Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Tulang Remaja

31 aktivitas fisik seseorang tinggi maka ia akan memperoleh rangsangan untuk memenuhi kebutuhan kalsium dengan berusaha mengkonsumsi makanan sumber kalsium Fikawati et al., 2005. Penelitian Lloyd et al., 2004, menunjukkan adanya hubungan yang positif antara tingkat aktivitas fisik olahraga dengan massa dan kekuatan tulang aktivitas fisik olahraga pada masa remaja berhubungan dengan massa tulang dan kekuatan tulang panggul masa dewasa.

2.5.1. Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Tulang Remaja

Puncak massa tulang menentukan massa tulang pada usia lanjut dengan kata lain untuk menjamin terjadinya massa tulang di usia tua tergantung pada puncak massa tulang di masa pertumbuhan Gibson, 2005. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi atau dirubah antara lain; 1 Usia; Usia adalah jumlah hari, bulan, tahun yang telah dilalui sejak lahir sampai dengan waktu tertentu. Usia juga biasa diartikan sebagai satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun mati. Misalnya umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung Fitriansyah, 1999. 2 Gender diperkirakan selama hidup wanita akan kehilangan massa tulang 30-50 sedangkan pria hanya 20-30 namun tidak berarti semua wanita yang telah mengalami keterlambatan haid atau ketidakteraturan siklus haidnya akan mengalami keterlambatan pembentukan kepadatan tulangnya. 3 Genetik; faktor utama yang menentukan resiko menurunnya mineralisasi massa tulang adalah faktor genetik perempuan muda yang ibunya pernah mengalami patah tulang belakang peluang lebih besar mengalami pengurangan masa tulang pengalaman patah tulang pada usia muda Universitas Sumatera Utara 32 juga menjadi indikasi bertambahnya resiko mengalami osteopenia dimasa dewasa dikemudian hari masa tuanya Setiono Mangoenprasodjo, 2005. Wanita yang aminore dan siklus haid yang tidak teratur pria yang mengalami defisit testosteron hormon ini dalam darah diubah menjadi estrogen. 4 gangguan hormonal lain, seperti tiroid, paratiroid, insulin dan glucoscorticoid. Sedangkan faktor risiko yang dapat dirubah atau dimodifikasi antara lain;

1. Ekonomi; faktor ekonomi memengaruhi

konsumsi kalsium remaja, tingkat ekonomi tinggi memengaruhi keragaman jenis makanan dan minuman sumber kalsium daripada remaja dengan sosial ekonomi rendah sulit untuk kesediaan sumber kalsium tidak cukup dirumah. Faktor ekonomi masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi atau kaya adalah susu dan hasil olahannya yang mengandung sekitar 1150 mg kalsium per liter. Sumber lain kalsium adalah sayuran hijau, kacang-kacangan dan ikan yang dikalengkan WNPG, 2004. Semakin rendah ekonomi seseorang atau pendapatan seseorang semakin rendah juga daya beli seseorang untuk membeli dan mengkonsumsi makanan yang lebih higienis dan bermanfaat tinggi bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, seperti halnya susu hal ini sangat jarang dapat dibeli oleh masyarakat dengan ekonomi kebawah. 2 pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prilaku manusia menurut teori kognitif dijelaskan bahwa manusia adalah mahluk rasional tingkah lakunya ditentukan kemampuan berpikir. Semakin berpendidikan dan semakin berpengatahuan semakin baik perbuatan untuk memenuhi kebutuhannya Makmun, 1996. 3 Imobilitas; immobilitas dalam waktu yang lama memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami penurunan kepadatan tulang. Imobilitas akan terjadi Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Gangguan Tidur Pada Remaja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pancur Batu

3 54 92

Konsumsi Energi Dan Aktivitas Fisik Wanita Usia Lanjut Di Kelurahan Helvetia Timur Medan Tahun 2003

0 37 63

Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan

2 83 115

Konsumsi Pangan dan Gizi serta Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada Remaja Usia 13-18 Tahun di Indonesia

1 3 74

Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Protein serta Aktivitas Fisik dengan Massa Otot pada Remaja di Perdesaan dan Perkotaan.

0 3 39

Hubungan antara Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada Anak Obesitas Di Usia Sekolah Dasar

0 17 61

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja - Hubungan Pola Konsumsi Kalsium dan Aktivitas Fisik Remaja Usia 15-18 Tahun di Sekolah Menengah Atas Swasta Cahaya Medan 2013

0 0 32

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pola Konsumsi Kalsium dan Aktivitas Fisik Remaja Usia 15-18 Tahun di Sekolah Menengah Atas Swasta Cahaya Medan 2013

0 1 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL (KHAMAR) PADA REMAJA USIA 15-18 TAHUN

0 0 99

7. Lampiran 7.1. Formulir Kuisioner KUISIONER PERSEPSI DAN POLA KONSUMSI SUSU SAPI DI KALANGAN REMAJA USIA 16-18 TAHUN DI KOTA SURAKARTA. - POLA KONSUMSI DAN PERSEPSI TERHADAP SUSU SAPI DI KALANGAN REMAJA USIA 16 -18 TAHUN DI KOTA SURAKARTA, PROVINSI JAWA

0 0 25