation
untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi bagi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SMA Negeri 02 Sukoharjo. Tipe
ini dipilih karena diyakini dapat membuat situasi belajar yang lebih efisien dalam suatu kelompok. Selain itu, tipe pembelajaran ini menunjukkan adanya
keseimbangan peran antara guru sebagai salah satu sumber belajar dan peran aktif siswa dalam mengkontruksi pengetahuan secara individual dan sosial.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Peningkatan Prestasi Belajar dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation
pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SMA Negeri 02
Sukoharjo Tahun Ajaran 20092010.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran Akuntansi yang selama ini diterapkan yaitu
metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok efektif meningkatkan prestasi belajar siswa?
2. Mengapa siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 kurang aktif berpartisipasi
dalam diskusi kelompok pada proses pembelajaran mata pelajaran Akuntansi?
3. Mengapa kegiatan presentasi kelompok siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan
Sosial 4 untuk mata pelajaran Akuntansi belum optimal? 4.
Mengapa siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 kurang antusias terhadap mata pelajaran Akuntansi?
5. Mengapa prestasihasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4
untuk mata pelajaran Akuntansi belum maksimal? Belum memenuhi standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran Akuntansi
yaitu 62,00?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan
prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation
pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SMA Negeri 02 Sukoharjo tahun ajaran 20092010.
Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti serta untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih berguna, maka penelitian ini membatasi
masalah sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui pengukuran dan penilaian terhadap penguasaan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Sedangkan prestasi belajar akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi partisipasi siswa
dalam mengajukan pertanyaan ide dalam diskusi kelas, partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan, interaksi antar siswa dalam kelompok kooperatif, serta
nilai akhir penyajian materi pelajaran akuntansi yang diberikan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
group investigation
. 2.
Group Investigation Group Investigation
merupakan proses penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari beberapa orang, dan selanjutnya kelompok tersebut
mengkomunikasikan hasil perolehan anggotanya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang atau kelompok lain, karena dalam suatu investigasi
dapat diperoleh satu atau lebih hasil.
D. Perumusan Masalah