13
b. Faktor Pendorong Minat Baca
Menurut Sutarno NS, 2006:27-29 Faktor yang menjadi pendorong atas minat baca ialah ketertarikan, kegemaran, hobi
membaca, dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca. Selain faktor tersebut,
terdapat faktor lain yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat meliputi :
1 Rasa ingin tau yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi,
2 Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas,
dan beragam, 3 Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya
adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca,
4 Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual, dan
5 Berprinsip hidup
bahwa membaca
merupakan kebutuhan rohani.
Berdasarkan pendapat
tersebut, faktor-faktor
yang mendorong minat baca meliputi, rasa ingin tahu, keadaan
lingkungan, ketertarikan akan informasi, dan kegemaran membaca.
3. Kajian Teori Tentang Budaya Baca a. Pengertian Budaya Baca
Koentjaraningrat 2009:146 mengemukakan bahwa budaya adalah “daya dan budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Sutarno NS 2006:27 mengemukakan bahwa budaya merupakan pikiran, atau akal budi yang tercermin di
dalam pola pikir sikap, ucapan dan tindakan seseorang di dalam
14 hidupnya. Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau biasa
dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan atau budaya. Pendapat lain dikemukakan oleh Deddy Mulyana 2010:18
mengungkapkan bahwa
budaya adalah
suatu konsep
yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai
tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep
alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha
individu dan kelompok. Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, maka budaya dapat diartikan sebagai sesuatu yang
berkaitan dengan kebiasaan, akal dan cara hidup yang tidak dapat terpisahkan dari dalam diri seseorang.
Menurut Sutarno NS 2006:27 budaya baca seseorang adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca
yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seseorang yang mempunyai budaya baca bahwa orang tersebut telah terbiasa dan
berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.
Pendapat lain mengenai definisi budaya baca diungkapkan oleh Pujiati Suyata 2001:9 bahwa budaya baca merupakan
peradaban manusia yang dilandasi oleh berbagai unsur, seperti pengetahuan, kebiasaan, persepsi, pandangan hidup, serta unsur-
15 unsur lain dan menghasilkan sesuatu yang bermakna. Dikatakan
peradaban sebab kemampuan membaca tidak diperoleh dengan sendirinya, melainkan di dapat melalui proses belajar dan berusaha.
Budaya baca memiliki beberapa makna yang relatif berbeda, meskipun substansinya tetap sama. Berdasarkan sejumlah
definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya baca merupakan suatu sikap, tindakan, dan kebiasaan seseorang untuk
membaca yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
4. Kajian Teori Tentang Membaca a.
Pengertian Membaca
Menurut Joko
D. Muktiono
2003:23-24 membaca
merupakan kegiatan sepanjang hayat. Membaca didefinisikan sebagai proses mengambil makna dari bahasa tulis. Membaca
merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca
merupakan satu dari dua aspek melek huruf yang terdiri dari membaca dan menulis.
Pendapat lain
diungkapkan oleh
Wulan Anggraini
2011:14 membaca adalah suatu kegiatan melihat, memikirkan, dan melafalkan apa yang tertulis ke dalam bentuk kata-
katalambang untuk mendapatkan pengertian informasi yang terkandung di dalamnya bahan bacaan. Membaca merupakan
proses aktivitas komunikasi yang kompleks. Sejalan dengan
16 pendapat
Wulan Anggraini,
Prasetyo Nugroho
2015: 25
mengungkapkan bahwa
membaca bertujuan
untuk melihat,
memahami isi atau makna, dan memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis,
sehingga diperoleh
pemahaman terhadap
bacaan. Melalui
membaca, informasi
dan pengetahuan
yang berguna
bagi kehidupan dapat diperoleh.
Berbeda dengan beberapa pendapat di atas, Muhsin Kalida dan Moh Mursyid 2014:107 menjelaskan definisi membaca
merupakan sebuah cara untuk membuka mata dan pikiran untuk menembus batas-batas kemajemukan, juga untuk mengatasi
keterbatasan dan ketertinggalan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, membaca berarti suatu kegiatan yang dilakukan pembaca
untuk melafalkan,
melisankan, memahami,
memaknai dan
mengenal suatu kata-kata, gagasan, ide yang dituangkan di dalam sebuah tulisan atau bahan bacaan.
b. Tujuan Membaca
Menurut Darmono
2004:183 tujuan
umum orang
membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru. Dalam kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan
membaca, yaitu : 1 Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam
kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik. Tujuan membaca semacam ini
adalah reading for pleasure.