c Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Dalam hal ini
berarti bahwa motivasi menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai
tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
3 Model Proses Motivasi
Motivasi bisa muncul jika seseorang merasakan adanya kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa. Motivasi dapat
digambarkan sebagai suatu kekuatan yang mana individu didorong untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan kekuatan
itu dihasilkan melalui proses rangsangan yang kuat dari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu dalam hal ini akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu melalui pembentukan perilaku. Berikut ini merupakan model proses motivasi menurut
Sciffman dan Kanuk 2007: 72.
Gambar 2. Model Proses Motivasi
Pada gambar di atas disajikan model dari proses motivasi. Bila dilihat dari gambar tersebut, kebutuhan yang tidak
terpenuhi merupakan dasar utama bagi seseorang untuk melakukan aktivitas pekerjaannya. Kebutuhan yang tidak
terpenuhi menyebabkan orang berkeinginan mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan itu. Rasa tidak senang dan ketegangan
muncul ketika kebutuhan itu sendiri tidak terpenuhi. Karena tidak terpenuhi kebutuhan tersebut, maka muncul suatu kondisi
kegairahan yang diacu sebagai dorongan. Semakin kuat dorongan itu, maka semakin penting respon yang dirasakan.
Berdasarkan pengalaman belajar dan proses kognitif, perilaku kemudian terbentuk untuk mengarah pada pencapaian tujuan,
Kebutuhan yang belum tercapai
Ketegangan
D
orongan
Belajar
Proses kesadaran
Pemenuhan tujuan atau
kebutuhan
Pengurangan ketegangan
P
erilaku
yaitu memenuhi kebutuhan. Proses itu akan berbalik kembali pada suatu tingkat rangsangan kebutuhan.
b. Status Sosial Ekonomi
1 Pengertian Status Sosial Ekonomi
FS.Chapin Kaare, 1989:26 menyatakan bahwa status sosial ekonomi merupakan posisi yang ditempati individu atau
keluarga yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang
dan partisipasi dalam aktifitas kelompok dari komunitasnya. Menurut John W. Santrock 2009: 194 Status sosial ekonomi
adalah kategori orang-orang menurut karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan mereka. Pada umumnyanya anggota
masyarakat memiliki pekerjaan yang bervariasi prestisenya, tingkat pendidikan yang berbeda dimana beberapa individual
memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan yang lebih baik dibanding orang lain, sumber daya ekonomi yang berbeda,
dan tingkat jabatan atau kekuasaan untuk mepmpengaruhi lembaga masyarakat.
Menurut Sugihartono 2007: 30 mengemukakan bahwa status sosial ekonomi orangtua meliputi tingkat pendidikan
orangtua, pekerjaan orangtua, dan penghasilan orangtua. Sedangkan menurut Soerjono Sukanto 2010: 208 status sosial
ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang
berkaitan dengan orang lain didalam lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
status sosial ekonomi adalah kondisi atau kedudukan seseorang yang dilihat berdasarkan pada pekerjaan, pendidikan,
penghasilan, serta kepemilikan harta.
2 Faktor- faktor yang Menentukan Status Sosial Ekonomi
Menurut Soerjono Sukanto 2010: 209 hal-hal yang mempengaruhi status sosial ekonomi antara lain:
a Ukuran kekayaan, semakin kaya seseorang, maka akan
tinggi tingkat status seseorang di dalam masyarakat. b
Ukuran kekuasaan, semakin tinggi dan banyak wewenang seseorang dalam masyarakat, maka semakin tinggi tingkat
status ekonomi seseorang tersebut. c
Ukuran kehormatan, orang yang disegani di masyarakat akan ditempatkan lebih tinggi dari orang lain dalam
masyarakat. d
Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan. Status sosial ekonomi masyarakat juga dapat dilihat dari
beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini, yaitu:
a Pekerjaan
Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Pekerjaan merupakan usaha manusia untuk mendapatkan
imbalan atau upah baik berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan akan menentukan
status sosial ekonomi seseorang karena dari hasil bekerja segala kebutuhan akan dapat terpenuhi.
b Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3
pendidikan bertujuan untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab ke
masyarakat dan kebangsaan”. Pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non
formal. Jalur pendidikan formal meliputi jenjang pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi.
c Penghasilan
Penghasilan adalah jumlah semua penghasilan kepala rumah tangga dan anggota keluarga lainnya yang
diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Pendapatan yang diperoleh ditentukan dari jenis pendidikan dan
pekerjaan yang dimiliki. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan memperoleh kesempatan yang lebih
luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga pendapatan yang diterima juga naik.
d Kepemilikan Harta atau Fasilitas
Kepemilikan harta atau fasilitas adalah harta dalam bentuk barang-barang yang masih bermanfaat dalam menunjang
kehidupan seseorang. Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang, akan menunjukkan status sosial ekonominya di
dalam masyarakat. Maka akan timbul prestise yang tinggi dari diri seseorang tersebut
3 Bentuk-bentuk Status Sosial Ekonomi