Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

Tabel 4.11. Validitas data Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0,216 X12 0,121 Product X13 0,967 X21 0,128 Price X22 0,193 X31 0,998 X32 -0,201 Distribution X33 0,010 X41 0,249 Promotion X43 0,314 Y3 0,193 Purchase Decision Y4 -0,089 Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.12. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Faktor Loading SFL Kuadrat Error [ εј] Construct Realibility Varience Extrated X11 0,216 0,047 0,953 X12 0,121 0,015 0,985 Product X13 0,967 0,935 0,065 0,459 0,332 X21 0,128 0,016 0,984 Price X22 0,193 0,037 0,963 0,050 0,027 X31 0,998 0,996 0,004 X32 -0,201 0,040 0,960 Distribution X33 0,010 0,000 1,000 0,249 0,346 X41 0,249 0,062 0,938 Promotion X43 0,314 0,099 0,901 0,147 0,080 Y3 0,193 0,037 0,963 Purchase Decision Y4 -0,089 0,008 0,992 0,006 0,023 Batas Dapat Diterima ≥0,7 ≥0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate berada diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.13. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 0,032 0,066 X12 3 7 -0,243 -0,508 X13 4 7 -0,565 -1,182 X21 4 7 0,315 0,658 X22 3 7 0,383 0,802 X31 3 7 -0,166 -0,346 X32 4 7 -0,431 -0,901 X33 3 7 0,073 0,152 X41 3 7 -1,004 -2,100 X43 4 7 -0,911 -1,906 Y3 4 7 -0,551 -1,153 Y4 2 7 0,281 0,5587 Multivariate 2,823 0,789 Batas Normal ±2,58 Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM