40
kesiapan  berwirausaha.  Hasil  Uji  F  menemukan  bahwa  variabel  peran  orang tua,  ketrampilan  pengelolaan  UJB,  dan  self-efficacy    secara  simultan
berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kesiapan  berwirausaha  dengan nilai  F  sebesar  81,275  dan  nilai  si  0,000.  Adjusted    R
2
sebesar  0,550 menunjukkan bahwa variabel peranan orang tua, ketrampilan mengelola UJB,
dan  self-efficacy    secara  bersama-sama  memberikan  sumbangan  efektif sebesar  55  terhadap  kesiapan  berwirausaha  siswa  SMKN  Kompetensi
Keahlian Jasa Boga di DIY. 5.  Penelitian oleh Aditya Dion Mahesa dan Edy Rahardja
Penelitian  yang  dilakukan  Aditya  Dion  Mahesa  dan  Edy  Rahardja 2012  tentang  Faktor-Faktor  Motivasi  yang  Mempengaruhi  Minat
Berwirausaha.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  semua  variabel independen  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  minat  siswa  untuk
menjadi  seorang  pengusaha,  faktor  self-efficacy  merupakan  variabel  paling dominan yang mempengaruhi minat berwirausaha.
C. Kerangka Pikir
Orang  tua  memiliki  peran  yang  besar  dalam  menumbuhkan  kesiapan berwirausaha pada anak, yaitu salah satunya dengan membiasakan anak percaya diri,
madiri,  bertanggung  jawab,  belajar  mengambil  keputusan  serta  dididik  untuk  tidak mudah  putus  asa.  Kemungkinan  anak  akan  memiliki  siap  mental  wirausaha  yang
baik. Sikap mental yang diperoleh melalui pendidikan dalam keluarga serta motivasi
41
untuk  memenuhi  kebutuhan  yang  lebih  tinggi  dan  diimbangi  dengan  peningkatan ketrampilan dapat meningkatkan  self-efficacy pada siswa. Siswa dengan self-efficacy
yang tinggi cenderung memiliki kesiapan yang tinggi pula. Upaya  penumbuhan  kesiapan  berwirausaha  diharapkan  dapat  memberikan
keberhasilan di lapangan kerja untuk berusaha mandiri.Adanya peran orang tua, guru, maupun  self-efficacy  dimana  kesinambungan  antara  ketiga  faktor  tersebut  diduga
mempunyai pengaruh terhadap kesiapan berwirausaha.Untuk mendapatkan gambaran tentang  kesiapan  berwirausaha,  maka  dapat  diuraikan  dalam  kerangka  berpikir  dan
skema kerangka berpikir, yaitu sebagai berikut. 1.  Pengaruh  Peran  Orang  Tua  Terhadap  Kesiapan  Berwirausaha  Siswa  SMK
Muhammadiyah 1 Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video Orang tua memiliki peran penting terhadap anak. Orang tua memberikan
dukungan  kepada  anak-anaknya  khususnya  dalam  hal  mencukupi  kebutuhan- kebutuhan  seperti  pendidikan,  kesehatan,  sandang,  pangan,  dan  lain
sebagainnya.Naffziger, et al 1994 mengatakan bahwa banyaknya individu sejak dini  dididik  dan  dimotivasi  untuk  menjadikan  karier  pendahulu  orang  tua
sebagai pilihan kariernya dimasa datang. Mengingat hal tersebut, peran orang tua sangat  penting  dalam  pembentukan  kepribadian  anak  untuk  menyiapkan  anak
siap  berwirausaha.  Selain  dalam  pembetukan  kepribadian  anak  dengan  cara memberikan  inspirasi,  pengalaman,  menularakan  bakat,  sikap  berani  yang
diajarkan kepada anak. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan untuk mempengaruhi kesiapan pada anak atau siswa.
42
2.  Pengaruh  Peran  Guru  Terhadap  Kesiapan  Berwirausaha  Siswa  SMK Muhammadiyah 1 Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video
Guru  memiliki  peran  yang  penting  dalam  menumbuhkan  sikap berwirausaha  dan  kesiapan  dalam  berwirausaha.  Di  sekolah  guru  berperan
sebagai  komunikator,  motivator,  fasilitator,  sebagai  pemberi  inspirasi  dan pembimbing dalam  pengembangan sikap dan tingkah  laku  serta nilai-nilai  yang
dibutuhkan dalam berwirausaha.
3.  Pengaruh  Self-Efficacy  Terhadap  Kesiapan  Berwirausaha  Siswa  SMK Muhammadiyah 1 Bantul Kompetensi Keahlian Audio Video
Berdasarkan  dimensi-dimensi  pada  self-efficacy  jika  dilihat  dari  tingkat kesulitan tugas, individu akan memilih tugas-tugas yang dapat dikerjakan sesuai
dengan  kemampuannya.  Individu  yang  memiliki  self-efficacy  yang  rendah merasa  tidak  memiliki  keyakinan  bahwa  mereka  dapat  menyelesaikan  tugas,
maka mereka akan berusaha untuk menghindari tugas tersebut. Self-efficacy yang rendah tidak hanya dialami oleh individu yang tidak memiliki kemampuan, akan
tetapi  dapat  dialami  oleh  individu  yang  berbakat.  Selain  itu,  dengan  adanya keyakinan  individu  akan  menyelesaikan  tugas-tugas  tersebut  dengan  tuntas  dan
baik  di  mana  tugas-tugas  tersebut  beragam  dengan  individu  lainnya.  Rasa keyakinan  tersebut  dapat  ditimbulkan  dari  ketrampilan  siswa.  Semakin  tinggi
kemampuan  yang  dimiliki  siswa  maka  akan  semakin  tinggi  self-efficacy  yang
43
ada, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, diharapkan jika self-efficacy seorang siswa tinggi, maka diharapkan pula siswa memiliki kesiapan untuk berwirausaha
yang tinggi pula.
Gambar 1. Skema masalah antara peran orang tua, peran guru, dan self-efficacy terhadap kesiapan berwirausaha
Dilihat  dari  skema  di  atas  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  mengetahui pengaruh antara peran orang tua terhadap kesiapan berwirausaha, pengaruh peran
guru  terhadap  kesiapan  berwirausaha,  dan  pengaruh  terhadap  self-efficacy kesiapan berwirausaha. Penelitian ini juga berfungsi untuk mengetahui pengaruh
peran  orang  tua,  peran  guru,  dan  self-efficacy  secara  bersama-sama  terhadap kesiapan berwirausaha.
Peran Orang Tua
Peran Guru
Self-Efficacy Kesiapan
Berwirausaha
44
D. Hipotesis Penelitian